LAPORAN : Syam Hadi Purba Tambak
PEMATANG SIANTAR, BEO.CO.ID – Harga Gas Elpiji di Kota Pematang Siantar Sumatera Utara ukuran 3 kg tak sesuai harga yang ditentukan pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) atau Peraturan Gubernur Sumatera Utara (Pergub), lemahnya pengawasan harga berbeda-beda diwilayah pangkalan gas Elpiji.
Pantauan awak Media ini dilapangan (9/3) harga Elpiji ukuran 3 kg diduga melanggar Pergub Sumut karena harga di pasaran atau katakan di pangkalan resmi ada yang RP 16 000.danRp17.000.atau RP 18.000.malah terdapat dikios mencapai Rp20. 000.
Peraturan Gubernur Sumut SK No:18844/122/KPTS/2015 HET (Harga Eceran Tertinggi) yaitu Rp 14. 000.dan pangkalan Rp 16. 000. Kenyataannya dilapangan ketika awak media ini investigasi, bahwa harga itu tidak sesuai dari Pergub, ternyata ditemukan ada harga sampai Rp 22.000 dan Rp 24.000, berarti harga itu bukan membantu masyarakat.
Kabag Ekonomi Pemkot Siantar, Pardamean Manurung ketika diminta tanggapannya tentang terjadinya harga gas elpigi di Kota Pematang Siantar menjelaskan, pihak Pemkot Siantar telah menerima laporan sebanyak 20 berkas.
“Tentang harga yang melambung tinggi, pihak kami telah melayangkan teguran,” katanya tidak memperlihatkan surat teguran kepada wartawan ini dan tidak diketahui apa bentuk teguran yang sudah dilayangkan.
Lanjut dia lagi, “Sebenarnya yang berhak dalam hal ini adalah Pertamina yang mana kurang pengawasan tentang harga di pangkalan atau agen yang diberi izin,” jelasnya menuding Pertamina yang lemah melakukan pengawasan pasar.
Sampai berita ini diturukan belum berhasil mengkonfirmasikan ke pihak Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pematang Siantar, dalam pengawasan harga pasar yang melambung tinggi dan begitu juga sidak Dewan Kota Pematang Siantar turun kelapangan belum juga konfirmasi untuk mendapat gambaran dilapangan. (*)
