KEPAHIANG, BEO.CO.ID – Bisa jadi ini pertama dalam sejarah propinsi Bengkulu, tembok kokoh Stadion Sepak Bola Padang Lekat, Kota Kepahiang, Propinsi Bengkulu yang baru berumur, ‘’satu tahun, roboh tertiup angin saat heli akan mendarat pertengahan Juli 2023 lalu.
Heli yang akan mendarat di Stadion Sepak Bola Mini Padang Lekat Kepahiang itu dari tim Kunjungan Kerja Presiden RI Joko Widodo, yang mengechek jalur yang akan dikunjungi Presiden RI ketujuh itu.
Menurut warga setempat, kejadiannya lebih kurang sekitar pukul 14: 15.00 WIB, pertengahan Juli 2023, saat itu seperti biasanya sering dijadikan anak-anak setempat bermain layang-layang dan sepak bola, begitu mereka melihat adanya Heli yang akan mendarat, mereka sangat gembira, dan bisa melihat Helicoppter jarak dekat dan langka.
Para anak-anak yang bermain dikejutkan dengan robohnya Tembok Stdion sepanjang lebih kurang 125 meter, saat heli akan mendarat. Diduga akibat kena angin dari Heli yang mendarat di Stadion kata Rangga Cs pelajar Kelas 3 SMP Negeri 3 Kepahiang dan Kazel SDN 17 Kepahiang, Kelas 5 SDN (Kepahiang) asal Air Kelizar, Daerah Pasmah Sumatera Selatan, tinggal di Kepahiang.
Menurut Kezel dan kawan-kawannya yang biasa bermain disana sepulang dari sekolah, mereka terkejut melihat Tembok Stadion roboh kena angin dari Heli, katanya kepada tim Investigasi Reporting: 3 orang dari Wartawan BEO.co.id, Karniadi dari Analisis News.co.id, dan Eka Putra Jaya dari SMNNews. Tim beranggotakan 5 orang melihat kondisi riil fisik tembok yang roboh kena anggin itu.
Dan menurut Rangga, kami sangat terkejut melihat Tembok Stadion bisa roboh kena angin dari heli yang akan mendarat itu. Artinya tembok itu, ‘’cayah’’ artinya tidak kuat, kena angina saja roboh papar Rangga dan kawan-kawannya.
Dua tontonan, selain melihat heli jarak dekat, mereka juga melihat Tembok yang Roboh,…Cayah Nian tembok itu, dengan kata lain tidak kuat, kena angina saja roboh.
Dari keterangan dan data dihimpun Tim BEO.co.id, Stadion Mini Padang Lekat Kepahiang dibangun tahun anggaran 2022 dengan nilai kontrak Rp700 juta lebih. Berdasarkan temuan scara fisik dilapangan setelah roboh ditiup angin, patut diduga keras dikerjakan asal jadi, oleh CV.LIMA PENJURU, sebagaimana ditulis ANALISINEWS.CO.ID, FEBRUARI 2023 lalu, dikutif kembali.
Tidak Layak : Marwan, AMd (Mantan Kabid Bina Marga) Dinas PUPR Kepahiang, yang ikut dalam Tim Investigasi lapangan, Selasa 1 Agustus 2023 mengatakan, ‘’besi 4 mm yang digunakan tidak layak dipakai untuk bangunan Tembok Stadion, sebagai besi pengaman bangunan’’
Besi yang digunakan ukuran, 4 mm cukup jelas berada pada Tembok yang roboh itu. Dan daya beban tembok dengan ketinggian 2 m lebih itu, tidak mampu ditahan dengan besi 4 mm dan diduga keras Vondasinya tidak sampai kedalaman 40 cm, bisa dibayangkan rapuhnya bangunan tersebut.
Untung saja saat heli akan turun anak-anak tidak bermain dipinggir tembok. Tembok yang dibangun itu ketebalannya tak sampai 15 CM dan terlibat tipis dan tak layak sebagai Tembok Bangunan Stadion, sebagai pengamanan bangunan Stadion Sepak Bola, tegas Marwan.
Dan patut diduga Vondasi tanpa besi Slop, dan coran beton disinyalir tidak standar alais asal jadi.
Data fisik lainnya yang memperihatinkan, listrik belum mengalir, WC tanpa air. Bahkan kini stock kontak listrik sudah dirusak, kran air sudah dirusak hingga closed ditutup batu. Proyek ini dikelola Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu tahun 2022.
Sorotan masyarakat setempat, sudah lama menduga tembok dan sarana lainnya yang dibaut CV. LIMA PENJURU. Kondisi riil lapangan sepak bola tidak layak pakai, tanpa dilakukan pembersihan sebagaimana mestinya untuk bermain sepak bola.
Disinyalir pengerjaan yang diduga asal jadi ini karena sang rekanan dari CV.Lima Penjuru ada “orang kuat” di belakangnya. Namun dibantah rekanan, itu tidak benar.
Dugaannya lima paket Stadion Mini di 5 Kabupaten di Provinsi Bengkulu dikerjakan satu perusahaan, CV Lima Penjuru dengan total anggaran Rp4 miliar.
Pelaksana lapangan CV.Lima Penjuru Hamid mengatakan pekerjaan sudah sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan gambar. ” saya pelaksana lapangan, jelas Hamid, sebagaimana dirinci Analisisnews.co.id.
Memang Vondasi slop tidak pakai besi. Lapangan sudah kita bersihkan,” kata Hamid.
Soal ada “orang kuat” di belakang CV.Lima Penjuru, Hamid menjelaskan tidak tahu. Tapi soal 5 paket Stadion Mini dikerjakan perusahaan itu dia membenarkan. “Yo CV.Lima Penjuru galo yang ngerjokan proyek iko se Provinsi Bengkulu,” jelas Hamid.
Dalam pengamatan Tim dilapangan, Selasa 1 Agustus 2023, kondisi riil secara fisik, khusus pada bangunan fisiknya Tembok Stadion (Pagar) tidak layak untuk sebuah Stadion Sepak Bola, yang akan digunakan bagi ribuan orang (penonton) bila ada pertandingan besar.
Peristiwa robohnya Tembok Stadion Padang Lekat, sebuah pembelajaran bagi kita semua, bahwa untuk standar Stadion Sepak Bola tidak layak dengan tembok seperti itu, atau disebut ‘’Panel Beton’’ ternyata sangat rapuh, sampai roboh kena angin dari Heli yang mengechek kondisi lapangan untuk kunjungan presiden RI itu.
Dikerjakan dalam tahun anggaran 2022, dengan masa pemeliharaan permanen enam bulan dan semi permanen tiga bulan, harus di chek secara detail oleh aparat penegak hukum (APH), dan dinas Dispora Propinsi Bengkulu, tidak hanya sebatas mencatat kabar robohnya tembok sepanjang lebih kurang 125 meter itu.
Jika masa pemeliharaannya enam bulan, berarti berakhir pada Juni 2023, dan bila statusnya semi permanen berarti berakhir Maret 2023, dan peristiwa roboh pertengah Juli 2023, sangat disayangkan. (BEO.co.id / ***/ik).
Laporan : Tim / Iskandar.
Editor : Gafar Uyub Depati Intan.
