spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

POLITIK KERINCI MUDIK MENURUN DRASTIS, DOSA SIAPA?

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gerakan kepercayaan masyarakat Kerinci, jambi terhadap para politisi dari “Tigo Luhah Tanah Sekudung, Siulak-Kerinci Mudik (Hulu) menurun drastis.

Soalnya 15 tahun terakhir Kabupaten Kerinci dipimpin dua putra Kerinci terbaik berasal dari Kerinci mudik, terbukti tidak mampu membangun Kerinci Lebih Baik Berkeadilan (KLB-Berkeadilan). Janji yang dibuat dan digaungkan, hanya membangun pencitraan.

Pj Bupati Kerinci sekarang

Populeritas “KLB Berkeadilan” yang digaungkan Dr.H Adirozal, MSi, Bupati Kerinci dua periode tak lebih cerita besar diatas kertas semata?. Dengan 10 Program Unggulannya, “yang gagal” direalissikan.

Sebelum Adirozal menjabat Bupati Kerinci 2014-2019 dan 2019-2024.

Di tahun 2009-2014 Kerinci dipimpin putra terbaiknya H. Murasman, S.Pd, MM, 2009-2014 menggantikan pendahulunya, H. Fauzi Si,in yang juga menjabat dua periode 1999-2003 dan 2003-2008.

2009 naiknya H Murasman, hasil pemilihan langsung pertama masyarakat (rakyat) Kerinci.

Murasman, yang menjadi kebanggaan masyarakat Kerinci (saat itu) khususnya dari “Tigo Luhah Tanah Sekudung Siulak” ternyata juga tidak mampu membangun Kerinci lebih baik.

Diawal-awal masa jabatannya memasuki tahun kedua terjadi kasus besar-besaran penerimaan Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang kotor dan paling nepotisme, kasusnya, mampu diredam dan raib ditengah jalan.

Berjalannya waktu, Murasman selaku Bupati Kerinci tersandung dalam kasus pembebasan lahan Pertanian (Ladang) rakyat Kerinci di Bukit Tengah, kasusnya sempat diproses di Kejaksaan Tinggi Jambi, ironis raib ditengah jalan.

Tafyani Kasim

Dan nepotisme jabatan di dinas dan instansi pemerintah Kabupaten Kerinci dinominasi dari Kerinci Hulu (Mudik) “Tigo Luhah Tanah Sekudung-Siulak.” Nepotis yang kental.

Lalu pada Pemilihan Kepala Daerah Kerinci tahun 2014 muncul sosok tokoh Dr H Adirozal, MSi, yang dielu-elukan seorang doctoral “hebat” mantan Wakil Walikota Padang Panjang yang berhasil, kembali kekampung halamannya Kerinci.

Pada Pilkada 2014, Adirozal memenangkan pertarungan di MK (Mahkamah Konstitusi) saat itu, dan jatuhnya kepemimpinan Murasman.

Pilkada Kerinci 2014, lebih kurang 11 tahun silam adalah pemilihan kepala daerah di Kerinci terburuk sepanjang sejarahnya. Karena diwarnai kekerasan dan merusak fasilitas umum oleh para oknum tim sukses.

Hasan Basri

Dimana kekalahan tipis Murasman, berbuntut panjang, terjadi pembakaran besar-besaran pasilitas umum dan pemerintahan, “sekolah, Puskesman, dan sebagian rumah masyarakat” Pilkada Kabupaten Kerinci tercatat salah satu Pilkada paling rawan di Indonesia (saat itu).

Harapan masyarakat Kerinci dari Murasman, yang ramah KKN (Kolusi Korupsi dan Nepotisme), ketika itu, berhasil direbut Adirozal dengan kemenangannya di MK. Khususnya masyarakat Kerinci di Siulak (Tigo Luhah Tanah Sekudung) – Siulak terbelah dua pro “Murasman dan Adirozal”

Praktik yang dinilai buruk jalannya pembangunan di Kerinci ditangan Murasman, dijanjikan diubah dalam masa jabatan Adirozal, sebagai tempat gantungan harapan masyarakat Kerinci. Setelah Ia dilantik, ternyata “semakin parah.

