spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Curup Travelindo: KRISIS PENGHASILAN TRANSPORTASI

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

KOTA CURUP, BEO.CO.ID – Krisis penghasilan dari sektor Transportasi para Supir dan Agen kian meningkat tajam, dan terasa kian memberatkan, sejak kenaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) 2022, tahun lalu dampak dirasakan langsung sampai ke kota-kota kecil dan sedang, hal ini terjadi di Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu, Sabtu 7 Januari 2023.

Hal ini terungkap secara langsung saat redaksi media ini menyambangi langsung Curup Travellindo Agency, (Agen Travelindo Curup), di Jalan Jend Sudirman Air Putih Lama, Kota Curup.

Dari sekitar pukul 10.00 WIB sampai pukul 16: 19 WIB sekitar 7 (tujuh) jam hanya tiga mobil Travel yang bisa berangkat dari Kota Curup ke Kota Bengkulu antar alamat kata Win Harahap menjawab pertanyaan Wartawan media ini. Khusus dari loketnya di bundrn Kota Curup.

Menurut Win Harahap, pemilik Agen Curup Travelindo, dalam bincangannya dengan Beo.co.id, ‘’beginilah kondisi riil sehari-hari, para Supir Travel dan Agen memberikan pelayanan pada masyarakat.

Penumpang sangat sepi, satu kali berangkat hanya ada tiga dan dua orang penumpang yang langsung ke Bengkulu,’’ ujarnya.

Dikatakan Win, jika ada penumpang tiga orang, mengingat waktu tunggunya sudah sangat lama antar Travel, kadang harus menunggu dua bahkan sampai tiga jam maka diberangkatkan dengan ongkos Rp.80 ribu/ penumpang, terkecuali anak-anak dalam pangkuan orang tuanya iya tidak bayar.

Bila dihitung secara rinci 3 orang penumpang = Rp80 ribu X 3 =Rp240.000,- dengan jarak tempuh lebih kurang 90 km termasuk antar alamat dalam Kota Bengkulu, penghasilan para supir dilanda krisis.

Dari uang yang diperoleh para supir Rp240/ tiga orang penumpang, untuk biaya BBM habis Rp120.000,- untuk 12 liter minyak VERTALIT, pulang pergi (PP) dengan harga Rp10 ribu/ liter, untuk BBM Kota Curup-Bengkulu. Kita tidak mampu pakai VERTAMAK yang harganya Rp12.500/liter, ujarnya.

Jadi tersisa uang Rp.120.000,-lalu makan Supir satu kali Rp. 15.000,- (makan murah meriah) ditambah rokok satu bungkus Rp20.000,- jumlahnya Rp35.000,-total uang dikeluarkan untuk satu kali pemberangkatan dengan jumlah penumpang 3 orang =Rp240.000,- potong beli BBM Rp120.000,- dan tersisa uang Rp.120.000,-.

Dikurangi potongan uang makan dan rokok supir Rp35.000,-jumlah, =Rp.120.000,- Rp55.000,- tersisa Rp65.000,-. Jika disepanjang jalan Curup-Kota Bengkulu tidak mendapat penumpang tambahan berarti penghasilan hanya Rp65/ kali pemberangkatan.

Dan demikian pula dari Kota Bengkulu ke Kota Curup, jelas Win Harahap, memaparkan rinci pada awak media ini.

Lihat sendiri abang sebagai Wartawan yang nongrong langsung selama lebih kurang tujuh jam hanya ada tiga mobil yang diberangkatkan, kondisi ini terjadi sejak bahan bakar minyak (bbm) dinaikkan pemerintah pada tahun lalu, ungkapnya.

Akibat bbm naik, tidak mungkin ongkos tidak dinaikan penumpang sangat sepi. Apakah ada dampaknya kenaikan bbm pada masyarakat, kita tidak tahu pasti, yang jelas masyarakat sangat kurang berpergian jauh (antar kota/ kabupaten) jika tidak perlu, setidaknya mereka mengurangi berpergian agak jauh.

Kalau bagi Agen dan Supir sangat terasa akibatnya. Ketika ditanya bagaimana dengan Supir murni artinya yang membawa mobil orang lain, iya terpaksa membayar tombokan, sedangkan setoran mereka perhari Rp150.000,-/ kendaraan, kepda pemiliknya.

Pemimpin Redaksi Beo.co.id saat berbincangan langsung bersama salah satu agen travel Curup Travellindo Agency, (Agen Travelindo Curup), di Jalan Jend Sudirman Air Putih Lama, Kota Curup, 7 Januari 2023. Dok Beo.co.id/Curup

Menurut pengalaman Win Harahap, dia selain sebagai Agen Curup Travelindo, untuk melayani khusus Curup-Kota Bengkulu, saya sendiri active sebagai supir Alhamdulillah kendaraannya milik sendiri, penghasilan dalam perhari sangat bervariasi Rp55 ribu s/d Rp150.000,- tergantung penumpang, tapi jika dirata-rata perhari/ satu kali berangkat hanya tiga (3) penumpang jarang sekali yang lebih ujarnya, untuk kondisi saat ini.

Jika sepanjang perjalanan dapat penumpang dijalan, baru ada tambahan uang itupun sangat bervariasi Rp20 ribu, s/dRp50 ribu, sangat tergantung dengan jarak tempuhnya.

