LEBONG, BEO.CO.ID – Sejak dilantik sebagai Pjs Kades Pelabai, Sisvi Kartika, M. Pd, Kecamatan Tubei, Kabupaten Lebong, terhitung 24 Januari 2023 lalu, oleh orang nomor satu di bumi Swarang Patang Stumang ternyata tidak memberi pengaruh atau pun perubahan secara signifikan untuk mengubah wajah desa lebih baik.
Kendati demikian, mengelola anggaran dana desa (DD) dengan nilai yang cukup fantastis Rp 1.032.966.000,- Tahun anggaran (TA) 2024.
Contoh dari yang hal kecil saja, salah satunya prasarana lapangan bola kaki di desa setempat pun luput perhatian dari pemerintah desa setempat alias jarang cukur (terbengkalai), bahkan rumput hijau tersebut, tumbuh subur seperti “si nona manis” yang selalu berikan asupan gizi.
Ditemukan fakta lain dilapangan di kampung “si nona manis” bekerja sebagai pelayan masyarakat memiliki segudang kegiatan non fisik, berdasarkan informasi yang diperoleh hanya 1 item kegiatan yang telah berjalan yaitu Stunting, namun sumber enggan membeberkan secara detail seperti apa kegiatannya tersebut.
Mirisnya lagi, berdasarkan informasi pada saat melakukan Musyawarah Desa (Musdes) masyarakat desa Pelabai mengusulkan rehabilitasi balai desa dan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah). Fakta kenyataan dicoret oleh “si nona manis” yang memang piawai dalam melakukan peranannya sebagai nomor satu Pelabai, tanpa ada berita acara yang mendasar dari Pjs Kades tersebut.
“Kalau tidak salah hanya 1 item, yaitu Stunting terdiri 2 kegiatan tapi saya lupa kegiatannya seperti apa, walau pun kegiatan dana desa sudah cair tahap pertama dan ingat ya ini belum anggaran 2023 tahun kemarin,” ujar sumber, Kamis (27/6) kemarin.
Menurutnya, dalam pelaksanaan Musdes Pelabai mengusulkan rehab balai desa dan SPAL ternyata dicoret tanpa pemberitahuan masyarakat secara tertulis (resmi) dan tidak ketahui apa dasar pencoretan tersebut.
“Kita pernah mengusulkan rehab balai desa dan SPAL tahu – tahu sudah dicoret, tanpa pemberitahuan resmi dari Pjs Kades, lihat lah sendiri desa kami, walau pun anggaran besar tapi tidak ada beringinan mau maju, contoh lapangan bola saja tidak mampu ditebas atau dicukur selama 2024 ini, kantor desa lihat lah sendiri keadaanya,” sampainya.
Lebih jauh, dia menuturkan sejak dilantik Pjs Kades ditahun 2023 sampai saat ini bekerja di pemerintah desa tidak memberi warna baru, bahkan kondisi ini bertambah parah seperti desa yang tak terurus dengan baik.
“Kita memiliki aset desa cukup banyak, tapi keadaannya seperti tak terurus dan ini kesan tidak ada niat ingin membangun desa, ingat ini desa tua,” tutup sumber tidak ingin identitasnya dipublis dalam pemberitaan.
Media ini masih berupaya mendapatkan hak konfirmasi Pjs Kades dan Ketua BPD Pelabai, terkait sejauh progres kegiatan serta pengawasan yang telah dilakukan. (*/SB)