”Keduanya putra terbaik dari kalbu besar Tigo Luhah Tanah Sekudung” (Siulak) – Kerinci Mudik (Hulu). Ada hubungan kekeluargaan, namun jabatan dipemerintahan khususnya di Siulak seolah tak mengenal itu?.

Ditahun pertama masa jabatan Adirozal 2015-2016 berjalan normal, mulai dari tahun kedua 2016, praktik “KKN” kembali meraja lela, berdasarkan daftar data yang diperoleh, orang-orang “Murasman” dibuang satu persatu (di nonjobkan), sampai sekarang.

Yuldi Herman

Padahal Adirozal dalam kampanyenya terakhir di Kayu Aro, menyatakan kegiatan proyek tanpa “ Fee, CPNS tanpa bayar,” dengan visi dan misinya membangun “Kerinci Lebih Baik” ternyata dalam praktiknya, mulai dari pejabat, sampai rekanan kontraktor di kuasai “rezim” Adirozal, dengan tim suksesnya. Bak pemerintahan balas dendam?.

Namun, hebatnya sejumlah kasus juga raib ditengah jalan. Padahal sudah berulangkali didemo soal “fee” proyek, dan sejumlah kasus lainnya.

Dari 2014-2019 demo dan protes silih berganti, dari masyarakat Kerinci melalui mahasiswa dan mampu diredamnya. Seolah bersih dari noda dan dosa?

Hebatnya lagi pada Pilkada 2018, Adirozal mencalon kan diri kembali untuk merebut jabatan orang nomor satu Ia kembali memenangkan pertarungan melawan wakilnya Zainal Abidin, SH.MH, dengan menang tipis dan berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK), dan memenangkan pilkada, Adirozal kembali memangkujabatan Bupati Kerinci 2019-2024.

BACA JUGA :  Sandra Boy & Zulfahmi : Balon Bupati Kerinci, Jangan Sampai Menunggu Sumbangan?

Pada periode kedua Adirozal-berpasangan dengan Ami Taher, dan kembali membangun pencitraan lewat Visi dan Misinya, “KLB-Berkeadilan” membangun (Kerinci Lebih Baik Berkeadilan) dari 2019-2024, keganasan KKN (Kolusi Korupsi dan Nepotisme), lebih parah dari era Murasman 2009-2014.

Namun masyarakat Kerinci justru manut (Nurut), tidak menjadi pemilih yang cerdas. Masyarakat turut menciptakan politik uang, (Kipeng-kipeng), adodak Kipeng (bahasa Kerinci), Kalau dijawa sana, populer dengan sebutan “Wanipiro” berani berapa…?

“ (Uang-uang), ada tidak uangnya, sifat-sifat kepentingan sesaat, hanya mendapatkan belanja dapur sehari, “terjajah dikampung sendiri lima tahun” jika sifat dan sikap buruk ini tidak diubah, masyarakat Kerinci akan terpuruk lima tahun kedepan, ( 2024 – 2029 ), kembali bisa masuk lobang yang sama.

Dari dua orang putra terbaik Kerinci 15 tahun terakhir, menjabat Bupati, asal Kerinci mudik (Hulu), pembangunan Kerinci kian terbelakang (tertinggal), kendati telah menghabiskan uang puluhan Triliyunan rupiah.

Jika dimasa Murasman menjabat Bupati Kerinci 2009-2014, terdapat beberapa kasus antara lain; Kasus Ganti rugi pembebasan / ganti rugi tanah masyarakat, dijadikan pusat perkantor Pemdakab Kerinci di Bukit Tengah, tidak tuntas?, kasus SPJ / SPPD Fiktif korbannya “Tuti Muliyani, dan Zulfikar, berakhir dibalik terali besi.

Kasus lainnya Rp1.04 M dana Bencana Alam, raib ditengah jalan, sama dengan kasus pembebasan tanah masyarakat di Bukit Tengah dan Tes CPNS, juga raib.

Sedangkan dimasa Adirozal, kasus Fee proyek berulang kali terjadi, praktik KKN, belum terjangkau hukum?.

