spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

MENGENANG PENDIRI KOTA SUNGAI PENUH JAMBI H. FAUZI SI,IN

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tepatnya tanggal, 8 Nopember 2022, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) “Bumi Sahaluan Suhak Salatuh Bdei” Kota Sungai Penuh, Propinsi Jambi ke 14, yang dirayakan (diperingati) oleh masyarakat Kota bersama Walikota Ahmadi Zubier, DPRD, dan dihadiri Gubernur Jambi Dr. H Al Haris, S.Sos, M.H, digedung DPRD Kota Sungai Penuh, berjalan hidmat, haru dan bahagia.

Dari balik perayaannya kita terkadang lupa siapa pendirinya?. Dan kita perlu serta menjadi penting mengenang salah satu sosok tokoh pendirinya, seorang Kol. TNI AD (Purn) H. Fauzi Si,in (alm).

Kita harus belajar dan mengajak generasi muda mengingat petunjuk Bungkarno Presiden RI 1 (pertama) untuk tidak melupakan Jasmerah (jangan sekali-kali melupakan sejarah).

8 Nopember 2022, HUT ke 14 Kota Sungai Penuh, (eks ibu kota Kabupaten Kerinci) itu lahir menjadi Kota Depenitip Kota Sungai Penuh, 8 Oktober 2009 dan berpisah dengan Kabupaten Kerinci. Lahir (terbentuk)nya beradasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.25 tahun 2008, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kerinci.

Kota Sungai Penuh, berstatus (ukuran) Kota Kecil dengan luas wilayah 159, 72 KM2 dengan jumlah penduduknya saat itu 87. 132 orang/ jiwa. Ide dan penggagasnya, H. Fauzi Si,in (alm) bersama sejumlah tokoh-tokoh lainnya.

Kita perlu, minimal bagi Pemkot dan Masyarakat Kota Sungai Penuh, mengenang sosok dan salah satu pendirinya Kol. TNI-AD (Purn) H. Fauzi Si,in (alm).

BACA JUGA :  Sandra Boy & Zulfahmi : Balon Bupati Kerinci, Jangan Sampai Menunggu Sumbangan?

Beliau memang sudah tiada dan meninggalkan kita untuk selamanya, tapi setidaknya kita perlu mengajak generasi muda agar tahu siapa sosok tokoh dibalik terbentuknya Kota Sungai Penuh?

Dengan meminjam istilah, ‘’Gajah mati meninggalkan Gadingnya, Harimau meninggalkan belang dan manusia mati meninggal jasa-jasanya’’ yang kita nikmati saat ini, khususnya masyarakat Kota Sungai Penuh, Jambi.

Berdirinya Kota Sungai Penuh, tak lepas dari ide, gagasan dan perjuangan H Fauzi Si,in yang loyal mengocek isi kantong pribadinya, dan menggunakan APBD Kabupaten Kerinci sesuai ketentuan berlaku, saat itu.

Kota Sungai Penuh, memang sudah berdiri kokoh dan telah dipimpin dua orang Walikota. Pertama H Bakri Jaya Bakri sangat dikenal dengan panggilan ‘’AJB’’ dua periode, dan kini Ahmadi Zubier, kedua tokoh ini melanjutkan dan mengisi pembangunan Kota Sungai Penuh yang megah, beradab, religius dan bergerak maju (dinamis) sesuai tuntutan zamannya.

Penulis Catatan yang terabaikan ini, mengenal H Fauzi Si,in sebelum Ia terpilih menjadi Bupati Kerinci 1999, dari tokoh penting Kerinci H. Miftah Yunus (Nek Janggut), seorang Pejuang Kemerdekaan mantan Staf ahli Menteri Penerangan Sumatera Tengah, (asal Rawang), Kerinci.

Singkat cerita, H. Fauzi Si,in, berpenampilan tegap, keras dan disiplin tinggi, ternyata setelah dikenal dekat beliau sangat sederhana, loyal, humoris, lemah lembut dan tidak seperti penampilannya.

BACA JUGA :  Sandra Boy & Zulfahmi : Balon Bupati Kerinci, Jangan Sampai Menunggu Sumbangan?

Dan menarik didengar dan dicermati saat berpidato lantang, bersih dan mudah difahami maksud dan tujuannya.

Beliau tipe pekerja keras. Disini penulis merasa kagum, beliau sangat peduli dengan kritik yang disampaikan dan selalu mencari solusinya bukan perdebatan.

Bercermin dari dua periode memimpin Kabupaten Kerinci, banyak hal yang perlu dicontoh salah satunya cepat tanggap dengan kesulitan masyarakat atas apa yang dikeluhkan.

Kita perlu melihat secara jernih dan seimbang setiap tokoh yang punya kelebihan dan kekurangannya sebagai makhluk ciptaan Tuhan (Allah SWT) dimasanya memimpin.

Kini Kota Sungai Penuh, yang telah berusia 14 tahun sejak dimekarkan dari Kabupaten Kerinci, resmi berdiri 8 Otober 2009 itu, sudah merupakan keharusan bagi Walikota Kota Sungai Penuh, memberikan pembangunan terbaik bagi masyarakat Kota Sungai Penuh, demikian juga Kabupaten Kerinci yang pernah dibangun H. Fauzi Si,in.

Izinkan penulis menutup tulisan ini, dengan meminjam istilah ‘’tak ada gading yang tak retak, jika tak retak mungkin bukan gading namanya, tapi setidaknya jadilah gading yang retak, dimanapun dicampakkan masih bermanfaat bagi masyarakat. (***)

Penulis : Pemimpin Redaksi Gegeronline & BEO.co.id/ Ketua DPD-Komite Wartawan Reformasi Indonesia, Prop. Bengkulu, Putra ASLI asal Kerinci

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org