Israel sangat suka berbohong untuk mengalihkan perhatian dunia, pasukan tentara Zionis Israel puluhan orang tewas dihujani tembakan oleh pasukan Hamas, yang berani mati, sudah menewaskan puluhan tentara Israel. Sampai 31 Oktober 2023, sudah 350 tentera Israel tewas dimedan pertempuran.
Dikutif BEO.co.id, Rabu, 1 November 2023 – 15:53 WIB dari laporan, Radhitya Andriansyah.
Agresi militer Israel ke Gaza melalui jalur darat telah digelar, dengan sejumlah klaim keberhasilan melibas pasukan Hamas.
Sayang, kampanye tentara Zionis di Palestina justru dibantah keras Abu Obaida. Dimana pasukan Hamas, telah menembak puluhan tentara Zionis Israel dan mati ditempat.
Juru Bicara Brigade Izz ad-Din al-Qassam itu memberikan fakta sebaliknya.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari media Yordania, Al Bawaba, Obaida memastikan kerugian besar yang ditelan militer Israel.
Diungkap Obaida, 22 unit kendaraan lapis baja Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berhasil menghancurkan pasukan sayap militer Hamas Palestina. Klaim Israel.
Akibatnya, puluhan tentara Israel tewas dalam tembak-menembak yang pecah di Gaza. Pasukan Yahudi Israel, melarikan diri dan meninggalkan senjata perangnya dan alat berat yang berhasil dihancurkan Hamas. Tentera masuk ke Gaza, beberapa waktu yang singkat, tak lebih 50 menit lalu mundur, keluar dari Gaza. Karena dihujani Torpedo Hamas.
Obaida juga menjelaskan bagaimana kehebatan pasukan Hamas dengan menggunakan senjata berupa Torpedo Badai al-Asif, untuk membinasakan pasukan Israel.
Kemampuan kendali jarak jauh yang dimiliki senjata tersebut, membuat tentara Israel kesulitan menghadapi strategi perlawanan pasukan Hamas.
Dari sejumlah sumber resmi Press luar dan dalam negeri, dari luar, ALJAZEERA melaporkan Tentara Zionis Israel, membabi buta menyerang masyarakat Sipil yang bersalah, sudah lebih 8000 korban sipil berjatuhan dan tewas dibombardir Israel dari angkatan udaranya.
Hamas yang memiliki terowongan bawah tanah yang disiapkan cukup lama, dan membuat sendiri rocket jarak pendek dengan kekuatan, 40 km s/d 250 km mampu menghancurkan Israel, hanya menunggu waktu yang tepat seperti serangan, 7 Oktober 2023 lalu ke Israel dan Tel-Aviv. Juga memporak-porandakan Israel, sekitar 1.400 warga tewan termasuk tentara Zionis. Dan 200 orang lebi ditawanan Hamas. (Sumber Aljazeera).
Sampai hari ke 26 perang Hamas Palestina-Israel, sudah 350 orang tentara Israel jadi mayat. Dan itu di akui IDF Israel. Hamas dengan dukungan, Hizbullah Lebanon, yang memiliki rocket super canggih diduga bantuan Iran.
Hamas juga mendukungan dari pasukan Haoihti dari Yaman, yang menyatakan perang terhadap Israel. Dan telah melakukan serangan dengan rocket ke Israel. Negara-negara Islam di Timur Tengah, telah mulai menyadari pentingnya melenyapkan kekejaman dan kebiadapan Israel, terhadap kemanusia di Gaza, Tepi Barat dan Palestina keseluruhan.
Dan seruan dunia, minta Israel menghentikan pengeboman terhadap masyarakat Sipil di Jaur Gaza, Tepi Barat dan Palestina bagian utara, diabaikan Israel. Kejahatan Israel, lebih dominan pada penduduk sipil, hingga menelan korban 8000 lebih tewas dibombardir dari udara oleh Zionis Israel, dengan dukungan AS, Inggeris dan Perancis.
Namun Hamas, Hizbullah, Haithi dan sayap militer Hamas Al—Qossam, terus melakukan perlawanan sampai Palestina Merdeka ditanahnya sendiri.
Israel melakukan kekejaman, pembunuhan menggunakan peralatan tercanggih didunia, dilakukan sejak Negara Israel dibentuk 1948 atas dukungan AS dan PBB, dan sudah ratusan ribu rakyat Palestina dicabut Nyawanya secara paksa oleh tentara Zionis Israel.
Kini, Hamas, Hizbullah, Haoithi dan sejumlah pendukung bersenjata lainnya bertekad menghancurkan Israel, yang super kuat itu. Sejak, serangan Hamas 07 Oktober 2023 lalu, ternyata tentara Zionis Israel, tidak sehebat yang digembar-gemburkan selama ini. Ia hanya membunuh lebih banyak rakyat Sipil Palestina yang tak berdosa. Bukan Hamas, yang kini bersenjata canggih bersama, Hizbullah dan Haoithi.
Hamas akan berperang habis-habisan untuk menghancurkan Tentara Zionis Israel, kata Pemimpin tertinggi Hamas Ismail Hanayyeh kepada ALJAZEERA dikutif kembali.
(Penulis/ Editor/ Ketua DPD-KWRI Bengkulu/ *).