Pemimpin tinggi Hamas Ismail Haniyeh akhirnya menggempur Israel usai beri peringatan tegas. Dikutif dari tulisan Ruth Meliana, Senin, 09 Oktober 2023 | 16:08 WIB.
Suara.com – Konflik antara Palestina dan Israel kian memanas dan mencapai puncaknya usai pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh memimpin serangan roket ke Israel pada Minggu (8/10/2023).
Melansir kanal pemberitaan Amerika Serikat AFP, pemerintah Israel melaporkan adanya korban tewas sejumlah 1.100 orang berkat kelompok militan Palestina yang dipimpin Haniyeh tersebut.
Haniyeh kini dicap sebagai teroris berkat serangan yang menewaskan ribuan itu.
Namun di satu sisi, beberapa rakyat Palestina menilai Haniyeh sebagai sosok pahlawan yang membebaskan negara tersebut dari belenggu penjajahan Israel.
Lantas, seperti apa sosok Ismail Haniyeh itu? Berikut profil dan biodatanya. Biodata dan Profil Ismail Haniyeh
Menariknya, Ismail Haniyeh bukan sosok yang datang dari latar belakang militer meski menjadi orang nomor satu di Hamas.
Haniyeh dahulunya adalah kepala fakultas di Universitas Islam Gaza. Ia menjadi pemimpin Hamas usai memenangkan pemilu 2006.
Haniyeh juga dahulunya tak menempuh pendidikan militer kendati kini memimpin organisasi militan terbesar di Palestina.
Ia merupakan tamatan Universitas Islam Gaza dengan gelar dalam bidang sastra Arab pada 1987 silam.
Setelah menempuh karier sebagai akademisi, Haniyeh didapuk menjadi Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina dari 19 Februari 2006 hingga 2 Juni 2014 .
Adapun Haniyeh juga dekat dengan pemimpin spiritual Hamas, Sheikh Ahmad Yassin yang tewas di tangan Israel.
Meski bergabung dengan Hamas, Haniyeh terkenal sebagai tokoh politisi moderat.
Berikut biodata Ismail Haniyeh selengkapnya:
- Nama lengkap: Ismail Abdul Salam Ahmad Haniyyah
- Tempat, tanggal lahir: Al-Shati, Jalur Gaza, Palestina, 29 Januari 1963.
- Profesi: Politisi
- Almamater: Universitas Islam Gaza
Sempat surati Jokowi: Fakta unik tentang Ismail Haniyeh yakni ia pernah secara pribadi menyurati Presiden RI Joko Widodo. Haniyeh dalam suratnya meminta bantuan Indonesia untuk mendesak Israel.
Haniyeh memohon Jokowi untuk turut memberikan tindakan yang tegas dan memobilisasi dukungan komunitas Muslim seluruh dunia untuk mendesak Israel.
“Kami meminta Anda untuk segera bertindak dan memobilisasi dukungan Arab, Islam dan internasional,” tulis Haniyeh, dilansir oleh Anadolu Agency Kamis (20/5/2021).
Desakan tersebut mencakup penghentian serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang menjadi pusat konflik Israel vs Palestina.
“(Dan untuk) mengambil sikap yang jelas dan tegas untuk mewajibkan pendudukan Israel untuk segera menghentikan agresi dan terornya di Jalur Gaza yang terkepung,” lanjutnya.
ALJAZEERA, sebuah media besar di Timur Tengah yang active menyiarkan peristiwa perang Hamas Palestina vs Yahudi Israel, kondisi terkini Gaza, Tepi Barat dan Palestina secara umum sudah luluh lantak, jadi arang dan abu atas kekejaman Israel dengan serangan udara yang tanpa henti sejak 8 Oktober 2023 lalu.
Tentara Zionis Israel, dengan senjata tercanggih dan lengkap menghancurkan kota-kota di palestina, terutama di Jalur Gaza dan Tepi Barat, sebagai balasan atas serangan Hamas pimpinan Ismail Hanayyeh, non militer dari akedemi Universitas Islam di Gaza.
Ia, (Ismail Hanayyeh), putra asli Palestina kelahiran Gaza, bukanlah teroris sebagaimana dituduhkan Israel dan AS, Ia lahir dibumi yang dijajah dan hancurkan Israel, sudah merupakan kewajiban baginya dan bersama warga Palestina lainnya membela tanah airnya, untuk tujuan Kemerdekaan bangsa (rakyat) Palestina dari cengkaraman Israel, yang berlangsung 7 dekade.
Bagi bangsa Palestina Ismail Hanayyeh, dia adalah pahlawan berjuang dari mudanya untuk Kemerdekaan Palestina, yang memperluas dan melakukan pendudukan secara kejam dan keji, dengan membunuh orang-orang tak berdosa di Palestina.
Ismael Hinayyeh, pejuang bagi setiap warga Palestina untuk hidup layak dan pantas sebagai manusia merdeka, bebas menjalankan aktivitas kehidupan mereka sebagai ciptaan tuhanya yang maha kuasa, sama dengan kita dan manusia lainnya dibelahan bumi, dunia ini.
Apakah kekejaman Yahudi Israel selama berpuluh-puluhan tahun melakukan pembunuhan terhadap rakyat Palestina, kejam-keji dan merampas tanah, menangkapi dan memenjarakan mereka tanpa batas, bukan pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia), untuk bebas dan merdeka ditanahnya sendiri?
Tindakan penghilangan Nyawa, perampasan hak, penganiayaan dan penahanan terhadap masyarakat Palestina pelanggaran HAM sangat berat harus dihentikan dan dilawan, itulah bagian dari perjuangan Hamas yang dipimpin Ismail Hanayyeh, sampai hari ini Sabtu, 28 Oktober 2023. Palestina Wajib Merdeka ditanahnya sendiri. (***)
Penulis/ Editor : Gafar Uyub Depati Intan.