(Gafar Uyub Depati Intan-Jurnalist Bidik07elangOposisi)
Diluar dugaan, dalam silaturahmi pasangan calon (Paslon) Bupati, Wakil Bupati Rejang Lebong, Prov. Bengkulu No. 1, Faisal-Fatrol di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Air Rambai, Kecamatan Curup, (30/11) dimulai sekitar pukul 20:15 00 WIB sampai selesai, selain meriah, hangat, penyambutan Faisal-Fatrol dimeriah Kesenian Tambur asal budaya/ seni Minang kabau oleh anak-anak muda creative bergetar. Yel-yel Faisal-Fatrol, yes…yes…yes Menang.
Dalam pemantauan langsung Tim Jurnalist Beo.co.id (Bidik07elangOposisi), diperkirakan masyarakat yang hadir lebih kurang 200 orang, itu terlihat dari kursi yang disiapkan tuan rumah, masa yang menginginkan bertemu Faisal-Fatrol untuk perubahan berjejer panjang sampai 500 meter diluar panggung.
Uniknya, selain seperti biasanya, pembukaan, sambutan tuan rumah, penjelasan Ketua Koalisi Partai Pengusung dan pendukung yang disampaikan Zulkarnain Thaib, SH mewakili Demakrat, PDI Perjuangan, Gerindra, PKB, Hanura, PPP dan PSI, tujuh partai intinya siap memenangkan Faisal-Fatrol bersama masyarakat Rejang Lebong.
Dari tujuh partai pengusung dan pendukung itu, ada 14 kursi wakilnya di DPRD Kabupaten Rejang Lebong, dari total 30 Kursi. Jika pasangan Faisal-Fatrol menang mereka siap mendukung sepenuhnya program pembangunan Rejang Lebong Hebat lima tahun kedepan, kata Zulkarnain Thaib. Kami 14 kursi, siap dibelakang Faisal-Fatrol guna memajukan pembangunan Rejang Lebong, paparnya.
Hanya dengan kebersamaanlah kita memenangkan pasangan Faisal-Fatrol, tandasnya. Seperti biasa, Paslon menguraikan panjang lebar visi dan misinya, Faisal menekankan masalah ekonomi masyarakat Rejang Lebong harus lebih dari sekarang, soal hasil Kopi, Sayur mayor. Kita akan siap jual lebih mahal dari harga yang ada saat ini, paparnya.
Jika selama ini harga Kopi berkutat sekitar Rp.17.000,- s/d Rp 20.000,- kita akan tangani penjualannya dengan nilai jual yang lebih baik, karena selama ini kopi kita disini penjualannya dari Petani ke tengkulak (toke ke-toke) yang ada didaerah. Lalu toke menjual lagi ketoke lain, baru dijual ke Palembang, Lampung dan Padang. Dan kenaikannya hanya sedikit paling dua sampai tiga ribu katanya.
Sedangkan Lampung menjualnya ke Jepang atau Negara lainnya diluar negeri dengan harga mencapai Rp300 ribu s/d Rp.400 ribu/ kg, lalu kenapa kita tidak bisa. Kita pasti bisa kalau kita mau, papar Faisal.
Berdasarkan pengalaman saya, lanjut Faisal yang pernah ditugaskan oleh Negara keluar negeri, ke Amerika, Inggeris, Jepang, kalau bupatinya mau mengurus secara benar, semua bisa kitakan. Dimasing-masing Negara Sahabat kita punya duta dan konsulat, tinggal melakukan koordinasi secara benar dan professional, kita bisa jual Kopi Rejang Lebong ke Jepang dan Negara-negara lainnya diluar negeri.
Karena, Kopi sudah menjadi konsumsi masyarakat dunia, bayangkan pergelas harganya kalau dirupiahkan mencapai Rp500 ribu/ gelas. Bukanb Faisal-Fatrol, yang menaikkan harga Kopi, tapi Kopi kita dihargai masyarakat dunia, jelasnya.
Maka sudah menjadi tugas dan tanggungjawab bupati, jika pasangan kami dipercaya oleh rakyat menjadi Bupati Rejang Lebong lima tahun kedepan, insyaallah ini harus kami lakukan, menjual Kopi Rejang Lebong keluar negeri.
Dan Kostnya akan kita hitung secara rinci, mulai dari kebun, kekota Curup, dan perjalan keluar daerah Jakarta dan luar negeri, kenapa tidak Kopi Rejang Lebong jika di Jepang terjualnya Rp300/ kg, kenapa tidak pada petani kita bisa beli dengan harga Rp 50.000,-/ kg, bisa kita lakukan. Asal diurus secara professional, jujur dan kerja keras ujarnya.
