LEBONG, BEO.CO.ID – Menanggapi persoalan isu miring ditengah masyarakat serta diduga “gagal perencanaan” pembangunan Pasar Tradisional Modern (PTM) yang telah menelan anggaran yang cukup fantasis dan sudah hampir 5 tahun pembangunannya belum tuntas 100 persen.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPR-P), Joni Prawinata melalui Kabid Cipta Karya (CK), Mast Irwan, ST, mengatakan perencanaan pembangunan PTM tersebut tergantung pengalokasian anggaran dalam pembangunannya.
“Bisa saja pembangunan itu dianggarkan pertahun (setiap tahun) anggaran, bila dilakukan sekaligus pembangunannya membutukan anggaran yang cukup besar, jika tidak adanya menyesuaikan dengan anggaran yang ada dari APBD,” ujar Irwan saat dijumpai dihalaman parkir PU Lebong, Kamis (8/12/22).
Secara tegas dia menyampaikan bahwa Dinas PU Lebong akan menargetkan penyelesaian pembangunan yang telah lama dinantikan oleh masyarakat.
“Insyallah di tahun 2023 kita bisa menyelesaikan fisik PTM itu, agar dapat dipergunakan oleh masyarakat serta syarat-syaratnya dapat beroperasi termasuk izin lingkungan kita selesaikan semua,” tangkasnya.
Selanjutnya, dia mengakui keterlambatan pembangunan PTM banyak faktor, salah satunya disebabkan pandemi Covid-19 serta adanya kenaikan harga bahan baku pembangunan tersebut.
“Terlambat itu pun banyak faktor-faktor diantara kita dilanda Covid-19, sudah itu ada kenaikan harga bahan bangunan,” katanya.
Menanggapi dugaan tudingan “gagal perencanaan,” usai hearing bersama DPRD Lebong yang dihadiri oleh Perkumpulan Pedagang Lebong (PLL) beserta Perindag-UKM Lebong beberapa waktu lalu.
“Itu cuma bahasa dikeluarkan dan disebut oleh anggota dewan (Red-Wilyan Bachtiar) dia menyampaikan sebagai bahasa ungkap kenapa pasar ini tidak jadi-jadi. Ini semua sudah saya jawab waktu hearing itu pasal cuma dianggar pertahun, artinya anggaran yang tidak maksimal dan hasilnya juga tidak maksimal cuma dapat menuntaskan pembangunan sebagiannya saja,” jawabnya.
Lebih jauh dia meminta kepada seluruh masyarakat dan khusus pedagang belum dapat relokasikan ke dalam PTM dan memohon kerjasamanya sampai pekerjaan PTM tuntas.
“Kita minta seluruh masyarakat serta kerjasamanya mendukung jalan pembangunan 2023 mendatang, semoga pembangunan ini dapat diselesaikan di tahun 2023 dan 2024 baru dapat dinikmati serta dapat merelokasi para pedagang,” tutupnya. (Sbong Keme)