LEBONG, BEO.CO.ID – Kasus oknum Camat video call sex (VCS) sambil onani, dilimpahkan ke Bupati Lebong, Kopli Ansori.
Diakui oleh Plt. Inspektur Inspektorat Lebong, H.M. Taufik Andary, M.Pd, terkait persoalan oknum camat VCS telah diperiksa beberapa waktu lalu oleh pihaknya.
“Hasil dari permintaan keterangan klarifikasi ini, akan segera kita limpahkan ke Bupati Lebong, Kopli Lebong, selaku Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK),” kata Taufik dilansir dari radarlebong.disway.id.
Pihak Inspektorat Lebong enggan menjelaskan secara rinci hasil klarifikasi mereka terhadap oknum camat VCS. Dari hasil tersebut, oknum camat menyatakan salah atas pembuatannya.
Dia (oknum camar, red) siap untuk menghadapi hukuman sesuai aturan tentang disiplin pegawai yang berlaku yang diberikan PPK nanti,” terangnya.
Untuk pemberian sanksi terhadap peristiwa tersebut, berada ditangan Bupati Kopli Ansori sekaligus PPK-nya.
“Apapun sanksi yang akan dijatuhkan kepada oknum Camat ini, adalah kewenangan dari PPK dalam hal ini pak Bupati,” terangnya.
Taufik juga mengingat kepada ASN dilingkup Pemkab Lebong untuk menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran dan lebih berhati-hati.
“Semoga kedepan kejadian seperti ini tidak lagi terulang, diharapkan semua masyarakat bisa saling menjaga dan saling menghormati. Terkhusus seluruh ASN agar tetap patuh terhadap aturan yang sudah ditetapkan,” tandasnya.
Kembali dikutip, Kapolres Lebong, AKBP Awilzan SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Alexander SE kepada Radar Lebong menyampaikan oknum camat yang menjadi pemeran dalam video call sex (VCS) yang menghebohkan belakangan ini ditetapkan sebagai korban kasus pemerasan melalui VCS.
“Yang bersangkutan sudah kita periksa. Dari hasil pemeriksaan kemudian barang bukti yang disampaikannya, maka kita berkesimpulan bahwa kasus ini adalah pemerasan melalui video sex. Dan yang bersangkutan kita tetapkan sebagai korban,” ujar Kapolres.
Saat ini, polisi masih berupaya mengungkap siapa pemeran perempuan yang ada dalam VCS oknum Camat di Kabupaten Lebong ini. Polres Lebong juga melibatkan Tim Cyber Polda Bengkulu dalam pengungkapan kasus ini.
“Kita akan libatkan Tim Cyber, untuk melacak pemeran perempuan. Kalau saat ini, terdeteksi di Riau,” demikian Kasat. (RL/***)