LAPORAN : MARHEN
KERINCI, BEO.CO.ID – Miris jika masih ada bangunan sarana di dunia pendidikan yang terbengkalai dan tidak dimanfaat secara maksimal. Seperti, gedung Tanam Kanak-kanak (TK) Negeri Tanjung Genting, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi yang dibangun Tahun Anggaran (TA) 2019 yang lalu, kini kondisinya cukup memprihatinkan.
pemerintah daerah cq Dinas Pendidikan Kerinci tidak mengelola status gedung tersebut.
Investigasi wartawan Bidik’07 Elang Oposisi (1/8/21), bangunan TK tersebut sudah 2 tahun selesai dikerjakan, namun belum memberikan azas manfaat bagi masyarakat sekitar dan tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah yang sebenarnya menjadi tanggungjawab serta wewenang Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci.
Dari hasil keterangan yang dihimpun oleh media ini tidak ada penyerahan aset bangunan yang telah bangun 2 tahun yang lalu. Kondisi itu jelas tidak ada proses belajar mengajar dan manfaat bangunan TK tersebut.
Menurut sumber warga setempat menjelaskan, sudah seharusnya bangunan gedung tersebut, digunakan sesuai dengan rencana awal yaitu taman kanak-kanak agar bisa bermanfaat dan menampung pendidikan penerus bangsa.
Sementara itu, DN (32) mengatakan, bangunan tersebut kini menjadi tempat tongkrongan anak-anak remaja yang tidak punya kegiatan aktivitas yang positif mereka yang nongkrong malah menjadikan bangunan tersebut tempat “bermain kartu Remi” di siang hari.
“Bangunan pun kondisinya, sudah carut marut bagian dinding dihiasi dengan coretan yang tak jelas,”ucapnya.
Secara terpisah Kepala Desa (Kades) Tanjung Genting, Dalton menjelaskan, hendaknya Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci tidak membiarkan gedung tersebut terbengkalai seperti sekarang ini.
“Sebulan lalu saya diberitahu dari Dinas Pendidikan untuk membersihkan perkarangan dan halaman TK Negeri Tanjung Genting dan itu sudah kita lakukan. Kalau tidak di operasikan kegunaannya, percuma saja,” jelas Dalton
Lanjut Delton menuturkan, dana yang digunakan untuk kegiatan membersihkan lahan perkarangan TK sudah ditanggulangin dan rumput-rumput yang tinggi sudah dipotong atau ditebas.
“Kita sangat menyayangkan anggaran dana yang sudah dikucurkan TA 2019 menghabiskan anggaran puluhan juta rupiah, kini menjadi sebuah tontonan bagi masyarakat disini (red, Desa Tanjung Genting),” tangkapnya menguraikan.
Sisi lain dalam gagasannya, bangunan TK yang belum dirasakan sama sekali manfaatnya untuk hal yang positif dan melanggar ketentuan yang berlaku.
“Jika kepercayaan itu berikan serta diserah ke pihak desa, saya akan alih fungsikan dengan tujuan ada manfaat, selagi tidak melawan aturan,” tutupnya. (***)