LEBONG, BEO.CO.ID – Banyaknya aset sisa rehabilitasi gedung sekolah yang tak jelas keberadaannya dicurigai justru dimanfaatkan sejumlah rekanan untuk pengerjaan proyek konstruksi. Untuk itu, bidang aset telah meminta dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) agar segera menyerahkan sisa aset tersebut untuk di inventarisir.
Pelaksana tugas (Plt) kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Erik Rosadi S. Stp. M,Si melalui kepala bidang (Kabid) Aset Rizka Putra Utama M. Si mengatakan hingga kini baru sekitar 60 % aset sisa kegiatan rehab puluhan gedung sekolah yang diserahkan dinas Dikbud . Sedangkan selebihnya sampai saat in masih belum jelas.
“selebihnya ada sekitar 40 % lagi belum diserahkan Dikbud kepada bagian Aset,” kata Rizka ditemui diruangkerjanya, Kamis (13/1).
Menurut Rizka, aset sisa rehab sekolah tersebut dimungkinkan masih memiliki nilai ekonomis. Setelah didapati jumlah aset yang dikembalikan ini nantinya, bidang aset akan melakukan kajian penghapusan aset apakah akan dilakukan dengan cara dilelang atau dihibahkan.
“Aset yang dikembalikan itu berupa seng bekas dan kayu persegi. Kalau aset ini nantinya dilelang maka harus melibatkan KJPP untuk dinilai, yang jelas ketika aset yang dikembalikan ini sudah 100% kami akan kordinasi dengan pimpinan apakah akan dilelang atau dihibahkan,” ujar Rizka.
Dirinya meminta, agar dinas Dikbud dapat sesegera mungkin mengembalikan seluruh sisa aset hasil rehab kegiatan DAK fisik bidang pendidikan tahun anggaran 2021 tersebut.
“Kami minta dinas Dikbud segera mungkin dapat mengembalikan sisa aset hasil rehab itu untuk segera kami inventarisir,” demikian Rizka. ( ED )
