KERINCI, BEO.CO.ID – Pak Zay, 50 tahun bernama lengkap Idris Agus, tokoh masyarakat Desa Sebukar, Kecamatan Tanah Cuguk, Kabupaten Kerinci, Jambi mantan tim Inti yang turut menghantarkan Adirozal (mantan) Bupati Kerinci menjabat dua periode, mengatakan, “ada tiga calon yang berpeluang besar memenangkan pertarungan dalam Pilkada Kerinci 2024, yakni; Paslon Darmadi-Darifus, Monadi Murison, dan Tafyani Kasim-Ezi Kurniawan” itu pun jika ketiganya memperbaiki kinerja timnya masing-masing.
Darmadi, diam-diam punya simpatisan banyak dari Kerinci Hilir, khususnya Sebukar-Tanah Cuguk dan sekitar Kerinci Hilir. Alasannya sangat sederhana sekali, diam-diam masyarakat Sebukar mengatakan ketokohan dan sosok Darmadi, sederhana dan bersahaja.
Pertama dari Militer berpangkat Letkol (Purn) Darmadi, jelas punya disiplin kerja yang kuat, kedua “tidak angkuh, dan tidak sombong, maka simpatisan pada “Pak Darmadi” banyak didaerah ini.
Darmadi, nampaknya mantan militer yang Agamis, itu saya lihat sendiri penampilan Pak Darmadi tenang, mudah senyum, padahal mantan Tentara Nasional Indonesia (TNI), tak ada kesan seramnya, jelas “Pak Zay).
Namun, harus segera memperbaiki kinerja tim, dari keluarga, inti sampai kedesa-desa (paling bawah). Jika tidak, akan memunculkan kesulitan tersendiri, jelas Pak Zay.
Ketika ditanyakan apa yang harus secepatnya diperbaiki?
Menurut Pak Zay, 24 jam turun kelapangan seluruh tim harus bergerak dan digerakan, bila ada satu dan dua orang oknum tim yang nakal segera di ingatkan, kita butuh suara sikap sopan, terbuka harus diutamakan.
Tak mungkin, terfikir oleh calon itu sendiri. Mari kita saling mengingatkan, ujarnya.
Kita harus menjelajah 18 kecamatan 285 desa dan 2 kelurahan. Waktu kami menghantarkan “Pak Adirozal” dua periode, karena kerja keras tim.
Kendati setelah beliau duduk, banyak tim yang sakit hati, tapi yang harus di ingat kemenangan beliau, bukan karena banyak uang tapi kerja keras tim.
Kita tidak cukup di Siulak saja (mudik), semua desa harus kita gerakan secara sopan dan benar. Peluang pak Darmadi terbuka lebar, segera benahi tim itu pendapat saya, jelas Pak Zay.
Ketika ditanyakan tentang Monadi-Murison, saya terbuka lanjut Pak Zay, tidak cukup dengan gebyar di Depati Tujuh saja, harus menyeluruh dan seimbang, jika tidak akan hancur dalam waktu dekat.
Dan tak perlu evoria berlebihan, karena yang menentukan tangan rakyat Kerinci yang berhak memilih nantinya.
Bila, Monadi-Murison mengabaikan, suara akan beralih cepatnya ke Tafyani Kasim, nomor wahid dari Hilir.
Karena penyakitnya hampir sama, terlalu percaya diri (Pede), tim yang harus membangun kerjasama tim dilapangan sampai ketingkat akar rumput.
Monadi, mengutamakan penggunaan Aplikasi, untuk percepatan boleh-boleh saja, tapi di pedesaan perlu di kalaborasikan dengan manual, tidak semua pemilih didesa punya alat yang cukup dan mampu menggunakan dengan baik.
Dan sifat angkuh dan sombong harus dibuang jauh.
Khusus Tafyani Kasim, membangun kepercayaan masyarakat dan berita jangan berlebihan, masyarakat sudah pintar dan mengerti, apa kondisi sekarang sudah didukung dengan teknologi, jelas Pak Zay.
