- LAPORAN : MARHEN
KERINCI, BEO.CO.ID – Proyek Optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) yang berlokasi di Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Provinsi Jambi tahun anggaran (TA) 2020 yang lalu, dilaksanakan CV. Kerinci Jayo dengan nilai kontrak 1,6 Miliar, tanpa ada papan merk atau papan informasi dilokasi pekerjaan.
Dari catatan lapangan media ini, Sabtu 5 Desember 2020 yang lalu, pekerjaan pemasangan pipa distribusi air bersih, Desa Tanjung Genting menuju Desa Sungai Gelampeh dan sebaliknya, Desa Tanjung Genting sampai menuju Desa Sungai Batu Gantih Hilir tanpa ada informasi dilokasi pekerjaan, hingga tidak diketahui oleh masyarakat.
Tidak hanya itu, tidak terlihat kantor proyek (Direksi keet) dilokasi pekerjaan. Parahnya lagi, pemasangan pipa tanpa mengunakan pasir urug didalam galian pipa, padahal tujuan pasir urug untuk minimalisir getar, ketika air dijalurkan ke pipa.
Ironisnya lagi dari pantauan lapangan jalan Kabupaten yang melintasi pemasangan pipa mengalami rusak (menglupas) dan tidak diperbaiki (rehab) oleh kontraktor pelaksana pekerjaan. Dan ada beberapa spot bahu jalan genangi air, dikarenakan pemasangan pipa merusak pipa yang lain, seperti pipa pamsimas masyarakat Desa Simpang Tutup, Sungai Batu Gantih dan memunculkan mata air permukaan jalan.
Dari pengamatan Beo.co.id di website lpse.pu.go.id Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui satuan kerja pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Jambi dengan HPS 1,9 Miliar dimenagkan oleh Kerinci Jayo serta harga penawaran Rp. 1.601.952.190,25.-
“Seharus rekan memperbaiki aset jalan Kabupaten yang dimiliki oleh Pemkab Kerinci, jika seperti ini sama saja merusak jalan negara,” ungkap sumber yang enggan nama ditulis di Desa Sungai Batu Gantih kepada Beo.co.id (16/1/21) kemari
Menurut sumber salah satu masyarakat, hal yang memberatkan adalah pekerjaan galian dilakukan malam hari, demi mengejar waktu, tapi kita takut ada pipa sebelumnya yaitu pipa pamsimas masyarakat yang mengalami rusak dan kebocoran yang harus diperbaiki.
“Tapi kenyataan tidak diperbaiki oleh rekanan, seharus rekanan memperhatikan secara teliti dalam pemasangan pipa, hebatnya lagi jalan Kabupaten mengalami rusak,” cetusnya.
Lanjut sumber lebih jauh mengatakan, patut diduga pekerjaan optimalisasi (pemasangan pipa) di Kecamatan Gunung Kerinci rentan sarat korupsi, kenapa demikian pekerjaan tersebut. Banyak indikasi -indikasi pencurian volume pekerjaan.
“Contoh seperti tidak terlihat material pasir urug disepanjang galian pipa, pekerjaan juga tidak rapi dan merusak aset daerah seperti jalan umum,” ucapnya secara terang.
Belum dikonfirmasi oleh media ini ke Direktur CV. Kerinci Jayo, Dinas Satker PUPR provinsi Jambi perwakilan Kerinci – Kota Sungai Penuh dan juga Perumda Tirta Sakti sebagai pengelola PAM diwilayah Kabupaten Kerinci, sampai berita ini diturunkan. (**)