spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

REJANG LEBONG “MAWAR BERDURI” MENUNGGU SENTUHAN TANGAN TERAMPIL

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Catatan “Rama Online” Bagian Pertama

Oleh : Gafar Uyub Depati Intan

Kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu bagian yang tak terpisahkan dari sebutan bumi “Rafflesia” sebutan populer daerah ini. Sejak ditemukannya “Bunga Rafflesia Arnoldi” diera Inggeris menguasai perdagangan rempah-rempah di Bengkulu, jauh sebelum Indonesia merdeka.

Rejang Lebong, ada yang menyebutnya “bak bunga mawar berduri” dalam perpolitikan daerah, barang siapa calon pemimpin daerah yang menanam, merawatnya dengan baik, Ia akan merasakan harum dan semerbak mewangi, menarik dipandang dan indah lihat.

Dan sebaliknya, jika perawatanya sembrono apa lagi dirusak oleh tangan-tangan jail (jahil), anda akan merasakan “sakitnya kena duri, mawar berduri” sangat tergantung bagaimana kemampuan memelihara dan merawatnya dengan “jujur, kerja keras, dipelihara dengan sabar dan ikhlas, kita bersama akan merasakan manfaatnya dalam ketenangan.

Penulis catatan ini, sudah berada di Rejang Lebong sejak 40 tahun silam sampai hari ini Januari 2025 sudah sangat banyak yang dilihat, didengar, dan dirasakan di bumi , “Pat Petulai” (Pat sepakat lemo seperno), dalam bahasa Indonesianya, “Empat sepakat, lima sempurna” sebuah kesepaatan dalam menentukan sistem pemerintahannya

“Pat Petulai” buminya yang subur, alamnya nan indah, dan keramah tamahan masyarakatnya yang mayoritas dihuni “Suku Bangsa Rejang” salah satu Suku tertua didunia setelah Kerinci.

Sebelum tulisan ini dilanjutkan, kita perlu mengenal daerah ini berdasarkan ringkasan catatan Topografi daerahnya. Berdirinya Kabupaten Rejang Lebong dengan dasar Hukum UU No. 28 tahun 1959, dengan hari jadinya ditetapkan 29 Mei 1880, sudah berumur 144 tahun, berkedudukan di Curup sebagai Ibu Kotanya.

Luas wilayah Rejang Lebong, 1.559,42 km2 (602,10 sq mi), dengan kepadatan  180/km2 (470/sq mi). Demografi Agama, “ Islam 97, 73 % -Kristen Protestan, 0,87% – Katolik 0,48 % – Buddha 0, 25% – Hindu 0,02% – Konghucu 0.01% – lainnya 0,65%. Kerukunan antar Umat beragama berjalan damai, aman dan saling menghargai antar pemeluknya.

Bahasa sehari-hari Rejang Coi, dan Melayu, dengan Zona waktu UTC+07.00 (WIB), Pelat Kendaraan BD XXXXF*/K* penyerapan dana alokasi umum APBD Rejang Lebong, total jumlah Rp. 1, 1 Triliyun/ tahun anggaran.

Dan penyerapannya dibawah Rp.1 T / tahun. Maka Pemdakab Rejang Lebong, penting meningkatkan kinerja OPD (Organisasi Perangkat Daerah), agar program kerja pembangunan daerah dapat dicapai dengan baik.

Dan mampu memberikan zasmanfaat, sebagai tujuan akhir pembangunan.

Rejang Lebong memiliki Fauna Resmi, seperti Siamang Hitam, dan sejumlah jenis Fauna lainnya serta dilindungi berdasarkan perundang-undangan berlaku.

Dan Situs Web, bisa diakses, wwwrejanglebongkab.go.id, Rejang Lebong jumlah populasi (jumlah penduduk) nya, 265, 748 jiwa tercatat pada tahun 2023 lampau.

Kabupaten Rejang Lebong berada pada ketinggian 600 s/d 700 mdpl (meter dari permukaan laut), terletak di Lembah Ulu Musi (Luak Ulu Musi) yang dialiri Sungai Musi, salah satu Sungai Antar Propinsi terpanjang di Sumatera Bagian Selatan, yang bermuara ke jembatan Ampera Kota Palembang Sumatera Selatan.

Berada dibarisan panjang Bukit Barisan yang membentang dikepulauan Sumatera. Dan berjarak 85 km ke Kota Bengkulu, ibu kota Propinsi Bengkulu, sebagai pusat/ kedudukan Gubernur Bengkulu.

Penduduk asli Rejang Lebong terdiri dari masyarakat Rejang dan Lembak. Masyarakat Rejang mendiami daerah-daerah seperti Selupu Rejang, Curup, Curup Timur, Curup Tengah, Curup Selatan, Curup Utara, Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya. Ada pula masyarakat Lembak mendiami Binduriang, Sindang Kelingi, Sindang Beliti Ilir, Sindang Beliti Ulu, Sindang Dataran, Kota Padang, dan Padang Ulak Tanding.