Boy Edwar

Dan kasus dugaan Ijzah Palsu adik kandungnya, proses Hukumnya juga raib ditengah jalan. Itu terlihat jelas, kita tidak tahu pasti bagaimana bisa terhenti?.

Dan kasus tunjangan Rumah Dinas DPRD Kerinci juga berakhir di Pengadilan tiga terdakwa sudah meringkuk dirumah tahanan Negara. Berarti proses Hukum berjalan sebagaimaa mestinya.

Dan kasus TPP (Tunjangan/ Tambahan Penghasilan Pegawai), dari Rp15,7 M temuan BPK-RI Perwakilan Propinsi Jambi, tidak masuk keranah Hukum, namun belum dikembalikan ke Kas Daerah/ Negara seratus persen sampai hari ini. Padahal dasar Hukum pencairannya menggunakan Peraturan Bupati (Perbup) yang ditanda tangani Bupati Kerinci.

Dan dalam jumlah miliaran rupiah belum dikembalikan, dan belum tersentuh aparat berwenang untuk proses lebih lanjut.

Jika sampai tidak dikembalikan, berarti menjadi kerugian bagi keuangan Negara ?.

Catatan reputasi/ prestasi keduanya ada. Era Murasman, kendati banyak masalah, di akhir masa jabatannya Murasman meninggalkan “kenangan bagi masyarakat Kerinci, meletakan pusat pemerintahan Kerinci di Bukit Tengah setelah berpisah dengan Sungai Penuh.

Itu tak dapat dibantah, karena mekarnya Sungai Penuh menjadi Pemkot Sungai Penuh, (Kota Otonomi). Lahirnya Kota Sungai Penuh, tak dapat di pisahkan dari peran Bupati Kerinci dua periode, H. Fauzi Siin, (alm).

Prestasi Adirozal, Kerinci berulang-ulang mendapat gelar WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dalam penggunaan APBD Kerinci, malah Adirozal mendapat penghargaan dari Badan Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Propinsi Jambi (BPK-RI) Jambi.

Ironis kehancuran pembangunan fisik Infrastruktur fisik dilapangan tidak terbantahkan dimana-mana sangat mudah ditemukan jalan bak kubangan kerbau, membentuk genangan danau-danau kecil, semakin parah memang kondisinya sampai tahun 2024. Justru sejumlah yang hancur, nyaris tidak ada temuan? Tapi, ia berulang kali diberikan WTP…???

Bupati Kerinci Adirozal, juga meninggalkan kasus terkini Tes PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), proses persiapannya telah berlangsung ketika Adirozal masih menjabat Bupati Kerinci.

Sehubungan dengan Pemilihan Kepala Daerah serentak, 27 Nopember 2024, akan tiba dan berakhirnya masa jabatan Adirozal, 4 Nopember 2024 Ia digantikan Asraf, SPt. MSi, selaku Pejabat (Pj), kini Kerinci ditangan Asraf sudah berjalan lebih kurang 7 bulan, mulai 4 Nopember sampai sekarang.

BACA JUGA :  Dugaan Penyimpangan Pokir DPRD Kerinci Disorot, Boy Benyamin : Bertentangan Dengan Aturan

Jika Murasman, meninggalkan kenangan dicatat sejarah menempatkan pusat pemerintahan Pemdakab Kerinci di Bukit Tengah, Kecamatan Siulak Mukai, Kerinci, (tempat dibangunnya komplek kantor pemerintahan Kerinci), kantor Bupati, DPRD Kerinci dan sejumlah OPD lainnya.

Mantan Bupati Kerinci Dr. H Adirozal, MSi, juga dicatat sejarah diakhir masajabatannya, Bupati/ Kepala Daerah terkaya ketiga di Propinsi Jambi, memiliki tambahan kekayaan Rp8, 7 M, berdasarkan data LHKPN (Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara), telah ditulis puluhan mediaonline, televise dan cetak daerah dan nasional.

Perlu disadari Balonbup Kerinci 2024-2029, kenapa terjadi krisis kepercayaan dari masyarakat dalam memajukan pembangunan Kerinci?

