Karena ia bertekad membangun tanah kelahirannya Kerinci, selama lebih kurang 10 tahun dengan menggaung-Gaungkan pembangunan KERINCI LEBIH BAIK BERKEADILAN & sangat terkenal dengan “KLB-BERKEADILAN” didukung dengan 10 program unggulannya, intinya mensejahterakan masyarakat Kerinci. Tapi sayang, dalam praktik pelaksanaannya “tak seindah slogan yang dijanjikan”
Masyarakat Kerinci secara mayoritas mempertanyakan lewat demo besar-besar ditahun 2021-2022 dan 2023, menggugat mana pembangunan Kerinci Lebih Baik, dan mana yang Berkeadilan? Dimana-mana sangat mudah ditemukan jalan Kabupaten Kerinci, bak kubangan Kerbau, sulit dilewati kendaraan roda dua apa lagi roda empat, bertonase agak tinggi.
Pembangunan peningkatan/ pemeliharaan Daerah Irigasi (D.I.) se- Kabupaten Kerinci guna meningkatkan sektor pangan Nasional, minimal mencukupi bagi masyarakat Kerinci, ternyata juga “gagal” banyak ditemukan D.I. Semi teknis, teknis dan Irdes (irigasi Desa), “bak tugu mati tanpa makna?. Hanya ada dalam catatan. Belum memberikan azasmanfaat maksimal guna mengangkat kesejahteraan rakyat Kerinci.
Dan pembangunan 2 (dua) RSU (Rumah Sakit Umum), 1 (satu) di Desa Ujung Ladang, Kecamatan Gunung Kerinci, dan 1 (satu) lagi di Bukit Kerman Kecamatan Bukit Kerman, keduanya gagal diselesaikan sampai Ia serah terima jabatan dengan PJ Bupati Kerinci Asraf, 4 Nopember 2023 lampau.
Janji politik lainnya menyidiakan 10.000,- tenaga kerja, tapi saying masyarakat Kerinci terpaksa menyeberang jauh ke negri jiran Malaysia menjadi buruh dan ahli dibidangnya untuk mendapatkan kerja, agar bisa tercukupi kebutuhan sehari-harinya, kendati terkadang beresiko tinggi.
