HARI AMAL BHAKTI, 3 JANUARI 2025 DI REJANG LEBONG BERLANGSUNG MERIAH
Bagian Pertama
Untuk meraih Indonesia Emas 2045 sebuah tekad besar Pemerintah kita dibawah kepemimpinan Presiden RI ke 8 Prabowo Subianto, bersama Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka, oftimis bisa dicapai dengan catatan mari bersama kita dukung perjuangan Presiden Prabowo Subianto memberantas korupsi dulu, untuk mengembalikan kerugian negara mungkin sudah ribuan triliyunan rupiah, dan memenjarakan pelakunya.
Dan membersihkan aparat pemerintahan dari praktik “kolusi, korupsi dan nepotisme” yang merugikan Keuangan negara dan merusak sistem pemerintahan yang bersih, tanpa tebang pilih.
Bersih-bersih dan tekad besar pemberantasan Korupsi yang dicanangkan Presiden Prabowo membangkitkan semanagat dan harapan baru bagi seluruh masyarakat di tanah air kita Indonesia tercinta.
Kalau ditanya “suka atau tidak Korupsi diberantas?” Hampir seluruhnya menjawab Sikat dan tangkap, tapi kembalikan dulu uang rakyat (kerugian negara), masyarakat akan berdiri kuat dan teguh mendukung Presiden Prabowo membumi hanguskan para koruptor di negeri ini.
Masyarakat yang awam luar biasa gembira mendengar dan melihat Pidato Pak Prabowo, walaupun hanya melalui layar televisi dirumah, di kedai dan warung-warung kecil dari kota sampai kepelosok negeri.
Mereka ada yang meneriakan, “sikat-sikat pak” kapan lagi,…? Yang tidak suka Koruptor ditangkap, hanya para pelaku dan keluarganya, koleha dan pihak-pihak yang turut menikmati uang hasil rampok para Koruptor itu, sendiri.
Dari pemerintahan yang bersih, memudahkan bagi aparat berwenang (terkait) melakukan pembinaan terhadap umat menciptakan masyarakat hidup rukun dan harmonis sangat tergantung kepercayaan / keyakinan rakyat terhadap para pemimpin ditanah air kita ini dari Sabang sampai Merauke, Jadi tekad besar Pak Presiden Prabowo disambut hangat masyarakat sampai kepelosok desa nun jauh disana.
Hanya dengan pemerintahan yang bersih, akan mampu meraih Indonesia Emas.
Dan ini harus kita sadari bersama untuk mencapai Indonesia Emas, tentu tidak mudah, tantangan dan resiko yang akan dijalani Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, tentu sangat berat, penuh resiko.
Dengan semangat yang kuat, jujur, dengan tekad besar pula mari kita dukung pemberantasa Korupsi dinegeri ini siapapun Presidennya, sesuai profesi/ pekerjaan dan kemampuan kita masing-masing, dengan menyampaikan informasi yang benar, bukan karena adanya kepentingan pribadi dan lain.
Hangatnya sambutan masyarakat tentang pemberantasan Korupsi, juga tergambar dalam peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI ke 79 yang diperingati dalam upacara, HAB, 3 Januari 2025 dihalaman Islamic Centre, di kompleks Masjid Agung Kota Curup, Propinsi Bengkulu, Jum,at lalu oleh Kantor Kementerian Agama Rejang Lebong.
Dimana dalam upacara itu, yang dihadiri Forkopimda, Kodim 0409 Gamas Rejang Lebong, Polres, Kejaksaan Negeri, para undangan dan masyarakat, selain berjalan meriah dan lancar, mendapat perhatian, Pidato Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA. Yang dibacakan Sekda Rejang Lebong Yusran Fauzi, ST atas nama mewakili Bupati Rejang Lebong Syamsu Effendi, yang berhalangan hadir.
Mengutif, bagian dari Pidato Kementerian Agama menjelaskan, “Seorang tokoh teladan
pemberantasan korupsi almarhum Baharuddin Lopa mengatakan, ”Banyak yang salah jalan, tapi merasa tenang, karena banyak teman yang sama-sama salah.
“Beranilah menjadi benar, meski pun sendirian.” Disambut hangat peserta upacara.
Saya yakin banyak orang-orang jujur dan lurus di Kementerian Agama. Untuk itu mari menjadi agen perubahan dan agen integritas yang mampu menjaga reputasi kementerian dan pemerintah kita.
Dalam amanat Pidato Kemenag RI itu, juga dijelaskan “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas.”
Ini merupakan wujud nyata dari misi Asta Cita Pemerintahan Prabowo – Gibran yang
mengamanatkan betapa Indonesia Emas dapat terwujud jika umat hidup rukun dan harmonis.
Sebaliknya, Indonesia emas akan sulit diwujudkan sekiranya umat tidak rukun dan tidak harmonis.
lndonesia, negara besar dengan 17.508 pulau, 1.340 suku bangsa, 715 bahasa daerah, dan beragam agama, bisa hidup berdampingan dengan rukun dan damai, membentuk harmoni dalam zamrud khatulistiwa.
Ini merupakan salah satu keajaiban dunia dan anugerah Tuhan. Untuk itu peran moral kerukunan perlu kita suarakan di berbagai forum dan saluran informasi.
Kepala Kantor Kemenag Rejang Lebong Lukman, S.Ag. MH, ketika diminta tanggapannya Jum,at usai acara upacara peringatan HAB Kemenag RI ke 79 di Rejang Lebong, mengatakan “saya minta seluruh jajaran dan Staf Kementerian Agama Rejang Lebong, bersih-bersih dan berbenah diri, dan menjalankan tugas pengabdian yang terbaik, untuk kerukunan dan kemasalahan umat didaerah kita ini paparnya”
Dan bekerja fokus menjalankan tugas masing-masing sesuai program Kementerian Agama RI dari pusat, dalam rangka mendukung Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo, jelasnya.
(CYT / *** / Gudi).
Penulis / Editor: Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Wartawan Reformasi Indonesia (DPD-KWRI) Propinsi Bengkulu, Pempred BEO.co.id, Pengamat masalah Kemiskinan Pedesaan dan Sosial Kemanusiaan.