KEPAHIANG, BEO.CO.ID – Seharusnya semua elemen mendukung akan keterbukaan informasi publik. Guna untuk meningkatkan keterbukaan terhadap apa yang dilakukan semua instansi. Tak terkecuali di dunia pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun hal itu, justru bertolak belakang yang dilakukan Kepala SMPN 1 Merigi, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang.
Sebagaimana yang dilakukan Kepala SMPN 1 Merigi, Tarmuji Harjo, S.Pd saat di wawancarai media ini, seputar dana perpisahan (pelepasan) kelas lX (sembilan) anehnya selaku Kepala sekolah ia mengaku tidak tahu aneh bukan ?.
“Saya tidak tahu mengenai dana perpisahan. Karena kegiatan ini adalah kegiatan komite dalihnya. Kalau ditanya soal dana berapa total dan persiswanya dalam pembiayaan untuk perpisahan dan pelepasan kelas IX (sembilan), silakan tanya pihak komite,” ujarnya.
“Tapi kalau siswa kelas lX keseluruhan, ada dua lokal dengan keseluruhan 32 siswa hanya itu yang saya tahu,” pintasnya lebih lanjut.
Tak menyerah begitu saja, saat wartawan BEO.co.id dan Haluan Expres mendesak agar bendahara komite bisa diwawancarai, Tarmuji malah meminta kami dari media, agar tidak usah wawancara dengan bendahara komite.
Dengan alasan beliau (Bendahara) “lagi sibuk” pungkasnya. Sehingga berita ini diturunkan belum diperoleh keterangan secara detail. Baik dari Kepsek SMPN 1 Merigi maupun dari pihak komite.
Dalam pengamatan kami, dana yg digunakan untuk perpisahan dan pelepasan kelas IX, seperti musik (Karokean) Rp. 800.000,- hal itu diakui Tarmuji. Sedangkan dana untuk snek, buah nasi bungkus dan pembiayaan lainnya belum dijawab. Baik jawaban dari Tarmuji maupun dari pihak komite. (Ls)