Kekuatan Pak Tafyani Kasim, ada pada Ezi Kurniawan, di hulu daerah Kayu Aro dan sekitarnya, kalau menghandalkan hilir sulit. Karena dari Hilir ada tiga Calon Pak Murison dari Desa Tarutung dan sekitarnya sudah kompak terutama keluarga besar Murison.
Dan calon kedua pak Aswanto berpasangan dengan Deri Mulyadi, (Tengah), Aswanto dari Kelurahan Lempur, itu tidak bisa dipandang sebelah mata (enting), Lempur walau orang kedua sama dengan Murison, itu basisnya Aswanto Kecamatan Gunung Raya, Bukit Kerman dan keliling Danau.
Pengamatan Wartawan BEO.co.id, dilapangan:
Yang besar hanya cerita, kini masyarakat Kerinci semakin cerdas, ukuran memenangkan satu pasangan calon, tidak semata uang (Cost) politik, melainkan penggabungan kekuatan Tim yang baik, di iringi Cost yang cukup, hubungan baik kedalam dan keluar. Bukan semata-mata uang?.
Semua calon berpeluang bagaimana kemampuan meyakinkan masyarakat. Dan tidak bisa. Hanya “semata menghandalkan uang, jikapun punya uang banyak, rasa / kepercayaan harus dinomor satukan, pada masyarakat” jika masyarakat tidak percaya, “ambil saja uangnya, jangan pilih orangnya?”
Dari data dan informs dikumpulkan, dan data informasi yang berseleweran, ditengah masyarakat, seolah memberi sinyal, “bahwa calon tertentu, akan kuasai Kerinci, cara-cara seperti itu tidak benar” karena karakter asli masyarakat Kerinci, tidak mau direndahkan-( apa lagi dilecehkan ), tanpa alasan yang jelas contohnya kita baru saja Pemilihan Legislatif, jika mau jujur tidak satupun putra terbaik Kerinci dan Kota Sungai Penuh, yang terpilih untuk DPR-RI, hampir semua calon punya uang banyak.
Mau pakai Konsultan apa saja, silakan yang menentukan adalah rakyat, selaku pemilik kekuasaan. Bukan Paslon ?
Perlu ekstra hati-hati, bagi seluruh paslon Bupati Kerinci, uang banyak bukan jaminan (pasti) bisa terpilih.
Uhang Kinchai, (Orang Kerinci) masih butuh harga diri, jika pemilih ada yang berani berikan uang Rp500 ribu/ suara, juga tidak ada nilainya dibagi 5 tahun seratus ribu pertahun dibagi 365 hari sekitar lima rupiah perhari.
Apa mau orang Kerinci jual harga dirinya lima rupiah perhari, kalah jauh dari pengemis.
Orang Kerinci, lebih mahal dihargai, dengan tutur sapa yang baik, “Maih Basamoo” kata beberapa warga Sebukar, mengingat cara Darmadi yang ramah.
Dengan kerja keras, ikhlas, mari kita cari dan utamakan sosok pemimpin Kerinci, yang jujur, berani, kuat dan disiplin dan pekerja keras untuk kesejahterakan masyarakat Kerinci, hapuskanlah istilah Hulu, (Mudik), Tengah dan Hilir, usai Pilkada nantinya.
Siapapun yang terpilih secara mayoritas atas kepercayaan rakyat (masyarakat) Kerinci, berikanlah pelayanan terbaik untuk kesejahteraan masyarakat Kerinci, bukan untuk pihak tertentu?.
Dan dihimbau pada kita semua untuk menjaga Pilkada Kerinci yang bersih, damai dan bermartabat.
Dan mari sama-sama kita dukung pengawasan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kerinci, guna menjaga Pilkada yang damai, aman dan Nyaman, siapapun yang terpilih dan mendapat mandat dari rakyat Kerinci.
Kita dukung, kita jaga, kita kawal untuk membangun Kerinci tanpa praktik Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).
Laporan / Penulis / Editor : Gafar Uyub Depati Intan.