spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

MANTAN WARTAWAN BIDIK, KUNJUNGI DAPUR REDAKSI

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Suardesi mantan wartawan Bidik sekarang menjabat Kepala Desa Sungai Batu Gantih, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci (kiri /berwiter putih) sedang berfoto bersama Elesmi Madsyah (kanan). Dok

Dua mantan Wartawan Surat Kabar Independent Mingguan BiDiK Bengkulu 2004-2009, Elesmi Madsyah dan Suardesi, rata-rata berusia 42 tahun, Minggu 17 September 2023 mengunjungi dapur redaksi Mediaonline BEO.co.id dan BiDiK07 ELANGOPOSISI, dulu bernama Surat Kabar Mingguan INDEPENDEN BIDIK, (Media Cetak), bermarkas di Tanah Patah, Kota Bengkulu dan 2009 pindah ke Kota Curup, Kel. Air Putih Baru, kedatangan dua mantan Wartawan BIDIK itu, selain melepas rindu, silaturrohmi dan mengingat banyak kenangan, ‘’suka dan duka’’

Elesmi Madsyah, yang sempat meniti karier di Mingguan Bidik, dengan jabatan redaktur pembantu, dan keduanya berhenti dengan hormat atas permintaan sendiri, mereka berjuang mencari kehidupan yang lebih baik diluar sana, dan meninggalkan dunia Pers.

Memory wartawan Bidik di Kabupaten Rejang Lebong tahun 2004 / 2006 bersama Aswali Aibi dan Elesmi Madsyah. Dok

Suardesi sempat melang-lang buana ke Negeri Jiran tetangga Malaysia, bertahun lamanya lalu kembali ketanah kelahirannya Kerinci, 2011 silam dan diakhir 2016 mencalon Kepala Desa (Kades) dan terpilih dilantik dimasa periode pertama Bupati Kerinci Dr H Adirozal, MSi, 2015 s/d 2021, 5 Januari 2017 dan terpilih kembali untuk periode kedua 5 Januari 2023 masa bhakti sampai tahun 2023 – 2029, (kades) dua periode Desa Sungai Batu Gantih, (desa induk) Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Salah satu reputasi bergengsi diraihnya, sebagai kepala desa terbaik, sebagai desa terbaik kedua se-Propinsi Jambi, dari segi penatanan fisik hingga kini. Dan menjabat Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Cabang Kabupaten Kerinci.

Sementara Elesmi Madsyah, turun ke usaha dagang hasil bumi, Kemiri dan lainnya juga berlangsung menahun lamanya. Dia, juga mendalami kajian tentang Islam, mendalami hidup dan kehidupan sampai saat ini.

Entah, panggilan apa, setelah mantap didunia dagang, justru dari tahun 2022, 2023 kembali menekuni dunia Pers, kini bergabung dengan salah satu media online terbitan Kepahiang, Bengkulu. Dia mengatakan Pers, dunia yang sangat merdeka saat ini, saya kembali kepada marwah perjuangan saya tempo hari jelasnya.

BACA JUGA :  DPD-KWRI PROP BENGKULU : DUKUNG PROGRAM PRESIDEN RI BANGUN TARGET SWASEMBADA PANGAN NASIONAL
Suardesi pada saat mudanya di Rejang Lebong di Kota Curup – Bengkulu

Dalam bincang panjang dengan Pemimpin redaksi BEO.co.id dan BiDiK07 ELANGOPOSISI, Minggu malam Senin lampau mereka banyak bercerita tentang masa lalu mereka bersama puluhan rekannya yang sudah berpisah jauh, antara lain, Aswali Aibi, kini menjadi Kepala Dusun 3 di Desa Kampung Muara Aman, Lebong, Marhaen, juga kembali menjadi Wartawan setelah puluhan tahun menjadi pengusaha bunga di Pekan Baru Riau, kini kembali kedunia Pers di Kerinci. Sebagai Kepala Perwakilan BEO.co.id Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Jambi. Ternyata memelihara bunga, mengembangkan dan menjual bunga dengan penghasilan yang baik, tidak membuat Ia puas dan merdeka. Akhirnya, Ia kembali kedunia Pers, panggung yang merasakan dia merdeka, hingga kini.

