KOTA SUNGAI PENUH, BEO.CO.ID – Dalam agenda rapat paripurna menyambut HUT Kota Sungai Penuh ke 15 yang berlokasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) dihadiri langsung Wakil Gubernur Jambi KH Abdulloh Sani, Rabu 8 November 2023.
Paripurna tersebut dihadiahi aksi demo mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekerinci dan Kota Sungai Penuh, diantara nya HMI, PMII, IMM, KAMMI, Dema IAIN Kerinci, BEM NUS, BEM STIA dengan Jenderal lapangan Fadil Ikhsan Mahendra, tapi aksi yang dilakukan para mahasiswa tersebut di blokade pihak kepolisian, Pol PP, Brimob dan unsur TNI.
Blokade yang dilakukan para Aparat penegak hukum lebih kurang 200 Meter dari kantor DPRD Kota Sungai Penuh, membuat aksi menjadi memanas beberapa mahasiswa dan aparat kemanan terjadi dorong – mendorong dan satu orang dari Mahasiswa terluka (kepala dijahit) hingga mendapatkan layanan medis.
Massa aksi sempat ditemui oleh bapak Rasit Asisten I dan Bapak Asisten III tapi di tolak langsung oleh mahasiswa, alasannya mereka tidak diizinkan memasuki Gedung DPRD Kota Sungai Penuh, untuk menyampaikan aspirasi rakyat.
“Kami ingin aspirasi depan gedung DPRD Kota Sungai Penuh, bukan di jalan, kalau bapak gak mau mengizinkan kami memasuki halaman gedung DPRD Kota Sungai Penuh, kami tidak mau menyampaikan aspirasi kami disini pak, dipinggir jalan, apakah bapak mau sidang paripurna disini pak tentu tidak begitu juga kan,” ungkap para pendemo kepada sejumlah awak media.
Dalam tuntutan mahasiswa yang tercantum dalam surat pemberitahuan aksi menanyakan tentang Evaluasi kinerja pemerintah Kabupaten Kerinci – Kota Sungai Penuh.
Salah satu Mahasiswa, Yelli Mosri dari anggota PMII menyampaikan, bahwa satu orang dari anggota mengalami luka dan kepala kena jahit.
“Kepala teman kami kena jahit kak dan aksi demonstrasi akan kembali dilanjutkan, pada hari ini tidak ada tanggapan dari pemerintah Kota Sungai Penuh,” sampai Mosri kepada wartawan.
Parah lagi Wali Kota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir selepas acara HUT Kota Sungai Penuh, malah pergi meninggal mahasiswa tanpa peduli aspirasi yang disampaikan, hingga massa aksi memubarkan diri.
Laporan: YN Kerinci