spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Masayarakat Desa Tanjung Alam Dan Air Hitam, Pertanyakan “Janji Manis” PLTA Musi Ujan Mas ?

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
KEPAHIANG, BEO.CO.ID – Polemik PLTA Musi Ujan Mas terhadap Dua Desa Tanjung Alam dan Air Hitam belum teratasi bagaimana tidak, masalah meluap air sungai air Geragasan dan Air Lanang mengakibat banjir kerumah penduduk desa tersebut, masyarakat mendesak ada solusi yang diberikan pihak perusahaan BUMN yang mendiami wilayah mereka dan melaksanakan hasil hearing yang telah dilakukan sebelumnya.
Ketika ditemui dikediaman Kades desa Air Hitam, Arpan sanusi mengungkapkan, dari tahun ke tahun saya sudah melaporkan ke pihak PLTA untuk segera mengatasi masalah banjir ini, karna warga saya sampai saat ini sangat takut dan trauma akan terjadinya banjir lagi.
“Saya sudah melakuan upaya demi desa tercinta ini, karna saya sudah bertahun-tahun hidup di desa ini tidak pernah terjadi banjir, setelah dilakukan Pembangunan PLTA ini sejak tahun 1998 diuji coba tahun 2005 dan diresmikan tahun 2006 sampai saat ini, jika curah hujan yang sanggat lebat, maka terjadi luapan air yang menyebabkan banjir di desa kam. Bahkan air jernih yang tidak ada hujan angin pun bisa banjir karna terbuka pintu intekedam air yang hanyut bukan ke ilir malah naik ke hulu,” ungkap Arfan jelaskan kepada Beo.co.id, (25/3/21)
Tambah Arpan, setelah di lakukan 3 kali hearing terhadap Desa Air Hitam dan Desa Tanjung Alam bersama PLTA Musi Ujan Mas, sampai saat ini desa kami belum mendapat kepastian atas ganti untung tersebut.
Sementara itu, Armin Jaya mantan DPRD kabupaten Kepahiang, mengatakan, saya dan masyarakat disini sudah berkali-kali mendatangi PLTA dan membahas, bagaimana solusi desa kami Tanjung Alam ini yang kerap kali terjadi banjir. Saya dan masyarakat, sudah melakukan hearing dengan pihak PLTA Musi Ujan Mas 5 poin yang wajib dilaksanakan.

“Tetapi sampai saat ini, belum juga terealisasi, banjir masih terjadi, masyarakat menjadi was-was dan tidak tenang, karna sewaktu waktu curah hujan deras akan terjadi banjir,” jelas Armin Jaya.
Dipaparkan oleh Amin Jaya, bahwa banjir ini dipicu karna meluap air waduk yang dibuat oleh Pihak PLTA Musi Ujan Mas, kenapa saya katakan begitu, karna sebelum adanya desa kami tidak pernah terjadi banjir karna air dari waduk PLTA tersebut naik keatas.
“Air waduk itu pernah naik keatas tanpa ada hujan atau pun angin, di tahun lalu, membanjiri rumah warga, setinggi lutut orang dewasa,” ungkap Amin Jaya menguraikan.

HASIL RAPAT DENGAN PENDAPAT UMUM DPRD KABUPATEN KEPAHIANG DENGAN PT. PLN (PERSERO)

Tertanggal 4 Desmber 2019 yang lalu menghasilkan 5 poin Rekomendasi yang dilakukan yaitu :

  1. Pengerukan sedimen
  2. Monitoring dan evaluasi yang melibatkan Universitas Bengkulu (unib)
  3. Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
  4. Pembebasan Lahan pada areal Dampak
  5. Ganti rugi terhadap warga

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org