spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dikabarkan “Raib,” Belasan Kambing Bantuan Dana Desa Dijual Warga

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img


Denta Ariwijaya : Pendamping Desa Tak Pernah Dilibatkan


LEBONG, BEO.CO.ID – Belasan ekor kambing bantuan ketahanan pangan desa Kampung Muara Aman kecamatan Lebong Utara sempat dikabarkan “raib”. Namun belakangan terungkap, sebanyak 16 ekor kambing senilai Rp. 32 juta itu ternyata telah dijual.


Dikatakan sumber beo.co.id, awalnya dari total pengadaan 48 ekor kambing, sebanyak 24 ekor dititipkan ke salah satu warga guna dilakukan proses penggemukan hewan ternak. Hanya saja dalam perjalanannya, terkuak jika belasan ekor kambing tersebut sudah dijual.


“dipeternakan ini memang ada dititipkan 24 ekor kambing dan 2 ekor sapi. Tapi untuk saat ini yang tersisa memang hanya ada 8 ekor kambing dan 2 ekor sapi”, kata sumber yang identitasnya tidak disebutkan, Kamis ( 25/1/2024).


Diungkapkan oleh sumber, awal dititipkan, pejabat sementara ( Pjs ) kepala desa ( Kades ) Kampung Muara Aman menyebutkan jika kambing – kambing tersebut boleh diperjualbelikan, dengan syarat dan ketentuan sebanyak 65 persen keuntungan akan diberikan untuk pengelola sedangkan 35 persen keuntungan diberikan kepada desa.

“Tapi setelah 16 ekor kambing laku terjual, kemudian Pjs Kades datang dan meminta agar proses jual beli kambing tersebut dihentikan dulu untuk sementara. Kemudian, untuk hasil penjualan kambing tersebut memang ada yang terpakai oleh pengelola guna memenuhi kebutuhan pengurusan ternak serta keperluan sehari – hari,” ungkap Sumber.


Dijelaskan sumber, selama puluhan ekor kambing dan 2 ekor sapi tersebut dititipkan untuk dilakukan proses penggemukan, pihak desa tidak pernah memberikan bantuan apapun dalam bentuk uang. Selama ini pengelola hewan ternak hanya menerima bantuan berupa ampas tahu, dedak, kemudian ada juga bantuan rehab kandang ternak.


“Kalau kandang ternak, memang sempat direhab. Tapi saya kira rehab kandang tersebut tidak sampai menghabiskan material seperti seng yang mencapai 2 kodi ataupun kayu sento sebanyak 2 m³ atau bahkan papan hingga 2 m³,” jelas Sumber.


Diakui sumber, selama proses penggemukan hewan ternak, pengelola hanya menerima bantuan pakan berupa ampas tahu dan dedak. Sementara untuk kebutuhan makanan pokok hewan ternak berupa rumput selama ini dipenuhi sendiri oleh pihak pengelola.


“Kalau bantuan dalam bentuk uang, itu belum pernah diterima. Apalagi untuk HMT, karena selama ini pengelola mencari pakan rumput tersebut secara mandiri. Kalau pakan pendukung ternak berupa ampas tahu memang ada tapi tidak sampai 10 karung, begitu juga pakan dedak saya kira jumlahnya tidak mencapai 30 karung,” sebut sumber.

BACA JUGA :  Diduga Melanggar Netralitas, Puluhan ASN Dilaporkan ke Bawaslu Lebong


Lebih jauh, selain kambing, hewan ternak lainnya yang dikelola untuk proses penggemukan yakni berupa 2 ekor sapi. Hanya saja, pengelola sudah menyatakan tidak sanggup untuk mengelola sapi tersebut lantaran konsumsi pakan yang tidak sedikit.


“Untuk hewan ternak 2 ekor sapi itu kami tidak tau dibeli dimana, tapi ketika sampai sapi itu memang dalam kondisi kurus. Untuk harga, saya kira tidak sampai Rp.15 juta/ekor. Karena dari pengalaman selama ini ditaksir harga setiap ekor sapi tersebut berkisar Rp. 7 sampai Rp. 8 juta,” ucap sumber.


Sementara itu, Pendamping Desa ( PD ) Denta Ariwijaya mengaku tidak begitu memahami tekait realisasi ketahanan pangan di desa Kampung Muara Aman tersebut, hal itu dikarenakan kurangnya kordinasi antara pemerintah desa dengan tenaga pendamping profesional.