Menurut Win Harahap, langganannya yang dominan kalangan mahasiswa kampus yang kuliah di Kota Bengkulu, sebelum bbm naik mereka pulang kampung ke Curup Kabupaten Rejang Lebong, umumnya satu kali dalam dua minggu (15 hari) sekali, sekarang jarang sekali karena ongkas sudah naik Rp80 ribu/ orang, jika satu bulan mereka pulang sampai dua kali berarti menghabiskan uang Rp160 ribu, apa lagi sampai tiga kali, maka penurunannya secara siqnipikan sangat dirasakan hingga saat ini, jelasnya.

Demikian juga penumpang umum lainnya, karena kita antar alamat hampir semua penumpang kita berada di daerah desa, kelurahan, bahkan RT/RW tempat tinggal penumpang, kita merasakan tidak ada pesanan dan tidak ada jeputan papar Win.

Dijelaskan Win, yang didampingi beberpa supir travel, dan sebagai pemilik Curup Travelindo, jika penumpangnya agak ramai, kita sebagai Agen dapat bantuan Rp15 ribu/ mobil dan jika keadaan sepi hanya Rp10 ribu dan jika hanya titipan paket barang tanpa penumpang tidak kita ambil sama sekali.

Secara umum sejak bbm naik tahun lampau, kondisi riil penumpang saat ini, seperti-seperti inilah (sepi). Untuk pemberangkatan mobil terakhir, (7/01/2023) terpaksa habis Sholat magrib, karena penumpangnya nyaris tidak ada.

Hanya baru ada 1 penumpang dari pal VIII daerah Bermani Ulu Raya dengan jarak tempuh +_ 20 km dari Kota Curup, iya terpaksa kita jemput ujarnya.

Ketika ditanya lebih jauh, berapa jumlah Agency Travel Kota Curup untuk pelayanan ke Bengkulu, Win Harahap menjelaskan lebih kurang enam (6) Agen, jika yang bisa berangkat rata-rata 3 travel/ 1 Agen, berarti ada penumpang yang berpergian keluar Kota Curup sekitar 9 orang, dari satu loket dengan tiga travel diluar mobil pribadi-pribadi masyarakat, jelasnya.

Dari 6 Agen Travel, jika rata-rata tiga mobil yang berangkat dalam satu hari berarti ada 18 mobil yang berangkat, di x 3 orang penumpang berarti ada 64 orang berpergian keluar kota Curup.

Ini jumlah relative yang sangat kecil, angka ini diperoleh dari jumlah penumpang dari enam (6) Agen resmi di Kota Curup.

Jadi pengaruh kenaikan bbm, nampaknya sangat besar gerakan masyarakat berpergian sangat berkurang hingga hari ini papar Win Harahap. Bisa saja, ada pengaruh pada masyarakat, dengan kenaikkan ongkos dari Rp50 ribu/ penumpang menjadi Rp80 ribu, tandasnya.

Dan untuk trayek Kota Curup ke Kabupaten Lebong dan Kota Lubuk Linggau Sumatera Selatan yang jarak tempuhnya relative dekat dengan ongkas Rp50 ribu/ penumpang, juga mengalami penurunan yang tajam. Dari ongkos sebelumnya Rp20 ribu/ penumpang.

Ini juga berpengaruh menurunnya harga hasil bumi, seperti komunitas tanaman Kopi, dan kurangnya buah. Sehingga petani tidak kekota dan keluar kota, jika tidak mengurus keperluan yang sangat penting dan mendesak, ujarnya.

Jika kita anggap ada penumpang yang dapat dijalan rata-rata dua orang, berarti ada tambahan 36 orang berpergian keluar daerah masing-masing.

Inipun kondisi yang rendah, jika dibandingkan jauh sebelum bbm naik. Bagi kami bekerja sebagai supir hapal dan tahu dengan mobil yang lalu lalang antar Kota apa lagi berada dalam satu Link Kota Curup ke Kota Bengkulu, jelasnya.

Dan yang lebih parah bagi sang supir yang dapat jatah berangkat terakhir atau sore harinya ke Bengkulu, tapi mereka tinggal di Kota Curup atau Kepahiang, ada yang pulang dalam keadaan kosong, tanpa penumpang.

Umumnya para penumpang jarang yang berangkat malam hari, kebanyakan pagi dan sore hari dan terkadang siang, karena Kota Bengkulu, Kepahiang dan Kota Curup kota kecil/ sedang, hanya ramai batas pukul 22: Wib, jarang sampai larut malam, apa lagi sampai pagi, karena rendahnya daya beli masyarakat. Ini menandakan rendahnya penghasilan masyarakat.

Dan jika terpaksa menginap di Kota Bengkulu, berarti mereka harus mengambil trayek pagi ke Kota Curup, mereka harus bayar penginapan, atau menginap dirumah keluarga dan biaya makan dan rokok berarti penghasilan mereka habis dijalan. Kondisi ini dirasakan sejak bbm dinaikan tahun lampau, tuturnya.

Kita berharap Pemerintah bisa mengembalikan bbm ke harga sebelumnya, dan menstabilkan harga barang pokok lainnya yang diharapkan masyarakat, sehingga gerakkan ekonomi dapat berjalan dengan baik harap mereka.

(BEO.co.id / Gafar Uyub Depati Intan).

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org