SIMALUNGUN, BEO.CO.ID – Menteri Investasi/Kepala BKPM Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia melukakan kunjungan kerja (Kunker) ke Kawasan Industri Sei Mangkei, Jumat (30/04/2021), Nagori (Desa) Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Hadir menyambut kedatangan Menteri Investasi Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, Wakil Bupati Zonny Waldi, Ketua DPRD Timbul Jaya Sibarani, Dandin O207/ Siml Letkol Roly S, Kapolres AKBP Agus Waluyo, para pejabat PTPN 3, para pejabat Pemkab Simalungun Yaitu Resman Saragih, Ramadhani Purba, Ikuten Ginting, Bob Saragih, Camat Bosar Maligas Gerhat Lubis, Menteri
Bahlil Lahadalia disambut tarian tor tor Sombah, dan Pemberian Ulos Pamoting oleh Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga, didampingi Wakil Bupati Zonny Waldi.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia kepada wartawan menyampaikan, hari ini kunjungan pertama saya sejak dilantik sebagai Menteri Investasi, arahan Bapak Presiden segera meninjau beberapa kawasan-kawasan ekonomi yang kawasan industri yang bisa memfasilitasi para investor.
“Hari ini saya di kawasan industri Sei Mangkei untuk melihat secara dekat tentang apa yang harus kita perbaiki dalam rangka mempercepat tenon-tenon ini lahan 2000 hektar tapi baru 5 tenon yang terisi, saya baru merapat dengan pemda, Pak Gani dan tim pengelola, berikan kami waktu untuk memikirkan langkah-langkah strategis apa yang harus di buat,” sampainya.
Lanjutnya, ini berbeda dengan Batam, tapi arahan Bapak Presiden bagaiman konsep Batam bisa di pakai disini, Batam baru dibuka 9 bulan sudah 450 hektar sudah terjual habis, mungkin kita akan mencari cocoknnya apa disini, tujuan saya datang untuk melihat persoalan secara dekat doakan isyallah kita mendapatkan solusi yang terbaik, saya pikir perputaran ekonomi di Simalungun bisa baik satu satu jalan dengan investasi, penciptaan lapangan kerja dengan jalan investasi.
“Untuk mempermudah investasi kedepan saya akan bucara dengan Bupati, Gubernur, kalau ada investor yang akan masuk kesini biarlah pemerintah yang mengurus izin nnya, nanti pemerintah pusat dan pemerintah daerah bahu membahu, kita vasilitasi agar investor bisa merasa aman,” terangnya.
Lebih jauh dia menerangkan, jangan lagi ada yang mau urus izin ada yang minta jatah pereman jatah pereman ini tidak boleh lagi, kini dunia sudah berubah kita harus memberikan iklim yang baik tapi pengusahannya juga harus baik, jangan pengusaha mengatur Negara tidak boleh, pengusaha yang harus sesuai aturan karna banyak juga pengusaha yang mau potong konpas ini yang ngak boleh.
“Jadi Negara harus hadir untuk buat keseimbangan dan harapan kita pemerintah bagus, pengusaha bagus, rakyatnnya bagus daerahnnya tumbuh,” pungkasnnya.
(Syam Hadi- Purba Tambak)