KOTA CURUP, BEO.CO.ID – Indonesia memiliki sistem Pendidikan Nasional tersendiri yang menerapkan wajib belajar 12 tahun. Kini mulai dari Pendidikan Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), disebut sembilan tahun pendidikan dasar yang meliputi 6 tahun di Sekolah Dasar (SD) serta masing-masing 3 tahun di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/ SMK, sederajat.
Sistem pendidikan yang berada dibawah Pembinaan Pengawasan ketat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Artinya, Aspek Intelektual, Spiritual, dan Personal bagi anak akan / generasi muda (penerus) menjadi perhatian dan calon pemimpin masa depan.
Sedangkan SMPN 3 REJANG LEBONG, tepatnya di jalan A. Yani Kelurahan Talang Ulu Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Yang berada dibawah naungan Pemerintah Daerah (Pemda) Rejang Lebong, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rejang Lebong, penting membangun keseimbangan, peningkatan, rehabitsi fisik dan pengadaan local baru, bagi yang sangat membutuhkan.
Sejak dibangun dengan konsep bentuk gedung klasik pada masanya, yang artinya bangunan tersebut menggunakan material batu, bata, semen, tiang kayu, rangka atas menggunakan kayu, sangat berbeda jauh dengan penampilan sekolah-sekolah lain yang dibangun pada jaman serba modern saat ini yang menggunakan material seperti rangka baja dan tiang cor.
Arniweli, S.Pd kepala sekolah membenarkan, Iya benar gedung sekolah kami ini mungkin sudah layak untuk dilakukan pembenahan fisik bangunan, karena sejak dibangun dari dulu hingga saat ini memang belum pernah direhab, dulu SMPN 3 ini juga tempat suami saya menimba ilmu pendidikannya, sedangkan kini kami sudah memiliki cucu, “Sedikit ia mengenang masa lampau sembari memberikan banding, selama umur bangunan SMPN 3, Senin-(11/09/2023) diruang lingkup kerjanya. Keadaannya secara fisik, belum pernah direhab, kendati dibutuhkan.
Sekolah kita ini kan bangunan lama pak, terlihat jelas dari bentuknya dan material yang digunakan masih banyak terdiri dari kayu jaman dulu, tiang penyangga saja masih menggunakan kayu belum seperti bangunan jaman sekarang yang sudah menggunakan beton cor, plafon, rangka atap, termasuk atap seng yang sudah terlihat lapuk termakan usia, “Sembari mengajak tim media ini berkeliling dilingkungan sekolahnya.
Gedung SMPN 3 Rejang Lebong, yang berjarak lokasi sekitar -+ 4.5 Km dari daerah perkantoran Kota Curup tempat beradanya kantor dinas pendidikan dan kebudayaan Rejang Lebong itu.
Memiliki : 21 lokal gedung yang terdiri dari masing-masing kelas 7 ada 7 ruangan, kelas 8 ada 8 ruangan, dan kelas 9 ada 6 ruangan dan jumlah total siswa/i didik 639 pelajar.
Sementara untuk lokal Ruang Tata Usaha (TU), Ruang Guru, Ruang Praktik dan lain-lainnya kita ada 8 lokal, “Rinci Kepsek.
Seandainya ada dana anggaran rehabilitasi yang berat ataupun ringan dari pemerintah terkait yang dapat diperuntukkan kesekolah kita ini, kami sangat mengharapkan agar dapat merubah penampilan, dengan dari sisi menaikkan tinggi dinding bangunan, meningkatkan tinggi dan mengganti atap seng beserta rangkanya dari baja ringan.
Dan kondisi riil Plafon-plafon gedung sudah dimakan rayap, termasuk tiang-tiang penyangga yang sudah lapuk termakan usia. Kami para guru pendidik dan murid didik akan lebih merasa nyaman seandainya itu bisa terealisasi…! “Ungkap Arniweli Kepsek dengan penuh harapan.
Dari pengamatan Tim BEO.co.id, sejak berdiri lebih kurang 50 tahun silam, sudah waktunya SMPN3 ditingkatkan statusnya secara fisik, minimal rehab sedang, jika perlu rehab total untuk 50 tahun kedepannya lagi. (***0 Ph).
Laporan/ Penulis : Popi HaryantoEditor : Gafar Uyub Depati Intan