LEBONG, BEO.CO.ID – Jengkel akses jalan rusak tak kunjung diperbaiki, warga Taba Anyar, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong lakukan aksi protes hingga penanaman pohon pisang dibadan jalan.
“Aksi protes tanam pohon pisang dijalan supaya lebih cepat dibenari (dibangun) jalan itu, kondisi ini sudah lama dan menahun terakhir dibangun masa bupati Lebong pertama,” ungkap Budi salah satu warga ikut melakukan protes melalui sambungan via telepon genggaman tangannya, Senin (1/7).
Kondisi jalan yang rusak melintasi Kelurahan Taba Anyar menuju Kelurahan Tes tersebut, menurut dia kurang lebih sepanjang 2 kilometer kondisi jalannya cukup memprihatinkan, berlobang dan rusak. Dirinya juga menjelaskan, selama ini tidak ada respon dewan Dapil setempat serta penanaman pohon pisang ini dilakukan 2 hari yang lalu.
“Selama ini tidak ada respon dari wakil rakyat cuma hanya janji – janji saja, jalan ini terus diusulkan saat Musrenbangcam, tapi tidak ada tanggapannya,” sampainya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (DPUR-P) Kabupaten Lebong, Arman Yunizar ST yang berhasil disambangi oleh awak media ini mengatakan sepanjang tahun 2024 ini terdapat ada 19 titik lokus pembangunan jalan yang tersebar di sejumlah wilayah Kabupaten Lebong.
“Sesuai instruksi bupati beringinan jalan mulus, jalan yang belum dikerjakan menjadi titik lokus akan dibangun ditahun 2025, kepada masyarakat kita mohon untuk bersabar mengingat keterbatasan anggaran,” kata Arman, Senin (1/7) diruang kerjanya.
Dijelaskan lagi olehnya, Dinas PUPR – Perhubungan Kabupaten Lebong tidak hanya fokus (Red – jalan Taba Anyar – Tes) masih banyak jalan lainnya, untuk dilakukan peningkatan pembangunan dan menjadi aspirasi masyarakat.
“Kita disini tidak hanya jalan saja, yang menjadi kepentingan masyarakat dan banyak bidang infrastruktur lainnya, seperti pembangunan gedung, irigasi dan lain – lainnya, tentu ini semua tidak dapat terpenuhi,” demikian disampaikan Arman saat konfirmasi oleh Beo.co.id. (*/SB)