Simak Juga :
- Program Bupati Lebong, Mitos Hama Tikus Belum Terbantah, 2 Hektar Ludes di Lebong Tengah
- Pencitraan Ala Bupati Lebong Hadapi Hama Tikus, Awi : “Riset Dulu MT 2”
LEBONG, BEO.CO.ID – Menanggapi masukkan atau pun kritik dari Mashuri Al Mashur (Awi) Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Kadis Perkan) Kabupaten Lebong, Hedi Parindo mengatakan, sangat menghargai apapun masukkan dan kritikan kawan – kawan serta masyarakat Lebong, terkait kegiatan musim tanam dua kali (MTII) setahun yang tengah mulai berjalan.
“Bicara kendala sudah kita dapatkan, kecuali belum ada yang berhasil saat itu mungkin ini akan ditinjau ulang dan belajar dari berhasilan di Talang Leak II kita kembangkan tahun ini, ini kan bicara bisa atau bisa ternyata bisa sukses disana,” ujar Hedi dijumpai diruangkan kerjanya, (3/7).
Pihaknya juga pelakukan pengawasan dan monitoring lapangan yang ikut MTII yang memiliki masalah. Hedi menyebutkan Pos hama hampir disetiap desa ada didirikan atau tidak dan pihaknya, memiliki group MTII yang berisi kades – kades serta koordinator disetiap desa.
“Ketika ada masalah mereka menyampaikan, untuk data sementara yang diserang hama yaitu Sungai Gerong, Suka Damai dan Bungin. Kita tetap mengapresiasi kepada petani yang mengikuti MTII, cuma mereka ini tidak menanam pada jadwal yang telah ditetapkan arti lebih dulu dari jadwal ditetapkan dinas Pertanian,” terangnya.
Dikatakan oleh Hedi, persoal yang terjadi ditiga titik tersebut, pihaknya tidak menghindar dan berusaha menyelamatkan tanaman padi petani yang terserang hama. Dan dia mengakui, riset MTII dilakukan secara mandiri ditahun sebelumnya, melalui proses pengamatan dan turun langsung kelapangan hampir setiap hari, bahkan selama satu tahun untuk mengetahui siklus tikus.
“Mulai pengelolaan lahan, penyemaian, penanaman padi hingga mengontrol hama dari awal, kesulitan kita jika padi sudah berumur 30 hari dimakan tikus ini cukup sulit,” pungkasnya.
Dia berharap khusus untuk lahan MTII di desa Suka Damai, Kecamatan Lebong Tengah, yang mengalami kegagalan akibat serang hama untuk tidak lahan tersebut dibiarkan.
“Jelasnya, lahan mereka ini traktor dulu jangan ada penyemaian dan penanaman (bulan April), sudah itu dilakukan pengendalian hama tikus. Mereka ini menanam duluan tidak mengikuti jadwal dari dinas, terserah mereka lanjut atau tidak yang jelas lahan tersebut jangan dibiarkan,” demikian disampaikan Hedi. (Eluban RI/Sbong Keme)