spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ratusan Warga Siulak Deras Mudik Kerinci, Dilanda Banjir & Terancam

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Diperkirakan ratusan rumah warga Siulak Deras Mudik diselimuti lumpur bekas arus banjir dari perbukitan diwilayah tersebut. Dok Beo.co.id Kerinci

KERINCI, BEO.CO.ID Akibat hujan tiga hari terakhir masyarakat Desa Siulak Deras Mudik, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi, kembali dilanda banjir. Banjir kali ini tidak separah tahun 2015, yang memporak porandakan Desa Siulak Dreas Mudik dan Kelurahan Siulak Deras (saat itu).

Kini ratusan warga setempat kesulitan menghuni rumah mereka, akibat banjir rata-rata 70 Cm (lumpur) bahkan ada yang lebih 1 (satu) meter. Banjir melanda daerah ini mulai (20/ 12/ 2023) Rabu dan berlanjut pada Kamis, (21/ 12/ 2023).

Saat Wartawan BEO.co.id, berada dilapangan belum satupun aparat dari dinas terkait yang dating kelapangan, kata Mukhlis warga Siulak Deras Mudik kepada Jusrnalist BEO.co.id.

Hal senada juga diungkapkan Arli, 49 tahun Staf Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat menjelaskan langsung pada Wartawan Beo.co.id, dampak banjir tersebut masyarakat berharap dapat ditangani dinas dan instansi terkait Pemdakab Kerinci.

Lambannya tim Pemerintah Daerah kelapangan, membuat masyarakat setempat merasa kecewa, apalagi hujan terus turun sampai hari ini, sore harinya. Dan masyarakat Siulak Deras dan sekitarnya “resah” mengingat daerah ini daerah yang rendah, sementera pada bagian timurnya dataran tinggi, yang airnya mengalir dari Sungai Cumbadak, dan Sungai Tuak, baru mengalir ke Sungai Batang Merao, Kerinci.

Kekhawatiran masyarakat Siulak Deras & sekitarnya, bukan tanpa alasan, pada Mei 2015 silam daerah dilanda banjir besar, dan putusnya jalan lintas Kerinci-Solok Selatan, Propinsi Sumatera Barat, tepatnya di jembatan Siulak Deras Mudik.

Apa lagi Sungai Cumbadak dan Sungai Tuak, ada dua tambang Pasir yang besar, pertama milik oknum anggota DPRD Kerinci, Arwiyanto dan kedua milik, Torik, yang kondisinya sudah longgar dan daerah abrasi.

Air yang turun dari perbukitan/ perladangan masyarakat mengalir ke Sungai Cumbak dan Sungai Tuak yang sudah ditambang dan terus dilakukan pengerukan hampir setiapnya berjalan. Dan belum pernah di hijaukan kembali (direklamasi).

Laporan : Reka Kopral.

Penulis/ Editor : Gafar Uyub Depati Intan.

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org