Demikian juga masalah Sayur-mayur, jika kita lihat di Jakarta banyak sayur-sayur dari Daratan China, yang dijual di supermarket kita dengan harga yang cukup tinggi sampai Rp100.000,-/ kg, padahal mutu sayurnya masih lebih baik sayur-sayur dari daerah kita, paparnya.
Kalau pasangan Faisal-Fatrol dimenangkan oleh masyarakat Rejang Lebong, kami sudah siap memperjuangkan dengan segala resiko untuk memajukan Rejang Lebong, harus lebih baik dari sekarang. Terutama masalah peningkatan ekonomi dari sector Kopi, Sayur-mayur, Gula Aren (Enau), dllnya.
Peningkatan ekonomi dan sarana dan prasarana fisik lainnya, juga dijelaskan secara detail oleh Calon Wakil Bupati Rejang Lebong, Fatrolazi, SE yang namanya kepentingan masyarakat, infrastruktur, ekonomi dan kesehatan kami nomor satukan.
Untuk merealisasikan semua program fisik dan non fisik, begitu kami diberi kepercayaan oleh masyarakat untuk memimpin Rejang Lebong, lima tahun kedepan, yang kami lakukan pertama membenahi pemerintahan yang bersih, tanpa KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme). Semua jabatan penting di dinas dan instansi pemerintah (Pemda) Rejang Lebong, harus dijabat oleh orang-orang yang mampu sesuai bidang dan keahliannya.
Kami tidak akan melakukan nepotisme, jabatan akan dilelang sesuai pangkat/ golongan, kemampuan dan latar belakang masing-masing asn (aparatur sipil Negara), paparnya.
Jadi jangan takut para asn, yang tidak memilih kami jangan khawatir tidak mendapat jabatan, yang penting semua jabatan melalui lelang dan uji kemampuan, bukan karena keluarga Fatrol, keluarga Faisal dan tim sukses atau keluarganya. Karena untuk memajukan Rejang Lebong Hebat, harus bersih pejabatnya terlebih dahulu. Mulai dari Bupati, Wakil Bupati dan Sekda sampai kejajarannya.
Bagi ASN yang tidak mendukung kami pada pilkada kali ini, tak perlu khawatir kami tidak akan melakukan praktik balas dendam seperti yang pernah terjadi selama ini.
Dalam penjelasan Faisal-Fatrol dalam visi dan misinya cukup rinci dan lantang, buka-bukaan apa adanya. Dan dalam acara Tanya jawab, sempat mengejutkan dan menggetarkan semua yang hadir, karena para penanya ini memerlukan perubahan secara pasti dan meyakinkan. Ada tiga, antaranya masalah pendidikan, ekonomi (harga Kopi yang rendah), dan Pemerintahan balas dendam?. Pecat – memecat?
Pertanyaan yang sangat menarik muncul dari Ny. Nurhayati, ibu dari tiga orang anak ini, tampil mengejutkan dan memukau dengan suara lantang.
Berjalan tegap diraut wajahnya Nampak haru dan sedih. Ny. Nur, menjelaskan dalam gaya curhat dihadapan Faisal-Fatrol, dan Wakil Ketua DPRD Rejang Lebong, Ketua Tim Pemenangan Partai Koalisi, dihadapan ratusam masa mengatakan, kini ia tak punya pekerjaan.
Kerjanya hanya mencuci pakaian, piring dan urusan rumah tangga, kapan saja diminta oleh warga yang membutuhkan. Faisal, Nampak terpukau. Bu Nur, menjelaskan secara detail dan rinci, dulunya ia pekerja Tukang Sapu Jalan di Pemda Rejang Lebong, mulai dari honor Rp250 ribu/ perbulan, sampai Rp700 ribu dan bahkan Rp1.200 ribu/ bulan.
Dan setiap gajian, honor mereka dipotong Rp10.000,-/orang X jumlah tenaga penyapu/ honorer. Katanya uang itu akan dikembalikan nanti, setelah tidak lagi bekerja sebagai penyapu jalan.
Ironisnya, begitu ganti Bupati Rejang Lebong yang baru (sekarang), difikir-fikir akan naik gaji? Ternyata terbalik, tanpa jelas dan tanpa dijelaskan kesalahan saya apa…? Tiba-tiba saya menerima SK Pemberhentian, sungguh kejam pak,…anak saya tiga orang, saya diberhentikan tanpa tahu kesalahannya apa?
Saya, sudah bekerja 11 tahun paparnya. Dan uang honor yang dipotong sudah tahunan, tidak satu rupiahpun di kembalikan. Sakitnya, kami diberhentikan oleh Bupati (dengan SK) bupati, malah dinyatakan kami mengundurkan diri. Kami tidak pernah mengundurkan diri, paparnya.
Ini sakit pak Faisal, sedih tolong pak kata Ny. Nurhayati, melepaskan secara terbuka didepan umum dan disaksikan dan didengar oleh ratusan yang hadir.
