LEBONG, BEO.CO.ID – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021 – 2026. Visinya “Terwujudnya Masyarakat Lebong Bahagia dan Sejahtera” digelar di Gedung Swarang Patang Stumang Bappeda Lebong, Kamis, 3 Juni 2021.
Musrenbang RPJMD ini dibuka Bupati Lebong, Kopli Ansori dan dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Mustarani Abidin, unsur Forkopimda, Ketua Komisi III, Rama Candra dan Camat, para Kepala Perangkat Daerah, para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Organisasi Profesi serta LSM lainnya.
Diketahui, Musrenbang RPJMD adalah satu rangkaian proses penyusunan RPJMD 2021 – 2026, yang merupakan acuan dasar pelaksanaan program pembangunan ke depan. Bappeda sebagai leading sector, dibantu stakeholder lainnya, yaitu pelaksanaan forum konsultasi publik, pembahasan rancangan awal untuk memperoleh kesepakatan DPRD, dan konsultasi Gubernur.
Tujuannya, untuk mendapatkan masukan demi penyempurnaan rancangan awal dalam rangka penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap tujuan, sasaran, strategis, arah kebijakan, dan program pembangunan daerah serta penggunaan anggaran yang efektif dan efisien.
“APBD kita yang kecil saya berharap OPD bekerja berorientasi pada hasil, bukan hanya menjadi tugas pokok, untuk itu kami rumusan, laksanakan dan evaluasi, agar program bisa dijalankan tepat sasaran, efektif dan efisien, jika pergunakan dengan baik akan berdampak positif bagi masyarakat,” kata Bupati kepada seluruh Perangkat Daerah Lingkup Pemda Lebong.
Kopli Ansori berharap dengan APBD yang rendah dapat dipergunakan secara maksimal dan menjalani program jangan hanya mengandalkan pembiayaan APBD, selain itu juga membuka ruang kordinasi ke provinsi maupun pusat, agar program pembangunan provinsi dan pusat bisa terlaksana di kabupaten Lebong.
“Saya memohon dengan sangat prioritas pembangunan di Lebong yang menjadi tanggungjawab kita bersama, karena kabupaten Lebong berbeda dengan kabupaten lain mereka daerah perlintasan,” imbuhnya berharap OPD untuk bekerja keras mengambil peluang diluar APBD dan perlu diketahui daerah lain memiliki jalan nasional tidak seperti kabupaten Lebong.
Selain itu berharap adanya kucuran anggaran tambahan dari luar APBD Lebong dan menjadi salah satu prioritas pembangunan provinsi Bengkulu dan pemerintah pusat. Seperti pertanian menjadi tanggungjawab provinsi belum tersentuh oleh Provinsi dan infrastruktur jalan kurang lebih 25 Km.
“Penggunaan anggaraan dan mengelolaan anggaran itu harus efektif dan efisien. Daerah Lebong berbeda dengan daerah lain, mohon dengan sangat prioritas pembangunan provinsi di Lebong, saya bersama OPD tidak henti-hentinya ke pusat untuk mencari tambahan semoga ada dampak positif bagi masyarakat kabupaten Lebong,” ulang bupati berharap dan juga dia menerangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) kurang lebih hanya 40 miliyar untuk pembangunan fisik di kabupaten Lebong.
Pewarta : Sbong Keme