SIMALUNGUN, BEO.CO.ID – Program Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi gerakan menanam cabe di linkungan sekolah mulai tingkat SLTA dan SMK seluruh Provinsi Sumatera Utara dengan memanfaat lahan kosong, sangat diterima dijajaran pendidikan.Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siantar, Simalungun, Provinsi Sumatera Utara James Andohar Siahaan menjelaskan telah meneruskan instruksi program Gubernur Edy Rahmayadi gerakan menanam cabe di linkungan sekolah, untuk bersama-sama menanam cabe di sekolah untuk memanfaatkan lahah kosong atau tidak ada lahan kosong bisa dengan polibek.
“Dengan adanya himbauan Gubernur gerakan menanam cabe bisa menekan angka inflasi di Sumatera Utara. Gerakan Nasional Inflasi Pangan (GNPIP) Sumatera Utara bersama Dinas Pendidikan bersinergi untuk bersama menuju kemajuan,” ungkap James secara singkat, Selasa (4/10) kemarin.
Terkait menanam cabe di lingkungan sekokah awak media ini berkunjung ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1Siantar Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, kenyatan pihak sekolah telah memulai program tanam cabe sesuai instruksi Gubernur.
Kepala Sekolah SMKN 1 Siantar M. Syahrizal Damanik, S Pd, M. Pd didampingi Humas SMK 1Siantar Joli Saltaro Saragih SPD di Jalan Sang Nawaluh Km 3,5 menjelaskan, sangat mendukung program Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi gerakan menanam cabe dan diteruskan pihak Dinas Pendidikan.
“Kita sangat mendukung apa yang menjadi program gubernur yaitu gerakan menanam cabe,” ucap Syahrizal.
Lanjut Syahrizal mengatakan, gerakan tanam cabe di sekolah (Cihli Goes To Schol) seperti di SMK Negeri 1 Siantar tak ada lahan untuk bercocok tanam. Kendati demikian pihak sekolah mengambil kebijakan dengan memanfaat polibek.
“Kita tidak memiliki lahan, tapi kita ada kebijakan yang diambil yaitu menanam di polibek, karena kita tidak memilik lahan kosong,” pungkasnya.
Selanjutnya dia menerangakan bahwa SMK Negeri 1 Siantar telah melaksanakan penanaman cabe sesuai dengan instruksi Gubernur yang diterus Dinas Pendidikan Siantar Simalungun telah menanam sebanyak kurang 1000 batang.
“Pihak sekolah bekerja sama dengan anak didik, siswa-siswi membawa tanah untuk diisi ke polibek dan bibit cabe dan pupuknya diadakan pihak sekolah,” demikian sampai Syahrizal. (Syam Hadi Purba/SB)