SIMALUNGUN, BEO.CO.ID – Pasar malam (PM) di Rambung Merah meresahkan warga akibat keramaian yang ditimbulkan menimbulkan dampak buruk. Kemacetan yang cukup berarti terjadi pada Sabtu Malam (28/5/22). Bahkan Tiga Kepala Desa atau Pangulu menolak kehadiran pasar malam di Lapangan Rambung Merah. Ketiga Pangulu tersebut yakni Pangulu Pamatang Simalungun, Pj.Pangulu Nagori Karang Bangun dan Pangulu Siantar Estate.
Penolakan tersebut dilakukan karena pasar malam di Lapangan Rambung Merah sering menimbulkan kemacetan dan lapangan dianggap tidak sesuai dengan peruntukannya, yakni untuk kegitan olahraga, upacara sekolah SD yang ada di sekitarnya dan upacara-upacara lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Simalungun Samrin Girsang mengatakan, agar Pemerintah memperhatikan keluhan para pangulu dan warga tersebut.
Dia meminta pemerintah mengawasi pasar malam dan melihat apa aktivitas dan dampak yang ditimbulkan hadirnya pasar malam itu.
“Itu kita minta diawasi, lihat apakah itu ada manfaatnya buat masyarakat setempat, atau sebaliknya hanya menimbulkan masalah,” tegas Samrin Girsang kepada media ini, Minggu (29/5/22).
Samrin Girsang mengatakan, jika hanya menimbulkan permasalahan, pasar malam itu sebaiknya segera ditutup.
“Mungkin keluhan masyarakat dan pangulu itu benar, jadi awasi pasar malamnya, dan jika tidak bermanfaat bisa ditutup,” ucap Samrin nada tegas.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasar malam tersebut menyebabkan kemacetan, dan pasar malam di rambung merahpun pernah menjadi tempat peredaran uang palsu.
Ketua Umun LSM HALILINTAR RI SP Tambak, SH mengatakan akan menyurati Kapolres Simalungun agar meninjau lokasi dan izin Pasar Malam Rambung Merah.
“Kita akan menyurati Kapolres Simalungun, terkait izin pasar malam Rambung Merah bila penting diminta ditutup,” singkatnya secara tegas. (S. Hadi Purba)