LEBONG, BEO.CO.ID – Minimalisir terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, program bergerak ‘BerSAMA’ Polres Lebong dan Satgas Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) gencar turun ke masyarakat guna mensosialisasi dan memberi pahaman peran fungsi PPA Desa.
Sebelumnya, kegiatan telah digelar mengunjungi rumah masyarakat diwilayah Kecamatan Lebong Atas, Satbinmas Polres Lebong kembali gelar kegiatan tersebut ke Desa Gandung dan Desa Nangai Amen Kecamatan Lebong Utara. ‘BerSAMA’ kepanjangan dari Bersinergi, Adil, Modern, Amanah yang merupakan tagline Kapolres Lebong AKPB Awilzan, SIK.
Bacaa Juga : Sawah Masyarakat Lebong Diserang Hama, PPL Jangan “Bobok”
Kapolres Lebong AKPB Awilzan, SIK melalui Kasat Binmas Iptu Kuat Santosa, SH melakukan sosialisasi dengan tujuan berupaya memberi pencerahan penguatan Satgas PPA di Desa yang telah terbentuk sebelumnya.
“Penguatan ini sangat penting dilakukan untuk memberikan pemahaman dan juga pengetahuan kepada Satgas PPA Desa mengenai aspek-aspek pencegahan maupun perlindungan terhadap perempuan dan anak dari tindakan kekerasan sesuai aturan berlaku,” katanya dilansir RadarLebong.com.
Baca Juga : Tim Yustisi Cegah Penyebaran Covid-19, Brimob Bersama TNI Bagikan Masker Simpang Limun
Kuat menyampaikan, kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari FGD dalam pencegahan peningkatan kekerasan perempuan dan anak pandemi Covid-19 yang digelar di Polsek Lebong Utara beberapa waktu lalu.
“Penguatan peran dan fungsi Satgas PPA ini sejalan dengan amanat peraturan perundang-undang berlaku sebagai bentuk negara tanggungjawab dalam menangani persoalan kekerasan perempuan dan anak,” terangnya.
Lebih jauh dia menegaskan, melalui program Polres Lebong ‘BerSAMA’ Satgas PPA Desa, STOP Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak sebagai bentuk dorongan gotong royong dan peran penting pencegahan perempuan dan anak dapat terlindungi khusus diwilayah Lebong.
Baca Juga : Polsek Bangun Gerebek Kampung Narkoba, Sekaligus Tes Urine
“Kita mengajak seluruh kalangan masyarakat untuk stop melakukan kekerasan disemua lingkup masyarakat hingga lingkup terkecil sekalipun keluarga. Perempuan dan anak adalah kelompok yang rentan sehingga wajib bagi semua untuk melindungi dan menghindarkan mereka agar tidak menjadi korban kekerasan,” tukasnya.
(Sbong Keme)
