spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Proyek Rehab Jembatan Sungai Tuak Siulak Deras Kerinci, Diduga “Tantang” Perpres

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

LAPORAN : M. MARHEN

KERINCI, BEO.CO.ID – Proyek rehab jembatan jalan Nasional lintas Kerinci – Sumatera Barat yang berlokasi RT 7 Kelurahan Siulak Deras, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi diduga abaikan Peraturan Presiden (Perpres) dan Undang – undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Pasalnya, dari pantau pekerjaan tersebut tidak terlihat papan nama atau papan informasi dilapangan.

Jelas dalam penggunaan papan nama dalam pengerjaan proyek telah diatur dalam Perpres nomor 54 tahun 2010 dan nomor 70 tahun 2012.

Dalam Perpres tersebut diatur bahwasanya setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek dan memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana serta nilai kontrak dan jangka waktu pengerjaannya.

Terpantaun dilokasi terkikisya bagian pondasi akibat diterjang air yang diperkirakan mencapai kurang lebih 2 meter. Namun dalam pelaksanaan pihak perusahaan yang dipercaya mengerjakan pekerjaan tersebut diduga mengabaikan papan nama atau papan informasi.

Salah satu pekerja bernama Sadam saat dimintai keterangan oleh Beo.co.id, belum bisa beri penjelasan dan jawaban secara luas, terkait pekerjaan proyek yang tengah berjalan.

BACA JUGA :  Sandra Boy & Zulfahmi : Balon Bupati Kerinci, Jangan Sampai Menunggu Sumbangan?

“Kami tidak tahu, kami hanya pekerja sebagai buruh upahan,” ucap Sadam, Kamis (11/8/22).

Lanjut Sadam menuturkan, bahwa proyek yang sedang dikerjakan pemborong berasal dari Jambi dan dia juga menjelaskan 5 orang pekerja di proyek tersebut berasal dari Bangko dan untuk pengawas bernama Rajab.

“Pemborognya dari jambi, kami 5 orang pekerja dari Bangko dan untuk pengawasnya pak Rajab kebetulan hari ini sedang tidak berada dilapangan,” tuturnya.

Sementara itu, Warga Kelurahan Siulak HN (50) untuk tidak ditulis nama terangnya mengatakan, jembatan ini biasa disebut masyarakat sekitar Sungai Tuak, dari hasil yang terlihat dikerjakan asal jadi.

“Mengingat musim penghujan air sungai meluap dan menghanyutkan pasangan, untuk itu perlu awasi pekerjaannya,” ujar warga kepada Beo.co.id.

Dia berharap pekerjaan yang sedang berjalan harus mengacu kepada Rencana Anggaran Belanja (RAB) dan sesuai dengan spesifikasi didalam gambar pekerjaan dengan tujuan tercapai azas manfaat dan tahan lama.

“Harapan masyarakat bekerjalah sesuai dengan acuan dan spesifikasi teknis bangunan dan segera pasang papa nama jangan seperti hari ini,” demikian sampainya.

BACA JUGA :  Dugaan Penyimpangan Pokir DPRD Kerinci Disorot, Boy Benyamin : Bertentangan Dengan Aturan

Sampai berita ini diturun belum berhasil pihak rekanan (kontraktor/Pemborong) dan pihak dinas terkait belum berhasil dikonfirmasi sampai berita diturunkan. (***)

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org