KERINCI, BEO.CO.ID – Polres Kerinci, Jambi menggelar kegiatan Jum’at Curhat (curahan hati) bersama puluhan wartawan dan Wartawati Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, di Aula Polres Kerinci, Jumat (12/01/23) lalu. Pers harus mengutamakan kepentingan publik, (UU No.40 tahun 1999 tentang Pers).
Acara dipimpin langsung Kapolres Kerinci yang baru saja Sertijab hari ini yakni AKBP Muhammad Mujib dan didampingi Wakapolres Kerinci Kompol Samsul Bahri Pinem dan para Kasat yang baru mendapatkan sertijab.
“Terima kasih kepada insan Pers yang sudah datang hari ini. Mari kita saling bersinergi karena pers punya peran besar sebagai lembaga kontrol, untuk memberikan informasi-informasi publik untuk pembangunan daerah disegala sector.
Melalui penayangan (pubblist) informasi yang aktual sesuai fakta seluruh pihak mampu terus bergerak menjaga daerah kita, agar semakin maju dan sejahtera.
“Oleh karenanya, saya minta kepada rekan-rekan pers mari bangun sinergitas yang positif melalui informasi untuk kemajukan daerah, ungkapnya Mujib.
Selain itu, Kapolres juga menyampaikan, dirinya juga bukan anti kritik, jika ingin hubungi, silakan ke nomor HP. Sebagai abdi negara, menyatakan komitmennya untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, meningkatkan kinerja dan citra kepolisian khususnya di Polres Kerinci.
Baik secara sosial, hukum, dan kerohanian. “Sejak dari dulu, dimanapun saya bertugas, saya terus melakukan pendampingan, baik itu sama pejabat pemerintah kabupaten, kecamatan, lurah dan desa, saya juga bukan orang yang anti kritik,” terangnya.
Dalam acara ini Yelli Wartawati Beo co.id sempat bertanya Terkait kasus penganinyanyaan dirinya, Wartawati Beo co.id Sekitar Satu Tahun yang lalu, sampai saat ini belum terselesaikan, oleh pihak penyidik. Wajar dipertanyakan, adanya yang tidak jelas?
Saya sudah menyampaikan kepada jajaran saya, masalah penanganan perkara silakan di tindak lanjuti, jika tidak memenuhi unsur, ada prosedurnya, di global Undang-Undang segera harus kita SP3 (Surat Penghentian Penyidikan), karena tidak memenuhi syarat.
Dan apa yang di laporkan oleh masyarakat, ada mekanisme yang harus kita sampaikan ke masyarakat, ada hasil penyelidikan yang harus kita sampaikan ke masyarakat, supaya masyarakat tidak bertanya-tanya sampai dimana berjalannya kasus yang di laporkan itu?.
Insyaallah akan kami tindak lanjuti, dan proses sesuai prosedur ungkap Kapolres Kerinci.
Kapolres Kerinci AKBP Muhammad Mujib juga menyampaikan kepada rekan-rekan wartawan, ada baiknya berita sebelum ditayang dikonfirmasi terlebih dahulu agar kita selalu bersinergi dan membangun hubungan baik dan saling menjaga nama baik.
Sementara itu, Gafar Uyub Depati Intan putra asli Kerinci, yang juga Pempred BEO.co.id, ditengah kesibukannya memonitor Banjir dan Longsor Kerinci sejak, 30/31/ 12-2023 dan 1, 2, 8 Januari sampai, 13 Januari 2024 (Sabtu), menanggapi Curhat Jajaran Polres Kerinci, ini bisa menampung berbagai informasi dari masyarakat, apa lagi kita tengah dilanda Bencana Banjir dan Longsor saat ini.
Upaya Kapolres Kerinci, yang baru ini, AKBP Muhammad Mujib melalui kegiatan Jum,at Curhat harus kita dukung sepenuhnya.
Dan mengenai berita sebelum diyangkan (pubblist) harus dikonfirmasikan dengan baik dan benar, itu sudah menjadi kewajiban para Wartawan (Jurnalistik), dasar UU No.40 tahun 1999 tentang Pers, dan 11 point Kode Etik Jurnalistik (KEJ) Wartawan Indonesia, telah memerintahkan dilakukan konfirmasi dan klarifikasi, terhadap objek berita yang akan diturunkan.
Namun, pihak yang dihubungi baik pejabat daerah setingkat Bupati/PJ Bupati, Dandim, Kapolres, Kajari, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), harus membuka diri dan menyediakan sedikit waktu untuk dikonfirmasikan terhadap sesuatu yang diperlukan.
Dan mengenai penegakan Hukum di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, saya sependapat dengan “Pak Kapolres Kerinci, yang baru saja menjabat, akan ditindak lanjuti. Dan jika tidak memenuhi syarat, berupa barang bukti dan saksi yang diperlukan, jangan segan-segan mengumumkan secara resmi lewat media masa (Pers), sehingga masyarakat tidak perlu lagi bertanya-tanya, jelas Bang Ayub.
Menurut Bang Ayub, berdasarkan temuan dari Tim Mediaonline BEO.co.id, diseluruh daerah Perwakilan/ Biro dan Liputan Wartawan kami, khususnya di Sumatera, sangat banyak ditemukan kasus-kasus yang tak jelas penyelesaiannya, di SP3 kan tidak, berlanjut pun belum, tepat jika ditulis, “terkatung-katung” namun kita menghargai dan menghormati para penyidik yang bekerja keras, mengungkapkan sesuatu peristiwa yang dilaporkan masyarakat ke Polisi Republik Indonesia (Polri), dasar dan payung Hukum UU No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara.
Niat baik dan tekad besar dari Kapolres Kerinci, AKBP Muhammad Mujib, yang baru saja memangku jabatan, wajib kita dukung untuk menegakan supremasi Hukum di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Dimana sebelum akhir tahun Kerinci dilanda Banjit dan Longsor, ada peristiwa penting yang harus diungkapkan secara transparan, jujur, benar dan professional yakni seleksi Tes (PPPK-Kerinci 2023) kasus PPPK (Pewagai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, yang dirugikan ratusan orang, dan kasus yang satu ini menghebohkan ini, se-seontara Nusantara.
Yang nilainya tinggi direndahkan (dirampas), tidak lulus, yang nilainya rendah bisa ditinggikan, dan yang tidak pernah honor bisa ikut tes dan lulus. Itu semua sudah dibuka oleh lebih kurang 500 orang para pendemo ke Kantor Bupati Kerinci di Bukit Tengah, Kecamatan Siulak, Kerinci, menjelang akhir tahun 2023 tahun lalu.
Masyarakat Kerinci sangat berharap kasus ini diselesaikan, secara professional, secara mayoritas para pendemo meminta di kembalikan ke nilai Asli hasil tes masing-masing peserta PPPK Kerinci 2023.
Jika tidak mampu diselesaikan oleh panitia Kabupaten dan Nasional, maka harus diselesaikan secara Hukum, tanpa pandang bulu (tebang pilih), sekedar info untuk Bapak Kapolres Kerinci. Dan Gubernur Jambi, Al Haris telah menegaskan meminta kasus ini diusut secara tegas oleh aparat penegak Hukum. (***/ Yelli Naiti/ Eluban RI).
