LEBONG, BEO.CO.ID – Kondisi jalan rusak ‘berkubangan’ bukan cerita baru bagi masyarakat bumi Swarang Patang Stumang, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, kini kembali sikap protes yang ditunjukan oleh warga desa Tunggang, Kecamatan Lebong Utara dengan ‘menanam’ pohon pisang dijalan raya yang berlobang dan merupakan satu link jalan Muara Aman – Ketenong II, Kecamatan Pinang Belapis, Sabtu (17/6).
Pasalnya, hal serupakan pernah terjadi ditunjukan oleh warga desa Air Putih (Bio Putiak), terhadap kondisi jalan provinsi Bengkulu yang sudah rusak berat beberapa ruas jalan. Dan sempat ikut menanam pohon pisang dijalan raya yang lokasinya tidak jauh dari jembatan Air Putih menuju objek wisata.
Diungkap salah satu warga desa Tunggang yang enggan nama ditulis oleh media ini dan berhasil dibincangi mengatakan, penanaman pohon pisang ini sebagai bentuk tanda rambu – rambu lalu lintas untuk pengguna jalan untuk ketahui kondisi jalan lagi berlobang dan rusak.
“Sama kita ketahui kondisi jalan ini, memang sudah lama rusak dan bergelombang sampai saat ini belum diperbaiki oleh pihak terkait,” ucapnya, Sabtu (17/6).
Dirinya juga mengakui bahwa selain tanda dan berguna untuk pengguna jalan, ini juga sebagai bentuk protes warga setempat dengan kondisi jalan belum kunjung diperbaiki.
“Semua ini bertujuan untuk mencari perhatian pemerintah terhadap kondisi jalan yang sudah lama rusak dan berlobang, jika tidak diperbaiki kondisi gorong – gorong jalan ini akan amblas lebih luas. Apa lagi kondisi hari hujan air yang keluar dari siring dapat meluap sampai kejalan raya,” sampainya.
Hal senada juga ditanggapi H. Mahyudin (56) warga Tunggang yang berhasil dijumpai dibengkel motor warga setempat dan tidak jauh dari lokasi jalan berlobang ditanami pohon pisang, Sabtu (17/6) mengatakan, bagaimana pihaknya (red – masyarakat Lebong) merasa ditinggalkan oleh Gubernur Bengkulu sudah dipilih dan lihat lah kondisi jalan seperti itu.
“Tidak sesuai, bagaimana dia ingin calon lagi, pikirkan kami di Lebong jalan buruk sampai ke Ketenong, Tambang Sawah, kita tidak bisa tenang sampai sakit perut, suruh lah pihak PU tu lihat,” ujar Mahyudin secara singkat kepada Beo.co.id.
Begitu pula dikeluhkan Kades Tambang Sawah, Zulkarnain yang berulang lagi mengeluarkan tanggapannya, mengatakan, berharap pembangunan jalan provinsi diwilayah Kecamatan Pinang Belapis benar – benar dituntaskan.
“Persoalan kondisi jalan ini sudah berulang kali saya sampaikan ke media, harapan kita tentu harus dibangun demi memperlancar dan mempercepat ekonomian masyarakat, khususnya di Kecamatan Pinang Belapis,” tuturnya.
Lebih jauh dia menegaskan, jika sudah ada anggaran dan pemenang tender paket pembangunan jalan tersebut, dengan nilai pagu Rp 2,6 miliar itu, untuk segeralah dilaksanakan pembangunannya. Kendati anggaran tersebut kecil, tentu belum mampu memperbaiki jalan secara keseluruhan di Kecamatan Pinang Belapis.
“Kita syukuri apa sudah diperjuangkan, kalau pun anggarannya kecil dipastikan jalan di kecamatan kita tidak mungkin jalan itu mulus semua, semoga saja ditahun yang akan datang mendapatkan anggaran cukup untuk menuntaskan persoalan yang dikeluhkan masyarakat selama ini,” tandasnya.
Secara terpisah, Bupati Lebong, Kopli Ansori saat ditengah kesibukannya, usai acara peletakan batu pertama di Masjid Syuhada di desa Air Putih saat ditanya soal kondisi jalan Kecamatan Pinang Belapis yang sudah rusak parah.
“Jalan provinsi itu menjadi kewenangan dari pada Gubernur H. Rohidin Mersyah, terima kasih,” ujarnya secara singkat dengan ekpresi wajah tertawa dan enggan berkomentar lebih jauh untuk menjawab pertanyaan yang akan diajukan lagi oleh wartawan Beo.co.id, Kamis (15/6) lalu. (Sbong Keme/Eluban RI)