Yulizarman

Karena 15 tahun terakhir sosok tokoh yang memimpin Kerinci berasal dari “Tigo Luhah Tanah Sekudung-Siulak” Kerinci Mudik (hulu) tidak menunjukan prestasi terbaiknya untuk mensejahterakan masyarakat Kerinci. Hanya “manis dibaca diatas kertas, membangun Kerinci Lebih Baik Berkeadilan” mana yang lebih baik, dan mana yang berkeadilan belum terjawab?

Khusus para politisi dari “Tigo Luhah Tanah Sekudung” (Siulak), apa lagi yang tengah berjuang dibalonbup Kerinci 2024-2029, yang tengah dalam proses mencari perahu pengusung untuk bisa ikut, dan belum satupun balon yang telah memperoleh perahu dari Partai Politik 6 kursi satu pasangan balon dari perwakilan partai di DPRD Kerinci 2024-2029?.

Jika masih muncul pertanyaan dari masyarakat Kerinci, kenapa “Politik Kerinci Mudik Menurun Drastis, Dosa Siapa?“

Jawabannya lima belas tahun terakhir Bupati / Kepala Daerah dijabat putra Kerinci terbaik dari Kerinci Mudik (Hulu)-Siulak, jangan salahkan pihak lain.

Sudah saatnya masyarakat Kerinci mudik (hulu), Tengah dan Hilir (Kerinci bersatu), membuka mata (melek), jangan lagi mempersoalkan siapa orangnya yang bakal memimpin Kerinci kedepan?

Lima belas tahun kebijakan pembangunan dan keputusan diambil oleh Bupati Kerinci pilihan rakyat, kebetulan berasal dari Kerinci Hulu (Mudik).

Murasman, dan Adirozal. Kini siapa yang lebih siap, mulai dari mendapat Partai Pengusung untuk ikut Pilkada Kerinci 2024-2029, dari Tigo Luhah Tanah Sekudung, terdapat nama “Darmadi, Monadi Murasman, Yulizarman, Ezi Kurniawan.

Dari daerah Tengah ada nama dr Dery, Boy Edwar, Kerinci Hilir Tafyani Kasim, dan Asraf.

Jika hilir dan tengah tidak berjuang ekstra keras (kuat), Kerinci Hulu (Mudik), suka tidak suka akan kembali berkuasa di “Bumi Sakti Alam Kerinci” sebutan lain dari Kerinci.

Dari keterangan diperoleh penulis Opini ini, Darmadi bakal menjadi calon kuat Bupati Kerinci lima tahun kedepan?, Secara demokrasi sah tidk ada lrangan, jika rakyat Kerinci mau memilihnya? Masyarakat mudik (hulu), memiliki semangat kerja politik yang kuat, berani bertarung dikandang lawan.

Dalam perpolitikan Kerinci, Siulak (Tigo Luhah Tanah Sekudung), patut diakui sudah tiga putra terbaiknya menjadi Bupati Kerinci, mulai dari Drs. Muhammad Awal, Murasman, dan Adirozal, dan bisa keempat kalinya Siulak lagi?.

Jika para balonbup Kerinci Hilir ada yang lolos mendapatkan partai pengusung, jika mau pertarungan sengit harus berpasangan dengan putra terbaik Kerinci Mudik (Hulu), seperti ketokohan “Yulizarman, Hasan Basri, Ezi Kurniawan dan Yuldi Herman (Bujang Hitam).

“Tigo Luhah Tanah Sekudung-Siulak Kerinci” selain nama Darmadi, ada nama Monadi Murasman, putra terbaik Murasman mantan Bupati Kerinci 2009-2014.

Kedua nama tersebut belum mendapatkan partai pengusung 6 kursi dari perwakilan di DPRD Kerinci, semua tengah berjuang. Semua balonbup Kerinci mempunyai peluang yang sama, tergantung sejauh mana kerja keras dan kerja fokus, insya allah akan dapat partai pengusung. (***)

Penulis/ Editor : Gafar Uyub Depati Intan. (Putra Asli Kerinci, dari Tigo Luhah Tanah Sekudung, Siulak / Pempred BEO.co.id, yang juga Ketua DPD- Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Bengkulu, Pengamat masalah Kemiskinan dipedesaan. Tinggal di Kota Curup.

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org