“Kalau soal ini ( anggaran ketahanan pangan – red ) saya kurang paham, karena selama kegiatan ini dilaksanakan saya tidak pernah diajak berkordinasi. Saya kira masalah ini bisa juga dikordinasikan ke kordinator TPP kecamatan”, singkat Denta Ariwijaya.


Sesuai keputusan menteri desa ( Kepmendes ) Nomor 40 tahun 2021, peran pendamping desa bebrapa diantaranya yakni memberikan pendampingan secara intensif baik kepala individu masyarakat desa ataupun kelembagaan desa dalam pengelolaan pembangunan dan pemberdayaaan masyarakat desa.

Pendamping Desa mempunyai peran untuk melakukan pendampingan daalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan desa yang berskala lokal desa, kerjasama antar desa dan kerjasama desa dengan pihak ketiga.


Disamping itu, Pendamping Desa ini juga berperan terlibat aktif mencatat dan melaporkan kegiatan sehari – hari didesa dan kecamatan yang berkaitan dengan fasilitasi implementasi SDGs ( Suistanable Development Goals ), kerjasama antar desa dan kerja sama desa dengan pihak ke tiga ke dalam aplikasi laporan harian dalam SID.


Pendamping desa ini, juga diminta telibat aktif mencatat dan melaporkan kegitaan sehari – hari di desa atau antar desa yang berkaitan dengan BUMDes kedalam laporan harian dalam SID.

BACA JUGA :  KPU Lebong Umumkan Daftar Pasangan Calon Hingga Visi - Misinya


Namun sayangnya, hingga informasi ini diturunkan Pendamping Lokal Desa ( PLD ) Siswanto belum dihubungi beo.co.id belum memberikan tanggapannya. Selain itu, kordinator TPP kecamatan Lebong Utara Agus Julamsyah juga belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai tanggapannya.


Sementara, Pjs Kades desa Kampung Muara Aman Orbit Bijaksana hingga informasi ini diturunkan masih dalam upaya untuk dilakukan konfirmasi.


Berdasarkan data dan informasi yang berhasil diperoleh beo.co.id, Pemdes Kampung Muara Aman tahun anggaran 2023 menganggarkan Rp. 162.860.000 untuk belanja penggemukan hewan ternak. Kegiatan mencakup belanja barang perlengkapan seperti belanja pakan dan obat – obatan hewan mencapai Rp. 5.105.000 dengan rincian, belanja dedak 30 karung Rp. 2.400.000 , ampas tahu 10 karung Rp. 500.000, suplemen makanan 20 bungkus Rp. 800.000, obat kurap 2 kotak Rp. 1.000.000 dan multivitamin satu paket senilai Rp. 405.000.


Kemudian belanja jasa honorarium tim pelaksana kegiatan dianggarkan sebesar Rp. 5.000.000, dengan Rincian Honorarium PPTK Rp. 2.000.000 selama 4 bulan, honorarium Sekretaris Rp. 1.600.000 selama 4 bulan dan honoraroum anggota Rp. 1.400.000 selama 4 bulan.


Untuk belanja barang dan jasa yang diserahkan kepada masyarakat terdiri dari belanja perlengkapan senilai Rp. 26. 755.000. Dengan rincian, Seng sebanyak 2 kodi Rp. 2.800.000, Kayu Sento 2 m3 Rp. 5.400.000, Papan 2 m3 Rp. 5.400.000, Pengelolaan HMT ( Hijauan Makanan Ternak ) Rp. 5.000.000, Drum Pakan 4 buah Rp. 350.000, karung 1 kodi Rp. 120.000, selang air 50 meter Rp. 250.000, Mesin Air 1 unit Rp. 750.000, Sekop 2 buah Rp. 220.000, tali tambang 1 rol Rp. 500.000, terpal plastik 4 ball Rp. 1.000.000, cat 1 ember Rp. 200.000, ember 6 buah 90.000, parang 2 buah Rp. 160.000, Arit 2 buah Rp. 100.000, cangkul 2 buah Rp. 180.000, tank semprot 1 buah Rp. 750.000, paku biasa 8 Kg Rp. 160.000, paku seng 5 kotak Rp. 300.000, gerobak dorong 3 buah Rp. 1.875.000.


Untuk belanja bantuan hewan dianggarkan sebesar Rp. 126.000.000 dengan rincian Sapi sebanyak 2 Ekor senilai Rp. 30.000.000 dan kambing sebanyak 48 ekor dengan total nilai Rp. 96.000.000. ( Zee )

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org