spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Degradasi Moral, Bertindak Dengan Nafsu Bejat Pembakaran Ladang & Pencurian Kayu Manis

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Oleh : Rugandi Brusli Jurnalis BEO.co.id –

Pengikisan Moral (degradasi moral), karena bernafsu bejat membuat orang mudah lupa diri, bisa melakukan apa saja yang dimaunya. Belakangan ini kejahatan meningkat di Desa Sungai Batu Gantih, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi, penyebabnya tentu bervariasi, bukan semata karena krisis ekonomi, (kekurangan pangan), melain krisis yang lebih parah, krisis moral alias “tidak bermoral” apapun latar belakang, pekerjaan dan jabatannya ditengah masyarakat.

Baik sebagai Petani, Bisnismen, Pedagang, Buya (Uztad), Tenaga pendidik, pengurus organisasi Agama, duduk dan menjabat dipemerintahan dan lain sebagainya sebagai jalan hidup (usaha) masing-masing, dan ternyata krisis yang sangat merusak adalah krisis moral dan mental, seperti yang dilakukan penjehat hebat yang sampai saat berhasil menyembunyikan identitas. Terhadap pembakaran Ladang milik, Desel Ado, 23 September 2023 hari Rabu, lokasi diperladangan Mudik Air Sungai Batu Gantih, Desa Sungai Batu Gantih, Kecamatan Gunung Kerinci, pelakunya belum diketahui, sampai saat ini?.

Pelaku pembakaran ladang milik Desel Ado, bisa saja terus tertawa ria, melakukan pembakaran seenak hatinya, tanpa berfikir jauh, bagi kesengsaraan orang lain (pemilik kebun) dan keluarganya, dengan nafsu bejatnya melepaskan kemarahan dan mungkin dendam, berhasil membumi hanguskan lading milik Desel Ado, luluh lantak, berkeping dan jadi abu.

Mungkin saja pelakunya, menganggap itu keberhasilan. Selang beberapa hari kemudian, patut diduga dari pelaku yang sama (suruhan pihak lainnya), melakukan pencurian Kayu Manis (Cassiavera), Kulit Manis dalam Bahasa Kerinci, milik Syafwandi, 37 tahun warga Desa Sungai Batu Gantih, Kerinci.

Pencurian Kayu Mani itu diperkirakan Selasa Sore, (26/ 9/ 2023) saat masyarakat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Sungai Batu Gantih.

Kehilangan itu baru diketahui saat ke Ladang (Kebun) Rabu pagi sekitar, pukul 08.00 WIB. Jumlah yang hilang atau dikuliti sebanyak 14 batang, dan dirusak 3 batang dengan menghancurkan kulit-julitnya, semacam melepaskan sakit hati, (pelakunya semata hanya merusak). Dan Kayu Manis, yang 3 batangnya dikuliti (dirusak) dan diserakan dibawah batangnya.

Penampung Kayu Manis Basah: Di Desa Sungai Batu Gantih Hilir, ada beberapa nama penampung (pembeli) Kayu Manis basah (baru dikupas dari batangnya), antara lain Itir, Dusun Pelak Mencin, Mertua Susi (ayah dari laki Susi) Lubuk Paku Tiang, keduanya Sungai Batu Gantih Hilir.

Keduanya dihubungi Rabu secara terpisah, ketika ditanyakan siapa yang ada menjual Kayu Manis basah atau Kering? Jawab mereka tidak ada. Kami hanya membeli dari orang yang dikenal, jelas istri Itir, kepada BEO.co.id, dikutif kembali.

Lalu pada Rabu, (hari yang sama), juga ditanyakan pada saudara (pembeli) Kayu Manis di Sungai Batu Gantih Mudik, “Pak Linda” (Dusun Baru), juga menjawab tidak akan membeli Kayu Manis dari orang yang tak dikenal, kita beli dari masyarakat disini yang dikenal, ujarnya.

Dari pemantauan dan keterangan dihimpun penulis, “ada gerakkan tutup mulut” dari peristiwa yang terjadi, karena di Desa Sungai Batu Gantih, kejadian serupa tapi tidak sama sudah sering terjadi, namun pelakukan berhasil menyembunyikan diri, nyaris tidak ada yang terungkap sampai saat ini.

Pelaku pembakaran lading milik Desel Ado, dan pencuri Kayu Manis milik Syafwandi, boleh saja bersenang hati (tertawa lebar), telah berhasil menggunakan nafsu bejatnya. Mudah-mudahan tidak dimata tuhan (Allah SWT).

Ia (Pelaku) tetap dido,akan, “Alfatihah,….dstrsnya semoga diberi keselamatan oleh Tuhan yang maha kuasa. Sampai tulisan ini ditulis, dan diturunkan jejak sang pelaku tidak mampu terendus. Pelakunya diduga hebat, mampu bersembunyi ditengah masyarakat Desa Sungai Batu Gantih, terkenal taat beragama dan menjalankan Ibadahnya, dan kukuh memegang Hukum Adat, dengan kejahatannya, aman dari segala jeratan hukum?.

Pesan terakhir, pada sang pelaku yang misterius itu, hentikanlah memberi uang hasil kejahatan (maling), pada anak dan istrimu, karena suatu saat akan menjadi racun?. Semoga, tidak demikian. (rgdbrus).

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org