Pertanyaan saya pada pak Faisal, kalau pasangan bapak terpilih apakah kami yang dipecat atau diberhentikan tanpa kesalahan itu, mau di apa kan pak ? Apa boleh kami bekerja kembali. Tanya Ny. Nur?
Faisal, bangun dari tempat duduknya, wajahnya nampak hening sejenak, haru dan sedih. Akhirnya Faisal, memberikan jawaban pertama jika pasangannya dipilih masyarakat menjadi bupati Rejang Lebong lima tahun kedepan, pertama tidak akan balas dendam, kami membengun pemerintahan yang bersih terlebih dahulu. Membangun ekonomi yang kuat, bersih dari praktik KKN, paparnya disambut hangat warga.
Dan mengenai pemberhentian (pemecatan) para tenaga honorer tanpa kesalahan atau pelanggaran akan kami kembalikan bekerja seperti semula, lalu disambut riyuh hadirin, termasuk Ny Nurhayati, sempat meneteskan air matanya.
Serentak dengan spontannya warga yang hadir, mengatakan hidup Faisal-Fatrol, yel-yel kami pilih nomor satu, yes-yes-yes Menang. Ny. Nurhayati saat ditanya pembawa acara, kapan kenal dan apa tanggapan tentang Faisal? Ny. Nur, lalu menetaskan air mata, seraya mengatakan hanya tuhan yang tahu saya tak bisa dan tak mampu menceritakannya.
Seraya masih memegang gulungan kertas bergambar Faisal – Fatrol, yang namapk lusuh, Ia gulung, lipat terus dipegang lalu masuk Tas hingga acara usai. Wartawan Bidik07elangOposisi bersama tim sempat terharu menyaksikannya.
Semoga, Faisal-Fatrol, jadi bupati harap Ny. Nur, disaksikan ratusan pasangan mata sebagai saksi hidup bergetarnya Gajah Mada, Senin malam Selasa, (30/11), tuhan menunjukkan adanya pemecatan tenaga honorer tanpa jelas kesalahan dan tanpa dijelaskan apa masalahnya.
Dan uang yang dipotong dari honor mereka Rp10.000,-/ bulan, tidak pernah dikembalikan sampai detik ini. “Kejam memang?” kata sejumlah para hadirin, tak pernah menyangka jika itu diceritakan korban secara terbuka didepan Calon Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong, Faisal-Fatrol.
Ini mengingatkan kita semua, siapapun bupati terpilih kedepannya jangan lagi melakukan hal yang sama. Dari keterangan dan data diperoleh awak media ini, memang terjdi pemerintahan balas dendam, masa periode pertama Suherman menjabat 2004-2009, “orang-orangnya Hijazi tidak dipakai” dan tahun 2009, Suherman kembali mencalonkan diri dan menang lagi, semakin menguatkan “orang-orangnya Hijazi tidak dipakai.”
Namun demikian Hijazi, tetap bekerja keras dan mecalon kembali pada tahun 2015 dan terpilih, Hijazi dilantik 17 Februari 2016, ternyata gelombang suka tidak terjadi kembali, “orang-orangnya Suherman” merasakan hal yang sama.
Kondisi inilah, yang populer dengan “sebutan adanya kesan pemerintahan balas dendam” demikian juga kebijakkan pembangunan. Sama kita ketahui RSUD Jalur Dua yang dibangun Hijazi tahun 1999-2004, selama sepuluh tahun jangankan dilanjutkan pembangunannya oleh Suherman, di toleh saja tidak oleh Suherman.
Namun Hijazi, yang terkenal ulet ini, bekerja keras menyelesaikannya sampai tahun anggaran 2020, dan kini sudah beroperasi dan diakui oleh pemerintah pusat. Inilah prahara, “Hijazi-Suherman” namun kedua tokoh ini sama-sama punya kiat untuk berkuasa kembali.
Pada Pilkada tahun ini, Suherman memunculkan isitrinya Ny. Susilawati berpasangan dengan Ruswan YS selaku Calon Bupati Rejang Lebong, sedangkan Hijazi mendukung pencalonan anaknya Hendra Wahyudiansyah berpasangan dengan Syamsul Effendi, selaku calon Wakil Bupati Rejang Lebong 2021 – 2026.
Kedua sosok, “Suherman – Hijazi” sama-sama berjiwa besar, tampil dalam politik daerah dan keduanya berhasil menjadi Bupati Rejang Lebong dua periode. Hanya saja, Suherman berturut-turut, Hijazi dalam tahun yang berbeda.
Dalam menghadapi pilkada Rejang Lebong tahun ini, marilah kita ciptakan pilkada yang damai, aman dan nyaman, gunakanlah hak pilih secara benar. Luber, “Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia.” ( *** ).