LEBONG, BEO.CO.ID – Masih teringat belum lama ini destinasi danau Tes, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu mengalami perubahan warna air tidak seperti biasanya, bahkan terjadi longsor dan perusakan persawahan masyarakat di beberapa titik, harus disikap dengan serius oleh pemerintah daerah untuk dilakukan penghijauan.
Dari hasil pantauan 21 Maret 2021 danau Tes mengalami perubahan warna air secara signifikan dari warna normal menjadi coklat susu dan terjadi rawan longsor Rimbo Pengadang, di pantauan kembali 6 April 2021 kondisi warna air danau Tes kembali normal.
Ditemukan diperbukitan kaki sungai Sulup pertemuan sungai Ketahun di desa Bajok beberapa titik dibukit telah menjadi perladangan (kebun) masyarakat, sebaliknya juga daerah sepanjang sungai Ketahun dan terlihat juga telah terjadinya erosi longsor salah satu bukit yang tidak jauh dari galian C dan stone crusher (mesin penghancur batu) Rimbo Pengadang.
Data yang himpun oleh media ini terakhir yang melakukan penghijauan oleh Ormas Gerakan Bela Tanah Adat (Garbeta) Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Lebong di Kecamatan Topos dan Rimbo Pengadang, sepanjang sungai Ketahun dan hanya satu perusahaan yang merespon secara positif PT. MHE, (30/8/21) yang lalu.
“Patut diduga ketika menjelang hujan tiba terjadinya pengikisan sedimen struktur tanah saat menjelang hujan tiba dan selain itu akibat pohon penyangga tanah tidak ada serta aktivitas sepanjang sungai Ketahun, khusus diwilayah Rimbo Pengadang,” ungkap Nedi Aryanto Jalal usai acara di Polres Lebong, Kamis siang (8/4/21).
Ia menambahkan, ini perlu adanya kesadaran dari pemerintah daerah baik Kabupaten, Provinsi Bengkulu dan masyarakat untuk melakukan penghijauan sepanjang sungai Ketahun. Agar adanya pengkuat struktur tanah dan juga untuk kepentingan anak cucu kedepan.
“Reboisasi penanaman kembali pohon untuk menjaga lingkungan sungai Ketahun, bisa melibatkan perusahaan yang ada Lebong, ini perlu lakukan itu bersama pemerintah daerah,” ucapnya.
Sambungnya lagi, pencegahan dan kesadaran ini bersama-sama untuk menjaga lingkungan, ekositem sungai dan danau yang merupakan aset bumi Swarang Patang Stumang dengan cara serius harus diperhatikan dan diutamakan khusus dampak lingkungan yang saat ini telah terjadi.
“Artinya diduga refleksi kritis pemerintah, perusahaan kita masih rendah untuk melakukan penghijauan dan sosialisasi kepada masyarakat, makanya kita dihadapkan peristiwa longsor sepanjang Rimbo Pengadang saat hujan tiba dan danau Tes berubah warna, ini harus adanya penanam pohon kembali terutama bukit yang sudah gundul,” tutupnya.
Pewarta : Sbong Keme