KERINCI, BEO.CO.ID – Pembangunan baru Pagar SDN 109/ 111 Desa Lubuk Suli, Kecamatan Depati VII, Kabupaten Kerinci, Jambi dikerjakan ‘’asal jadi’’ diduga tidak sesuai rencana semula dengan realisasi fisik dilapangan?
Selain dugaan pengerjaan fisik asal jadi, terdiri dari pemasangan Pagar Baru, Vondasi dangkal, tanpa pemasangan papan merk (papan nama kegiatan), sehingga tidak diketahui nilai volume yang harus dikerjakan.
Tak heran dari hasil pemantauan dilapangan, masyarakat setempatpun bertanya-tanya, apa nama kegiatan, berapa nilai volume, dan berapa nilai kontrak kerja?
Padahal berdasarkan kontrak kerja yang ditanda tangani kedua belah pihak antara dinas pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Kerinci, dengan pihak perusahaan, papan merk kerja harus dipasang resmi oleh pihak kontraktor yang mengerjakannya sejak dimulainya perintah kerja fisik dilapangan dan mencantumkan nama perusahaan, (CV/PT) nilai kontrak, nama perusahaan yang jadi konsultan pengawas/ perencana.
Salah satu pekerja saat dikonfirmasi (25/8/2023) mengatakan ‘’kami tidak tau buk siapa kontraktornya, tidak pernah datang kesini dan PPTK nya kamipun tidak tahu buk, kami cuman pekerja saja disini ungkapnya. (Baca dan simak berita sebelumnya).
Dari laporan Tim BEO.co.id Perwakilan Kerinci dan Kota Sungai Penuh, telah ditemukan banyak bangunan dan rehab SD, SMP dan PAUD, tanpa papan nama pada kegiatan pekerjaan dilapangan, diduga sengaja tidak dibuat, atau dipasang untuk sementara, lalu difoto sebagai lampiran dokumen dan ditanggal, sehingga tidak bisa dibaca masyarakat, termasuk para pemantau LSM dan Wartawan.
Dan dugaan selektif penggunaan material pasir, disinyalir mengandung kadar tanahnya diatas 5 % (tidak layak pakai), dengan kata lain tidak selektif dimasukan oleh pihak kontraktor tanpa diawasi oleh pengawas dari Dinas P dan K Kerinci, (Konsultan perencana/ konsultan pengawas). Bayangkan, tidak satupun tukang dan pekerja, yang mengenal an. Perusahaan apa yang mengerjakannya.
Jika selama ini, umur rencana bangunan di Kabupaten Kerinci, dua periode masa jabatan Dr H Adirozal, MSi, banyak yang pendek, terutama di infrastruktur Gedung, Jalan dan Irigasi, secara umum akibat lemahnya pengawasan, dari parat berwenang atau ditunjuk.
(BEO.co.id/ yn/ gudi).
