spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

HASAN BASRI GERAKAN, GOTONG ROYONG : BANJIR RAWA DIATAS BUKIT, LULUH LANTAKAN 22 RUMAH

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Foto/ Marhaen

Laporan : Marhaen

Hujan yang turun deras membasahi “Bumi Sakti Alam kerinci, Kabupaten Kerinci, Prop. Jambi, empat hari terakhir dari 30 s/d 31/12 /2023 berlanjut sampai 2 Januari 2024, saat berita ini akan diturunkan, sekitar pkl 19:30 WIB Kerinci masih diguyur hujan, khususnya di 11 Desa di Mudik Kecamatan Gunung Kerinci, tak terkecuali Dusun Baru, Desa Sungai Batu Gantih Kecamatan Gunung Kerinci.

Dampak kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai ratusan juta, bahkan miliyar se Kabupaten Kerinci, kecemasan dan tarumatik masyarakat sangat luar biasa kerugian harta benda, berupa ternak, rumah-rumah penduduk, sawah, ladang (kebun), jalan Nasional, Propinsi, Kabupaten.

Kerinci akhirnya dikepung banjir dan longsor dimana-mana, tak terkecuali di Dusun Baru Desa Sungai Batu Gantih, banjir dadakan itu (30/ 12/ 2023) malam sampai dini, (31/ 12/ 2023), berlanjut hari pertama tahun baru (1 s/d 2 / 2024) masih diduyur hujan, kondisi terparah malam (30/ 12/ 2023 sampai dini hari 31/ 12/ 2023), ribuan titik jalan Kabupaten, Propinsi dan Nasional longsor, dan sebagian daerah antar desa ada yang transportasinya lumpuh total.

Dampak hujan itu Dusun Baru Desa Sungai Batu Gantih, 22 buah rumah dihantam bajir dari perbukitan dibelakang Dusun Baru, dari ketinggian 500 meter, ada rawa (Payo) kecil diatas bukit yang selama ini, tak terfikir akan akan membahayakan masyarakat setempat.

Akibat hujan Rawa (Payo) menjadi tempat genangan air hujan yang terus menerus dalam waktu 24 jam, dampaknya genangan air Rawa (Payo) itu menggerus lapisan tanah yang sudah longgar dan rapuh, akhir banjir dadakan itu menghanyutkan kayu, rerumputan dan menghantam 20 buah rumah, dampaknya porak poranda.

Sambil menunggu uluran tangan Pemdakab Kerinci, entah kapan karena banyak desa/ dusun mengalami hal yang sama, dan di khawatirkan banjir susulan terjadi kembali, akibat hujan turun sampai, 2 Januari 2024, Selasa. Maka salah satu tokoh masyarakat Kerinci, Hasan Basri, SH. MH, menggerakan gotong royong kesadaran, untuk memperkecil dampak yang akan ditimbulkan berikutnya.

Maka dilakukan Gotong Royong bersama dilakukan lebih kurang 30 orang warga Dusun Baru, guna mengantisipasi adanya banjir susulan jika hujan terus turun pada hari-hari berikutnya.

Warga yang melakukan Gotomg Royong kesadaran,  etrdiri dari para relawan Hasan Basri berlangsung dari pagi sampai lewat tengah hari, mereka bahu membahu membuat anak sungai baru untuk pembuangan air dari Rawa (Payo) yang ada diperbukitan.

Mereka mengalihkan air kesalah satu anak sungaikecil, yang disebut Sungai Bukit Penantian, hal ini dilakukan untuk mencegah bencana baru. Maka disikapi dengan gotong royong bersama tegas Hasan Basri, bersama relawan Hasan.

Gotong royong bersama ini, guna membantu masyarakat yang terkena bencana longsor dan banjir.

Rawa yang ada diatas bukit itu, telah membentuk Danau Kecil, ternyata saat turun hujan sangat membahayakan keselamatan masyarakat dan rumah-rumah yang berada di kaki bukit, dan diterjang banjir dari Sungai Bukit Penantian, Sungai Batu Gantih, jelas Hasan Basri.

Saya, menghimbau pada seluruh warga masyarakat tanpa terkecuali, Dusun Baru Desa Sungai Batu Gantih, dan Desa Sungai Batu Gantih Hilir, bagi yang rumahnya dekat dengan Sungai Batang Meraoo, dan di kaki Bukit, supaya lebih berhati-hati saat tidur malam malam harinya, jelasnya.

Kita mohon pada yang kuasa (Allah SWT), dengan memanjatkan do,a cukup ini ujian yang pertama dan terakhir engkau berikan kepada warga disini dan sekitarnya ada lagi banjir susulan, dan hujan deras yang membahayakan itu, pintanya.

Segalanya kembali kepada engkau ya allah yang maha tahu dan maha mengetahui akan segalanya. Kami hamba yang lemah, tak ada apa-apanya, kecuali mendapat lindungan dari engkau ya allah pencipta atas segalanya, yang ada dilangit, bumi, air dan lautan.

Dan kepada masyarakat marilah beban ini, jika berat sama kita pikul, ringanpun sama kita jinjing, karena segalanya milik yang maha tahu, Allah SWT.

Dalam pengamatan Wartawan BEO.co.id dari berbagai lokasi di Kerinci, hujan dan kemarau adalah kehendaknya Allah, tapi secara manusiawi keseimbangan alam harus dijaga bersama. Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika kaum itu sendiri tidak berniat dan bekerja untuk merubahnya.

Kebenaran itu datang dan milik Allah, tapi kesalahan ditangan manusia, maka mari kita ber-ikhtiar (berusaha) untuk kebaikan kedepannya, Kita yakin dan percaya, “badai itu akan berlalu” marilah kita kompak menjaga lingkungan dengan membangun kesadaran dimulai dari diri sendiri. (*** /MM)

Laporan         : Mhd Marhaen.

Penulis/ Editor : Gafar Uyub Deapti Intan.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org