Pasca Pilkada, Merajut Kembali Persatuan “Dibumi Swarang Patang Stumang”

LEBONG, Beo.co.id Ormas Gerakan Masyarakat Bela Tanah Adat (GABERTA), Ikatan Pelajar Mahasiswa Lebong (IPML) dan Pemuda Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu memberi pesan kepada seluruh masyarakat serta tim militan, simpatisan, relawan para kandidat, pasca Pemilihan kepala daerah (Pilkada), 9 Desember 2020 yang telah dilaksanakan baru-baru ini.
Kendati penghitungan real count KPU yang saat ini belum dilakukan, dari hasil penghitungan resmi yang dilakukan secara manual untuk diverifikasi oleh KPU. Ormas, Mahasiswa dan Pemuda Bumi Swarang Patang Stumang, untuk tetap menjaga persatuan masyarakat.
Harapan itu dikemukakan dalam perbincangan Ormas Garbeta Lebong, Edwar Mulfen, Ikatan Pelajar Mahasiswa Lebong (IPML), Yudi Hardiansyah, Tokoh Pemuda Ujung Tanjung, Deston Nusantara dan Aan Ade Do.
“Kita harus kembali merajut silaturahmi dan menjaga persatuan pasca Pilkada 2020, untuk membangun Lebong bersama kedepan, siapapun bupatinya dan gubernurnya,” ujar Deston kepada awak media ini disalah satu rumah warga Desa Suka Bumi, (11/12/2020).
Hal senada juga diungkapkan, Ketua Ormas Garbeta Kabupaten Lebong, Edwar Mulfen mengatakan, tidak hanya elit politik yang harus merajut kembali silaturahmi dan persatuan ini. Inisiasi dari Mahasiswa untuk merajut kembali hal itu perlu dilakukan untuk masyarakat Lebong dengan tujuan agar tidak ada terpecah belah.
“Karena budaya politik kita patron trends, maka elit harus merajut kembali dan bukan memprovokasi. Kawan-kawan mahasiswa harus juga merajut elit formal dan non formal. Apa yang dilakukan mahasiswa menginisiasi silaturahmi dan persatuan ini penting untuk political education di masyarakat, karena memahami politik itu penting untuk merekat persatuan bangsa dari masyarakat,” ujar Edwar menegaskan.
Sebaliknya juga diterangkan, Ketua IPML, Yudi Hardiansyah, segala permasalahan yang ada dari pelaksanaan Pilkada 2020 harus diselesaikan dengan mekanisme yang beradab dan sesuai konstitusi.
“Dalam ajang pilkada keputusan dari KPU sedang kita tunggu, maka dari itu untuk masyarakat Lebong kita tidak ada yang terbelah atau berkelompok lagi, mari kita sama – sama dan saling bahu membahu kembali untuk menjalin solidaritas untuk memajukan bumi Swarang Patang Stumang yang kita cintai serta menjaga satu kesatuan kembali,” ucap Yudi.
Selain itu, dikalangan mahasiswa dan pemuda ikut berperan dalam mengawal proses itu, agar pihak-pihak yang bersengketa duduk bersama hingga terselesaikan dengan baik nantinya. Ada tiga hal dalam penyelenggaraan Pilkada 2020 yaitu aspek electoral, aspek electoral system dan management.
“Menjadi penting dalam penyelenggaraan pilkada ini, kita membedah analisis, pertama di lihat dari kerangka hukum dalam penyelenggaraan pilkada apakah sudah sesuai dengan kondisi. Yang kedua dalam penyelenggaraannya, Pilkada serentak ini apakah relevan digunakan di Kabupaten Lebong ?, Selanjutnya tata kelolanya, yang melibatkan penyelanggara pilkada (KPU, Bawaslu, DKPP),” Kata Yudi kepada Beo.co.id.
Sementara itu, Aan Ade Do mengharapkan semua pihak dapat menerima keputusan hasil Pilkada 2020 yang akan diumumkan KPU nanti.
Namun ia tidak memungkiri kemungkinan bahwa ditataran bawah tidak mudah bagi sebagian masyarakat menerima itu. Sangat sulit menyatukan masyarakat seperti itu, disebabkan oleh berbagai informasi melalui media sosial dan emosional tim setiap kandidat.
“Oleh karena itu saring informasi agar tidak mudah termakan hoax. Untuk masyarakat dari kelompok pemenang, jangan terlalu dalam euphoria kemenangannya, dan di kelompok yang kalah jangan saling tuduh. Mahasiswa harus kembali ke khitohnya, redam diri sendiri, keluarga, teman, dan lingkungan lebih luas lainnya,” tutur Aan.
Hal itu perlu diperhatikan karena dalam penyelenggaraan Pilkada 2020 tensi politik cukup tinggi. Hal ini dikarenakan Pilkada 2020 khusus wilayah Kabupaten Lebong, perselisihan suara yang cukup tipis dan proses penghitungan belum usai. Demi kenyamanan, pengamanan, jangan sampai berujung konflik.
“Hoax dalam pilkada tahun ini sangat banyak, penyebarannya di akun akun media sosial, bahkan ujaran kebencian yang menyudutkan pihak-pihak tertentu, Hoax  sangat berdampak negative pada kondisi Kabupaten Lebong saat ini, maka itu semoga masyarakat serta tim militan, simpatisan, relawan para kandidat untuk berjiwa besar dan menghargai hasil secara damai dan legowo,” tutup Aan.

Pewarta : Sbong Keme

BACA JUGA :  1 Pjs Kades di Lebong Tersandung Netralitas ASN, Sekda Mustarani Sebut Rekom KASN "Masih Ditelaah"

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org