LEBONG, BEO.CO.ID – Masihnya ada jalan diwilayah bumi Swarang Patang Stumang, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu yang mengalami rusak, amblas akibat bencana alam dan jalan lingkungan penghubung antar desa tanpa adanya pemeliharaan dana rutin hingga berlobang dikenangi air ketika musim hujan.
Dari hasil konfirmasi Plt Kadis PUPR-HUB, Joni Prawinata melalui Kabid Bina Marga (BM), Haris Santoso diruang kerja mengatakan, bahwa akibat dampak Covid 19 berdasarkan surat edaran bernomor SE-2/PK/2021 dari Kementerian Keuangan, dilakukan refocusing anggaran sedang Kabupaten Lebong memiliki panjang jalan berdasar Surat Keputusan (SK) ditahun 2015 dengan panjang 546 kilometer sekarang setelah diverifikasi diluar dari Kecamatan Padang Bano, 489 kilometer daerah jalan kabupaten.
“Panjang jalan kabupaten Lebong 489 kilometer dengan anggaran dana rutin Rp. 800 juta jalan dan jembatan, itu pun harus dipangkasan 8% (persen) sesuai SK Kementerian Keuangan, jadi tidak mungkin semua terakomodir,” jelas Toso, Kamis siang (18/3/21).
Selain itu dia juga menegaskan, bahwa untuk tanggap darurat tidak ada di PUPR, itu seharusnya ke BPBD yang lebih inten dan jelas ada bidangnya dalam tanggap darurat. Kondisi ini diparah dampak Covid 19, sehingga terjadinya rasionalisasi anggaran yang memang APBD Lebong kecil.
“Coba bayangkan pernah terjadi ditahun 2019 bencana longsor dibeberapa titik di Lebong, kita meminjam alat berat sama pengusaha dikarenakan anggaran minim, memang disini keterlibat PU tapi hanya sebatas pendamping, seharus itu lebih BPBD untuk tanggap darurat,” lugasnya dengan ramah.
Ketika ditanya oleh wartawan Beo.co.id dan ZonaBengkulu.com, soal link jalan mana saja yang menjadi prioritas dalam realisasi dana rutin pemeliharaannya dijalan kabupaten Lebong dan berapa kilometer mendapat pemeliharaan. Toso enggan menjawab pertanyaan tersebut secara rinci jalan kabupaten mendapat pemeliharaan. ditahun 2021
“Kita masih melakukan lokus pembangunan infstruktur jalan kedepan, untuk pemeliharaan jalan lebih diutama jalan protokol yaitu tebas bayang dan jembatan hanya bisa melakukan pengecatan jembatan saja untuk perbaikannya,” jelasnya.
Dijelaskan oleh Toso, ada bentuk upaya dari BAPPEDA dan PUPR – HUB mengusul jalan kabupaten menjadi jalan nasional, demi tercapainya efesiensi anggaran APBD yang bisa dipergunakan pembangunan lain.
“Kita juga lagi tahap pengusulan jalan nasional, agar penyerapan anggaran APBD kita bisa lebih prioritas pembangunan daerah, mulai Bengkulu Utara sampai Rejang Lebong,” tutupnya. Sampai berita ini diturunkan belum konfirmasinya ke pihak BPBD Kabupaten Lebong.
Pewarta : Sbong Keme