Elesmi Madsyah, Marhen, Suardesi, Aswali Aibi, keempatnya sudah punya tanggungjawab lebih besar dari sebelumnya.

Saat mereka terjun kedunia Wartawan mereka secara umum adalah bujang, kini mereka sudah rata-rata punya anak dengan tanggungjawab yang lebih besar sebagai seorang ayah dan suami dari seorang wanita.

Dan pemimpin dalam rumah tangga. Ternyata, tidak mudah jadi pemimpin kata Elesmi Madsyah, dalam rumah tangga saja berat, apa lagi memimpin yang lainnya.

Rata-rata anak mereka sudah duduk dibangku SMP/sederajat, kini mereka faham memimpin itu sulit kata Suardesi, apa lagi kini saya harus melayani ratusan warga desa dengan berbagai masalah yang harus didicarikan jalan keluarnya, bertanggungjawab pada masyarakat (rakyat) dan Pemerintah, serta pada Organisasi Desa (APDESI) se Kabupaten Kerinci, paparnya.

Sementara itu, Gafar Uyub Depati Intan, 66 tahun Pemimpin Redaksi BEO.co.id dan Ketua DPD-KWRI Prop.Bengkulu, mengatakan ‘’saya punya kebanggaan tersendiri, sejumlah mantan Wartawan Mingguan “BiDiK INDEPENDENT” mereka berasil menempatkan diri ditengah masyarakat sebagai warga yang baik.

BACA JUGA :  DPD-KWRI PROP BENGKULU : DUKUNG PROGRAM PRESIDEN RI BANGUN TARGET SWASEMBADA PANGAN NASIONAL

Dan sebagian masih active, dan kembali active bagi yang sudah berhenti. Bagi yang kembali kative, dengan alasan hidup lebih merdeka, ya silakan saja itu pendapat mereka.

Dan bagi yang menjadi kades mampu melaksanakan tugas pelayanan maksimal. Dan ada nama Zainal Antoni, yang sempat berhenti dan memilih jadi pemborong lalu sempat sukses, entah alasan apa kabar terkini diterima redaksi media ini, kembali kedunia Wartawan?.

Dan ada juga yang memilih jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sekarang ASN, seperti Purna Herawan, di UNIB Bengkulu, dengan jabatan Kehumasan. Dan Rocky Eka Putra, sebagai Wartawan di RRI Bengkulu.

Umumnya mereka sudah mampu hidup mandiri, dalam menentukan pilihan hidup, pelihara dan rawatlah anugerah pemberian tuhanmu, (Illah) tuhan yang maha segalanya, Allah SWT. Saya, merasa terharu, kata “Bang Ayub” dengan kedatangan mereka bertamu (silaturrohmi), yang kebetulan masih diberi kesehatan, oleh tuhan ( Illah ).

Pesan saya, peliharalah apa yang telah menjadi pilihan dalam hidup kita, dan tak perlu gensi-gensian, allah maha mengerti dan maha tahu segala atas apa yang kita kerjakan. Banyak-banyaklah membaca, membaca secara benar juga perintah tuhan, ujarnya.

Semua kita punya masa lalu yang berbeda-beda, cukup hanya sebuah catatan, tinggalkan catatan yang tidak baik itu, mari kita terus belajar, jangan berhenti berusaha menjadi orang jujur dan berpihak diatas kebenaran. Karena kejujuran dan kebenaran tidak akan pernah kalah oleh kejahatan. “Putih, hitam dan merah, tetap dalam warnanya, jikapun diubah, dan waktu tetap akan menjawabnya, “putih, hitam, dan merah, tetap pada warnanya”  (+_).

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org