Tugu Presidium Retak, Prasasti Marmer “Hilang” ?

LEBONG, BEO.CO.ID – Tugu Presidium, Kecamatan Pelabai, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu yang berada dipersimpangan tiga Kelurahan Tanjung Agung, telah menelan dana Rp. 3, 4 miliar selama 3 tahun anggaran. Sekarang kondisinya, retak menimbulkan kesan tak renovasi atau pun dipelihara, tugu ini merupakan salah satu monumen tugu perjuangan para pejuang pemekaran Bumi Swarang Patang Stumang.
Dari pantauan lapangan dilokasi, terlihat bangunan tugu diempat tiang utama kondisinya retak dan sebaliknya juga posisi paling dasar diempat tiang yang mengalami hal yang sama. Dibangunan posisi bawah patung tokoh Presidium terlihat kondisi bangunan pecah , lebih tepatnya digambar motif bangunan.
Begitu juga dipanggung utama diposisi belakang tugu. Parahnya lagi, tidak terlihat lagi prasasti marmer granit yang ditanda tangani oleh salah satu tokoh Presidum oleh H. Syahili, Minggu (27/9/2020).
Informasi yang telah dihimpun, bangunan tersebut dibangun pada tahun 2015 dengan anggaran Rp. 1,2 miliar. Kemudian dilanjut ditahun 2016 dengan jumlah anggaran 1,2 miliar, lanjut tahap 3 ditahun 2017 sebesar 1 miliar.
“Bangsa yang besar tentunya tidak akan pernah melupakan sejarah pemekaran Kabupaten Lebong. Untuk itu, mari kita menjaga hasil pembangunan pemerintah Kabupaten Lebong, seperti tugu presidium dan pembangunan lainnya,”kata Rosjonsyah dikutip dari Radar Utara.id ketika diresmikan Tugu Presidium beberapa tahun lalu.
Ketika media ini meminta tanggapan Ketua Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) – Lembaga Aliansi Indonesia Kabupaten Lebong, Yudi Hariansyah kepada media ini mengatakan, untuk asset Negara, seharusnya ada perawatan dan harus lebih diperhatikan, mengingat anggaran untuk perawatan aset-aset negara dalam pemeliharaannya, sudah digelontorkan dengan perencanaan matang.
“Sehingga jangan ada kesan aset negara yang di bangun sampai menghabiskan anggaran milyaran rupiah ini terkesan dibiarkan dan tak dirawat,” ujar Yudi (2/10/2020).
Selain itu, Yudi meminta harus ada perhatian semua asset, mengingat banyak asset Negara tak terurus dan terbangkalai. Termasuk gedung perjuangan disamping kantor KPU Lebong yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.
“Ini harus diperhatikan di semua aset-aset negara yang lain, karena banyak sekali bangunan-bangunan yang kesannya, tak dirawat sehingga menjadi rusak, kotor dan tidak sedap di pandang mata,” tanggapnya.

Pewarta : Sbong Keme

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org