Laporan: Mhd Marhaen / Yelli Naiti Jurnalist Beo.co.id
KERINCI, BEO.CO.ID – Untuk kedua kalinya ratusan Masyarakat Desa Muara Imat, Kecamatan Merangin, Kabupaten Kerinci, Jambi, melakukan demontrasi kekantor Bupati Kerinci di Bukit Tengah, Kecamatan Siulak Mukai, pagi tadi Rabu, 05 Oktober 2022 sekitar pukul 11.30.00 WIB, mereka mendesak Bupati Kerinci DR.H. Adirozal, MSi, untuk memecat Kades…… Muara Imat, karena melakukan kejahatan merampok uang pembangunan Desa Muara Imat. Kami minta Bupati ‘’memecat yang bersangkutan, karena tidak mampu membangun desa dengan dana yang disiapkan pemerintah pusat dan daerah, desak pendemo.’’
Lagi-lagi Bupati Kerinci, Adirozal dinyatakan tidak ditempat. Mulai dari demo pertama dan kedua Adirozal dengan berbagai alasan tidak bisa ditemui. Hanya diwakili Asisten 1 (Bidang Pemerintahan) Shellhanuddin, didampingi Asisten III Darifus dan Kadis Pemdes Kerinci Syahril Hayadi, dan Kepala Inspektorat Sufran, SH,M.Si.
Ketiga tokoh birokrat Pemdakab Kerinci itu, tak dapat berbuat banyak dan tak mampu mengambil jalan keluarnya?. Mereka hanya batas mengajak para tokoh masyarakat Desa Muara Imat keruang Aula Kantor Bupati, mencari solusi (jalan keluar) dan langkah-langkah kedepannya. Hanya baru batas itu? Dan apa yang diambil kedepanpun belum jelas???
Tak jauh beda dengan penjelasan pejabat yang mewakili Bupati Adirozal, pada demo pertama. Semua akan diperhatikan, tak lebih dari itu kata warga/ pendemo kepada Jurnalist media ini.
Nopendri, salah satu tokoh masyarakat Muara Imat, mengatakan ‘’jika tuntutan masyarakat Muara Imat tidak ditanggapi hari ini oleh Pemdakab Kerinci, masyarakat akan memblokir jalan Nasional jurusan Kerinci – Jambi yang melewati wilayah Desa Muara Imat, tegasnya.’’
Shellhanuddin, dalam bujukkannya kepada para tokoh masyarakat mengatakan, ‘’ini permasalahan kita semua, dan menjadi persoalan kita semua, kami sebagai Wakil dari Pemdakab Kerinci, sangat tanggap dan perihatin, merespon terhadap masalahnya, akan dicarikan jalan keluarnya.
Namun masyarakat menolak hasil pertemuan dan bujukkan dari Asisten 1 Shellhanuddin, itu. Janji ini sama dengan janji pada demo pertama, atas keberatan masyarakat terhadap dana desa (dd) dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang di’’korupsi’’ Kades Jasman, ‘’semata untuk memperkaya diri dan keluarganya’’ jelas para pendemo.
Mereka sudah tidak percaya lagi dengan keterangan akan ditindak akan diselesaikan,…akan dicari solusi, semuanya akan…akan,…akan…dilakukan tindakkan, nyatanya tidak ada alias tidak jelas kata para tokoh masyarakat Muara Imat, dalam demo tersebut.
Pada demo sebelumnya, dua pekan silam juga dijanjikan dugaan perampokkan dana desa segera diperiksa pihak Inspektorat ke Desa Muara Imat, ternyata sampai saat ini (demo kedua), hanya omong kosong, itu sebabnya kami tidak percaya lagi.
Kini dijanjikan lagi, pihak Inspektorat akan memeriksa (mengaudit) dana desa Muara Imat, pada tanggal, 17 Oktober 2022 Jum,at yang akan datang, apa ya? Kami sudah bosan dijanjikan seperti didemo pertama itu, tegas peserta demo, dikutif kembali.
Mereka, akan mengadukan kasus ini ke Polres Kerinci, jika dipolres masih ada jalan keluarnya, kita akan menempuh jalur Hukum, karena Pemdakab Kerinci belum ada bukti atas janji yang disampaikan.
Sementara Bupati Adirozal, ‘’menghilang’’ dengan alasan tugas luar, demi kepentingan pembangunan Kerinci kedepan, (Kerinci Lebih Baik Berkeadilan)?. Tegas sumber kompeten yang diterima redaksimedia ini.
Soal ketidak ‘’beraninya Bupati Kerinci Adirozal, menemui para pendemo, bukan hal baru sudah terjadi oleh para pendemo lainnya, termasuk demo damai PMII Kabupaten Kerinci dan para pendemo lainnya. (mm/yn/***).