Asalamualaikum Warromatullah Wabarrakatuh
Begitu ia menyampaikan salam, saat menghubungi redaksi Mediaonline, ‘’BEO.co.id’’ di RT09/ RW03 Kelurahan Air Putih Baru, Kecamatan Curup Selatan, Kabupatn Rejang Lebong, Bengkulu, Selasa sore 27 Juni 2023 lalu, bersama sahabatnya Syofyan (Yan).
Ternyata sosok yang muncul seorang mantan aparatur sipil Negara (ASN) yang akrap dipanggil ‘’Apni” dengan nama lengkap, Ir. Afni Sardi, MM baru empat bulan lalu pensiun dari pengabdiannya dengan jabatan terakhir di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Rejang Lebong.
Sosok orannya humoris, mudah senyum, tampil selalu dengan kesederhanaannya, jauh dari kesan angkuh dan sombong, itu ‘’Afni Sardi’’ dari mudanya mengabdi ditanah Rejang, (Kabupaten Rejang Lebong).
Dimasa mudanya, Ia dikenal seorang olah ragawan, Sepak Bola sebagai seorang penyerang handal, dan sampai gantung sepatu menjadi Pembina dimanapun Ia bertugas sebagai abdi Negara.
Dalam kariernya di ASN, Ia telah berulangkali memangku jabatan penting dan strategis dipemerintahan daerah antara lain Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Kepala Dinas PUPR-PKP, Kepala Dinas PENANAMAN MODAL PELAYANAN TERPADU SATU PINTU dua kali, lalu pensiunan.
Pengabdian itu tanpa batas katanya selagi sehat, atas berkah dan anugerah tuhan yang maha kuasa. Setelah pensiun saya sangat tertarik dengan dunia Politik, dengan bekal sebagai mantan ASN, yang telah malang melintang diberbagai posisi (kedudukan), saya bekerja berpuluh-puluh tahun diawasi atasan, dewan dan rakyat setiap gerak dalam melaksanakan program yang diembankan kepundak saya, jelasnya.
Kini bagaimana menarapkan kembali ditengah masyarakat lewat dunia politik, jika ditakdirkan tuhan yang maha kuasa, maka pilihan saya jatuh pada Partai NASDEM, besutan Surya Paloh, salah satu tokoh Nasional kita saat ini.
Alasannya bergabung dengan Nasdem, sangat sederhani ‘’Tanpa Mahar’’ hanya kesadaran pribadi untuk membesarkan partai, dan mengabdi tanpa batas selagi sehat, atas redho dan Izin dari tuhan Illah (Tuhan) yang maha segalanya.
Atas permohonan saya yang sungguh-sungguh, Allhamdullillah Nasden mengabulkan, saya bergabung dan diberi kesempatan menjadi ‘’bakal caleg’’ (Bacaleg) dari Parti Nasdem, untuk Kabupaten Rejang Lebong tahun 2024 mendatang, kata mantan Capten PSK (Persatuan Sepak Bola Kerinci).
Dan pernah bermain diberbagai Klub Sepak bola daerah di Propinsi Jambi dan Bengkulu, (Rejang Lebong). Kini diusia memasuki 59 tahun terjun kedunia Politik bersama NASDEM Rejang Lebong, Prop. Bengkulu.
Saya yakin Nasdem akan bisa besar didaerah, karena para kader yang ada rata-rata pekerja keras dimulai dari akar rumput, rakyat dari lapisan paling bawah, mencontoh kerja keras ‘’Pak Surya Paloh’’ ujarnya.
Semenjak pensiun empat bulan lalu, saya terjun ketengah masyarakat, berjalan terus, menjalin Silaturrohmi dari kampong ke kampong, (pintu kepintu), menyalami masyarakat, saya sadar betul tanpa rakyat (masyarakat) saya tak ada apa – apanya?
Dimana kekuatan/ kekuasaan lahir dari rakyat, dipilih rakyat, dan mengabdi untuk rakyat. Dan rakyatlah pemilik kekusaan itu, tuturnya.
Keluhan dan kritik rakyat menjadi wajib saya terima dan direalisasikan dengan solusi (jalan keluarnya), antara lain yang saya tangkap dari keluhan masyarakat yang saya hubungi, pesan merka singkat dan sederhani, ‘’menjelang tahun politik ramai-ramai mengunjungi mereka dan memelas minta tolong, dan setelah terpilih kaca mobilnya tertutup rapat’’ ini kesan pertama yang saya tangkap.
Muncul sikap sombong dan angkuh, dari kritik pedas itu menjadi janji sakral dalam hati dan bathin saya, jika masyarakat dan yang maha kuasa memberi saya peluang, saya wajib belajar taat, jujur dan benar untuk bersama rakyat memperjuangkan hak-hak mereka.
Dan saya wajib membuang kesombongan, sifat angkuh dari jiwa dan bathin saya, karena perjalanan hidup ini, hanya tumpangan dan persinggahan sementara. Akhir dan muaranya kembali kepada sang pencipta, yang maha segalanya. Apa yang mau disombongkan.
Maka saya harus mengoreksi diri saya, keluarga terlebih dahulu, apanya yang salah selama ini?. Dari keluhan-keluhan masyarkat terhadap saya (saat) bersilaturrohmi akan menjadi guru yang baik bagi saya, kata ayah dari dua orang anak ini, bersahaja.
Dari keluhan yang disampaikanmasyarakat saat saya sillaturrohi ketempat mereka, saya sadar keluhan-keluhan itu harus dijawab dengan kejujuran, kebenaran, kerja keras dan bertanggungjawab, terhadap tugas yang diembankan rakyat kepada kita jika diberi kepercayaan sebagai wakil rakyat, untuk memberikan pelayanan terbaik, bukan minta dilayani, tandasnya.
Saya, bisa seperti saat ini, karena ada orang kuat dibelakang saya, dari keluarga miskin petani yang membesarkan saya, ayah dan ibu serta kekuatan Allah SWT, maka saya wajib mengabdi selagi saya mampu dan sehat, untuk berbuat yang terbaik bagi keluarga, lingkungan dan masyarakat. (***).
Penulis/ Editor : Gafar Uyub Depati Intan.