KERINCI, BEO.CO.ID – Jalur Jalur II di Komplek Perkantoran Bupati Kerinci Bukit Tengah amblas 20 meter desa Sungai Pegeh, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, akibat guyuran hujan dari sore hari hingga malam.
Berdasar pantauan lapangan, Timur jalur ini menuju desa Tutung Bungkuk, barat jalur ini ke desa Lubuk Nagodang dengan volume lebih kurang 2, 5 Kilo meter (Km), lokasi strategis pelayanan publik dan merupakan penghubung ke jalan Nasional.
Hasan (45) mengatakan peristiwa amblasnya jalan diwilayah tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 2:00 WIB dini hari menjelang subuh, Rabu (21/12/2023)
“Untungnya situasi lagi sepi di penghujung malam, alhamdulillah tidak ada korban,” singkatnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Siulak, Martias mengatakan jalur II Bukit Tengah ini di bangun Tahun anggaran (TA) 2011- 2012 lalu ketika itu Bupati Kerinci dijabat oleh H. Murasman.
“Sangat disayangkan II periode di jabatan Bupati Kerinci Adirozal, parit (Siring) kiri – kanan jalan tidak terawat dengan baik,” terangnya nada kecewa.
Lanjut dia menerangkan, seperti tertimbunnya parit hingga air naik ke atas tidak dapat menahan beban di bahu jalan akibatnya jalan ambruk.
“Sudah selayaknya, jalur II ini dilebarkan dan drainase yang permanen, namun tidak tersentuh renovasinya atau peningkatan jalan di dua periode Adirozal menjabat, memakai istilah cino maling, Belando maling uhang melayu lah maling pulo,” sambil tertawa lebar dengan wartawan.
Martias mengingatkan siapapun menjadi pemimpin Kerinci kedepannya, untuk tidak menyimpan dendam dengan rival poitiknya.
“Kita berharap siapapun menjadi pemimpin kedepan, jangan lah menanamkan dendam politik kepada rival – nya,” pesan Matrias juga pernah menjabat unsur pimpinan di DPRD Kerinci.
Hal senada disampaikan Ketua Adat Siulak Mukai, H. Admin Syarif, mengaku bahwa bersusah payah memperjuangkan pembebasan tanah yang ada di Bukit Tengah/jalur II untuk komplek perkantoran.
“Tetapi merawat saja kita tidak mampu, apalagi mencatat sejarah baru,” kata H. Admin Syarif dengan nada kecewa.
Ditempat terpisah, Andra (45) salah satu masyarakat yang berprofesi sebagai rekanan (kontraktor) suatu pembangunan jalan harus tahu dengan medannya (lokasi), Kerinci umumnya daerah perbukitan, rembesan air yang turun dari bukit jika musim penghujan harus di hitung secara teknis karena rembesan air itu harus ada tempat mengalirnya yang jelas.
“Amblas pada titik ini satu karena tidak ada drainase, pembuang air kedua sisi tidak terpasangnya box koper. Jadi air rembesan dari bukit meresap ke bawah badan jalan terjadi lah pelembaban maka amblasnya jalan di titik ini,” urainya.
“Hal yang serupa akan terjadi pada titik – titik lain pada jalur II Bukit Tengah, sudah seharusnya dinas terkait memikirkan dan mengalokasikan dana perawatan dan operasional rutin setiap tahun anggaran,” tuturnya.
Ketua DPRD Kerinci Edminuddin dalam keterangan dinas PUPR kerinci melalui subbidang tanggap darurat harus segera menangani jalan yang amblas itu dengan nada tegas, saat dihubungi via Whatsapp (WA), pukul 10: 16 WIB.
Hasan Basri, SH, MH salah satu tokoh muda dari Tigo Luhah Tanah Sekudung menyayangkan terputusnya jalan jalur II Bukit Tengah yang merupakan Icon ibu kota kabupaten.
“Dalam memperlancar dan meningkatkan aktivitas masyarakat serta pelayanan pemerintah daerah kepada publik,” ujarnya singkat.
Sejak informasi ini diturunkan belum ada keterangan dari OPD teknis, kendati kantor Dinas PUPR Kerinci hanya berjarak 1 Kilometer dari tempat kejadian. Dan sangat disayang Kabid Bina Marga saat disambangi ruang kerja sedang tidak berada ditempat. (MDG)