Laporan : Mariono Jurnalist Beo.co.id
KERINCI, BEO.CO.ID – Kepala Desa (Kades), Desa Sangir Tengah Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, “Dedi Dores,” diduga menyiram warganya dengan air panas, akhirnya (ia) nyaris babak belur diamuk warganya sendiri, Kamis (13/1/2022).
Dari keterangan dihimpun Jurnalist Beo.co.id, Dedi Dores, awalnya yang telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus asusila tersebut berhubungan dengan istri orang lain (non mukhrim), bukan suami istri yang sah, sangat melukai perasaan masyarakat. Dan diduga uang yang digunakan “berpoya-poya selama ini, bersumber dari dana desa (DD) Desa Sangir Tengah, Kerinci.
Namun, “Dedi Dores” tidak mau menyadarinya, padahal kasusnya telah diadukan masyarakat kepihak berwenang, selama ini, juga tak ada tanggapan yang serius dari aparat, lambannya penyelesaiannya, baik kasus selingkuhnya, maupun penggunaan dana desa (dd), secara benar sesuai peruntukkannya.
Dan sebelum peristiwa naas ini, “Dedi Dores” sudah didemo warganya sendiri, namun tidak ada penyelesaian hitam diatas putih, disinilah awal prahara kemarahan masa masyarakat Desa Sangir Tengah. Jika aparat tenggap dan Pemdakab Kerinci, Dinas Pemdes dan Bupati cepat turun tangan, mungkin kasus ini tidak berlanjut, keluh warga pada awak media ini.
“Kades menyirami salah satu warga” Sulmi Arafika, 47 tahun warga RT 3 Desa Sangir Tengah, mendapat kabar tindakkan DD itu, warga emosi, menurut warga, karen emosi warga tak lagi dapat dibendung, diduga ulah sang kades selama ini, dan menuntut kades segera mundur dan ditahan. Namun, tak diindahkan?.
Aparat mungkin belum tahu cara kerjanya dan tingkah laku Kades DD, lanjut warga, Ia (Dedi Dores, red), “angkuh, sombong, penggunaan dana desa (dd), banyak yang tak jelas, berselingkuh dengan istri orang, ini kan naib sekali papar warga, dikutif kembali.
Sehingga, sejumlah warga nekat mendatangi kantor desa. “Ya, dengan kedatangan warga ke kantor untuk minta tanda tangan pemunduran diri sebagai kades Koto Tengah sesuai dengan keputusan masyarakat waktu demo di kantor Camat Kayu Aro, pada tanggal 6 – 1 – 2022, (tujuh hari) lalu, namun karena pak Kades menolak untuk mundur lalu oknum Kades “DD” menyiramkan air panas yang mengenai salah satu warga Sangir Tengah, “Sulmi Arafika,” namun Kades DD, nyaris babak belur.
Dan korban, “Sulmi Arafika” kondisinya mengalami luka siraman dan dilarikan ke rumah sakit. Kejadiannya sekira “pukul 10.30 wib” ungkap warga.
Sementara itu, Saidi warga setempat, dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut dia, sikap warga tersebut dilakukan menuntut kades mundur dan ditahan karena sudah menjadi tersangka.
“Beberapa waktu lalu kan warga sempat demo di kantor Camat. Tapi hingga hari ini tidak ada tindak lanjut mengenai tuntutan warga tersebut dari Kecamatan dan Pemdes,” ungkapnya.
Ditanya berapa orang yang melakukan penyerangan ke kantor desa? Dia menyebutkan ada separuh dari jumlah penduduk yaitu sekitar 200 orang. “Selain Kades, kantor desa dan mobil kades juga rusak dan hancur,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Kerinci melalui Kasat Reskrim, Iptu Edi Mardi, dikonfirmasi juga membenarkan adanya kejadian tersebut.
Menurut dia, tindak lanjut dari kejadian tersebut, pihak Polres akan mengamankan kades ke Polres Kerinci. “Kita amankan di Polres dulu, untuk dimintai keterangan. Kejadian ini ada Miss komunikasi antara warga,” ungkapnya.
Dari keterangan dan data dihimpun awak media ini, peristiwa selingkuh, (viral di video mesum) apa lagi dengan istri orang lain dan menggunakan dd (dana desa) untuk kepentigan pribadi, memang tak dapat dibenarkan, karena bertentangan dengan uu Pornografi dan uu anti korupsi. Disinilah harapan masyarakat, agar kasus ini terang benderang ditangan penyidik yang professional.
Kedepannya hukum akan tegak sesuai prosedur yang benar, ungkap warga pada Wartawan BEO.co.id, d ari lapangan direkam kembali.
Dalam pengamatan BEO.co.id – karena peristiwa sudah terjadi, untuk kedepannya, masyarakat khususnya Desa Sangir Tengah “jangan sampai ada lagi main hakim sendiri, dan Dedi Dores selaku harus menyadari kekeliruannya, istri orang bukan istri kita, dan dana desa, bukan milik pribadi perintah Presiden untuk membangun desa. Harus sama-sama disadari, Pemimpin dan masyarakat menyatu karena rasa kebersamaan. Jika terjadi penyimpangan “cepat-cepatlah aparat terkait menyelesaikannya” apa lagi dugaan pelakunya oknum kepala desa, artinya pemimpin ditingkat desa, contoh dan suritauladan bagi setiap warganya. Marilah kita damai dihati masing-masing dulu, maka kita damai bersama, bekerja dan berbuat untuk kebaikkan. (***)