LEBONG, BEO.CO.ID – Akhir – akhir ini banyak tempat wisata yang terancam rusak, salah satu penyebabnya adalah sampah plastik yang ditinggalkan oleh pengunjungnya.
Nasib miris ini juga dialami tempat wisata populer di Kabupaten Lebong, provinsi Bengkulu yakni wisata Danau Picung. Masyarakat dan pemerintah dinilai abai terhadap penataan dan kebersihan danau yang cukup legendaris itu, lantaran dibeberapa titik ditepi danau masih ditemukan sampah berserakan.
Kepala dinas Pariwisata Ir. Eddy Ramlan, M.Si mengaku prihatin atas kondisi tersebut, menurutnya hal itu terjadi karena minimnya kesadaran para pengunjung yang masih saja kerap membuang sampah di tepi Danau Picung.
“Lokasi itu sebenarnya tidak termasuk dalam kontrak antara pengelola dan pemerintah daerah, tapi tetap saja disepanjang tepian danau itu masuk kawasan wisata danau”, kata Eddy Ramlan dihubungi lewat ponsel, (19/9).
Menurut Eddy Ramlan area yang masuk dalam kontrak sejauh ini telah dikelola secara baik, dirinya memastikan sampah yang berserakan di kawasan danau tersebut bukan area yang masuk dalam kontrak kerja.
“Lokasi tersebut berada tepat dipinggir jalan yang menghubungkan kawasan Danau Picung ke sejumlah desa lainnya, seperti desa Tanjung Agung, wilayah Kecamatan Tubei dan juga desa Lebong Tambang,” ucap Eddy.
Dirinya mengaku prihatin dengan kondisi tersebut, meski demikian menurutnya masalah sampah ini bukan saja menjadi tanggung jawab dinas Pariwisata tapi juga adalah tanggung jawab dari Dinas Lingkungan Hidup.
“Masalah ini nanti akan kami kordinasikan dengan OPD terkait, yang jelas saya berterima kasih karena ada laporan media ini terkait kondisi sampah yang berada ditepi Danau Picung, “ ucap Eddy Ramlan.
Dilain hal Eddy berharap agar setiap pengunjung tempat wisata agar tetap memperhatikan kebersihan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dikawasan wisata.
“Tidak hanya Danau Picung tapi juga diseluruh tempat wisata lain yang ada di Lebong ini kami berharap agar para pengunjung ini bisa menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” tutup Eddy.
Pewarta : (Zee)