LEBONG, BEO.CO.ID – Polemik dugaan pungutan sebesar Rp. 4 juta untuk pengisian jabatan perangkat desa Sebelat Ulu, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong masih terus bergulir. Teranyar, wakil ketua Badan Permusyarawatan Desa (BPD) setempat, Feri Gita Permana, membenarkan adanya pungutan tersebut.
“Apa yang disampaikan mantan kades Sebelat Ulu Ahmad Bukhori itu semuanya benar, pungutan Rp. 4 juta oleh Pjs Kades untuk pengisian jabatan perangkat desa itu memang ada,” ujar Feri Gita Permana kepada beo.co.id melalui sambungan telepon, Selasa (27/6).
Diakui Gita Permana, pernah ada yang memberikan uang tunai/kes untuk pengisian jabatan perangkat desa tersebut . Bahkan dia memastikan pungutan sebear Rp. 4 juta itu dikenakan ke seluruh perangkat desa Sebelat Ulu Pibel.
“Semua perangkat desa itu dipungut, tapi kalau ada dari mereka yang menutupi saya rasa itu wajar karena mereka (Perangkat – red) ini adalah orang – orang dia (Pjs Kades – red). Kemudian perangkat desa yang diangkat oleh Pjs Kades itu mayoritas memiliki hubungan keluarga,” beber Gita Permana yang dikabarkan merupakan saudara kandung mantan kades Sebelat Ulu Ahmad Bukhori.
Lebih jauh Gita mengungkapkan, ada rangkap jabatan oleh perangkat desa yang telah ditunjuk Pjs Kades ini. Selain menjabat sebagai perangkat, yang bersangkutan adalah anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Ada juga perangkat yang ditunjuk memiliki jabatan lain sebagai PPS”, ungkap Gita Permana.
Lanjut Gita menerangkan, terdapat perangkat desa Sebelat Ulu yang diusulkan sebagai calon penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) melalui dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim), padahal perangkat desa yang diusulkan ini justru belum bekeluarga.
“Program bedah rumah itu kan prioritasnya bagi yang sudah berkeluarga, tapi nyatanya yang diusulkan seperti bendahara desa dan anggota BPBD setahu saya mereka ini belum berkeluarga”, demikian Gita. (Sbong Keme)
