LEBONG, BEO.CO.ID – Menyoroti pemberitaan di beberapa awak media yang dipublis, pembangunan jalan se-kabupaten Lebong akan mulus sampai 2024. Pasalnya, kondisi ini berbanding terbalik dari hasil Dana Alokasi Khusus (DAK) mengalami penurunan sedang Dana Alokasi Umum tidak naik secara signifikan.
Apakah memungkinkan program pembangunan jalan lingkungan dan jalan kabupaten 2024 mendatang se-Kabupaten Lebong di 12 kecamatan tersebut akan tuntas dan mulus, kita lihat saja dan tunggu perkembangannya, “semoga bukan pembualan” dipublik.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (DPUPR-P) Lebong, Joni Prawinata, SE, MM melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga (BM) Haris Santoso menjelaskan dari hasil rapat jalan lingkungan di 12 Kecamatan dengan membutuhkan anggaran biaya mencapai Rp. 60 miliar sampai Rp. 80 miliar untuk pembangunan jalan lingkungan di tahun 2023 sampai 2024 (Program setiap tahun).
“Pembangunan ini sesuai dengan kesepakatan antara eksekutif dan legislative (Penganggaran), agenda hari ini ketuk palu kita cek dulu berapa yang disetujui. Untuk jalan kabupaten sesuai program kami, yaitu mengutamakan jalan protocol Semelako–Embong Panjang, Kelurahan Tes, sudah itu jalan Rimbo Pengadang – Topos sifatnya pemeliharaan,” jelas Toso kepada wartawan, Senin (28/11/22) kemarin.
Kemudian dia juga menerangkan lagi, untuk pembangunan jalan (melingkar) Tik Sirong Kecamatan Topos pembangunan peningkatan jalan 2023 mendatang (red-tuntas), sebalik untuk wilayah Kecamatan Pinang Belapis, desa Sungai Lisai pembangunan rabat beton anggaran yang telah diusulkan Rp. 2,5 miliar dari segi perencanaannya belum, untuk estimasi kurang lebih 2,5 kilometer panjang jalan yang akan bangun, namun di APBD-P 2022 situasi tidak memungkinkan akhirnya batal.
“Pembangunan jalan Bukit Nibung, Kecamatan Bingin Kuning di KUA PPAS (Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara) telah sepakat antara eksekutif dan legislative, tapi tidak masuk, ini juga menjadi PR kami kedepan,” ungkapnya.
Kembali dia menuturkan pembangunan jalan Tangung Agung – Danau Liang, ia menyampaikan melihat dulu kondisinya nanti. Ketika ditanya, link jalan Danau Liang – PT Petaminan Geothermal Energy (PGE) Hulu Lias bukan asset Pemkab Lebong. Tapi dari PGE ke Lebong Selatan (kelurahan Tes) pembangunannya itu kewenangan PGE titik batas jalan kabupaten.
“Jika untuk jalan (pengerasan) PGE di bangun Pemkab Lebong butuh mengurusan peralihan aset, proses pemberkasannya cukup panjang,” lugasnya.
Disinggung soal pembangunan Tanjung Agung-Danau Liang untuk tahun depan, ia mengatakan pembangunan di wilayah tersebut membutuh biaya yang cukup besar dengan total anggaran 300 miliar pembangunan jalan dan jembatan, yang jelas telah diusulkan.
“Sudah kita bangun 8 kilometer dari 16 kilometer untuk tembus ke Danau Liang,” jelasnya.
Kembali saat ditanya soal pembangunan jalan akan mulus di 2024 mendatang dan telah diberitakan beberapa awak media. Menurutnya sama diketahui bahwa kondisi DAU (APBD-Lebong) dan DAK mengalami penurunan dan Dinas PUPR-P Lebong terus akan berupaya dan berusaha semaksimal mungkin proges program jalan mulus.
“Insyallah di tahun 2023 ada beberapa progress pembangunan jalan, kami berpikir akan berupaya ada peningkatan progress pembangunan. Khusus untuk jalan Kecamatan Uram Jaya itu program pembangunan lebaran jalan berkelanjutan arah Embong, untuk Lemeu jalan masih mulus cuma ada beberapat titik di pengujung desa untuk dengan dana rutin,” paparnya. (Sbong Keme).