LEBONG, BEO.CO.ID – Salah satu ikon dan kebanggaan masyarakat bumi Swarang Patang Stumang, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, yaitu Masjid Agung Sultan Abdullah dibalik kemegahannya ada cerita menarik untuk disimak.
Pasalnya, baru direhab dengan anggaran cukup fantastis kini kali mengalami kebocoran dibeberapa titik.
Pantauan lapangan 20 Februari 2024, terdapat beberapa titik dilangit masjid, plafon (PVC) lepas dan rangka plafon telah rusak. Selain itu ditemukan tiga ember yang patut diduga tempat penambungan tetesan air hujan diruangan tempat ibadah.
Terpantau pula para pekerja masih mengecek bagian kubah atas guna menemukan titik – titik bocor di dak beton atas yang terdiri dari 3 pekerja, 2 diatas dan 1 pekerja dibawah.
Sama diketahui sudah dua tahun belakang ini pemerintah daerah fokus melakukan rehabilitasi pembangunan masjid yang menghabiskan anggaran Rp. 1.894.400.000,00 ditahun 2022 sumber dari APBD dengan item pekerjaan kubah masjid dilaksanakan oleh Wijaya Perdana beralamat Komp Pepabri Blok A5 No 12 RT. 17 RW 04 Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
Ditahun berikutnya 2023, pemerintah daerah kembali menganggarkan dan merehab masjid tersebut dengan paket Rehab Sarana Dan Prasarana Masjid Agung Sultan Abdullah dengan harga penawaran Rp. 1.429.705.149,86 yang bersumber APBD dikerjakan oleh CV. Jaya Intan beralamat Jl. WR. Supratman No. 49 Pematang Gubernur Kota Bengkulu. Faktanya, sampai saat ini atap masjid di Lebong tersebut masih mengalami kebocoran, kendati disediakan anggaran yang cukup besar.
Dijelaskan Habibur penjaga Masjid Agung mengatakan masjid mengalami kebocoran, bocor ini terjadi dibagian atap masjid hingga membasahi tempat ibadah dan kejadian ini bukan yang pertama kali, sebelumnya sempat terjadi.
“Masjid bocor hampir semua ruangan tempat ibadah diatas digenangi air hujan dan kejadian ini lebih parah dari sebelumnya, tentu kita tidak terima tolong kepada kontraktor untuk diperbaikinya,” ungkapnya saat berbincang kepada media ini di salah satu tempat di Kelurahan Tanjung Agung, Selasa (20/2).
Sementara itu, Kadis PUPR-P Lebong, Joni Prawinata melalui Kabid Cipta Karya (CK), Mast Irwan mengatakan akan melakukan perbaikan dan meminta rekanan pelaksana mempergunakan masa pemelihara sampai bulan Juni nanti.
“Kini kan memasuki masa pemeliharaan tentu apa yang rusak atau bocor akan tetap diperbaiki sepanjang 6 bulan (Juni) kedepan oleh pelaksana CV. Jaya Intan,” ujar Kabid CK Mast Irwan saat disambangi ruang kerjanya, Selasa (20/2).
Dia menjelaskan, rehab sebelumnya pembangunan yang dikerjakan diitem pekerjaan kubah masjid dengan nilai anggaran Rp 1,8 Miliar tahun 2022 dan dilanjutkan ditahun 2023 pengecatan, perbaikan atap, dak beton dengan menghabiskan anggaran Rp 1,4 Miliar.
“Ditahun ini kami kembali menganggarkan untuk pembangunan masjid Agung sebesar Rp 3,5 Miliar dengan item pekerjaannya, full plafon dalam, intalasi listrik, lampu dan soud system dan untuk kerusakan plafon itu sudah rusak lama wajar kurang lebih sudah 10 tahun,” tutur mengakhiri.
Media belum berhasil menghubungi pihak rekanan kontraktor pelaksana, media ini tetap berupaya meminta keterangan dan hak jawab terkait rehab masjid tersebut. Sebelum media ini sudah menghubungi mandor tukang pak D Lilik (CV. Jaya Intan), namun belum diangkat saat dihubungi melalui via Whatsappnya kemarin sampai berita ini diturunkan. (SB)