Dan Terdapat pula komunitas Serawai dan transmigran asal pulau Jawa dalam jumlah yang cukup signifikan. Hidup rukun dan damai berdampingan dan satu dengan lainnya. Dengan usaha sehari-hari mayoritas dari Pertanian, Kopi, Enau (Aren), Jagung, Kedelai dan sayur mayur.

Dan selingan tanaman keras lainnya yang menghasilkan menunjang perekonomian masyarakatnya yakni, Karet dan Sawit. Khusus Sawait, berada di daerah Lembak Raya meliputi Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kota Padang, Sindang Beliti Ulu dan Sindang Beliti Ilir. Dan tanaman Durian unggulan lokal mampu bersaing secara nasional.

Geografis Batas Wilayah, Batas-batas wilayah Kabupaten Rejang Lebong.Berikut ini adalah perbatasannya dengan kabupaten lainnya: Sebelah Utara, Lebong dan Musi Rawas. Timur Kota Lubuk Linggau dan Musi rawas. Selatan, Kabupaten Kepahiang dan Bengkulu Tengah. Barat, Bengkulu Tengah dan Bengkulu Utara.

Letak Koordinat, Kabupaten Rejang Lebong dengan terletak pada posisi 102°19′-102°57′ Bujur Timur dan 2°22’07”- 3°31′ Lintang Selatan.

Topografi:  Secara topografi, Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah yang berbukit-bukit, yang merupakan bagian dari Jajaran Bukit Barisan dengan ketinggian 100 hingga 1000 mdpl.

Rejang Lebong, memiliki dua puncak utama di daerah ini yaitu Bukit Kaba dan Bukit Daun, secara lokal dalam bahasa Rejang dikenal masing-masing dengan nama Têbo Kabêak dan Têbo Dawên.

Kondisi Buminya bergelombang, Jenis Tanah: Andosol, Regosol, Podsolik, Latasol dan Alluvial, Tekstur Tanah: sedang, lempung dan sedikit berpasir dengan pH tanah 4,5 –7,5 , Kedalaman efektif Tanah : sebagian besar terdiri atas kedalaman 60 cm hingga lebih dari 90 cm, sebagian terdapat erosi ringan dengan tingkat pengikisan 0 – 10 %.

Iklim :  Seperti wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Rejang Lebong beriklim tropis dengan tipe (Af). Curah hujan rata-rata 233,75 mm/bulan, dengan jumlah hari hujan rata rata 14,6 hari/bulan pada musim kemarau dan 23,2 hari/bulan pada musim penghujan. Sementara suhu normal rata-rata 17,73 °C – 30,94 °C dengan kelembaban nisbi rata-rata 85,5 %. Suhu udara maksimum pada tahun 2003 terjadi pada bulan Juni dan Oktober yaitu 36 °C dan suhu udara minimum terjadi pada bulan Juli yaitu 16,2 °C. (Sebagian sumber data Pemdakab Rejang Lebong) dikutif kembali.

PEMIMPIN BARU DAN HARAPAN BARU:  Untuk membangun sebuah daerah kabupaten, kota dan propinsi, dibutuhkan kemampuan seorang pemimpin sesuai tingkatan masing-masing, setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak seluruh tanah air tercinta, 27 Nopember 2024 tahun lalu.

Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong, memberikan kepercayaan secara mayoritas kepada pasangan calon (paslon) Bupati Rejang Lebong, Fikri-Hendri unggul mutlak dari dua paslon lainnya, dan telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rejang Lebong, pekan silam, kini menunggu pelantikan dari pemerintah melalui Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri), yang belum diketahui jadwalnya kapan…?

Yang jelas kemenangan, Fikri Thobari Mua,ad – Hendri, melahirkan pemimpin (Bupati) baru dibumi “Pat Petulai” Rejang Lebong, menggantikan Syamsul-Hendra Wahyudiansyah, (Bupati sebelumnya).

Dengan “Bupati Baru, Masyarakat Rejang Lebong, berharap terealisasinya, Impian / Harapan baru”  masyarakat Rejang Lebong yang sejahtera, bukan batas cerita.

Dan itu telah dijanjikan, Fikri-Hendri dalam kampanyenya dan disakralkan dalam VISI dan MISI NYA, untuk membangun Rejang Lebong lima tahun kedepan, membangun secara fisik dan non fisik yang mampu mensejahterakan masyarakat, “bukan batas janji?”  Kini masyarakat butuh bukti, bukan janji lagi?.

Untuk mewujudkan Masyarakat Rejang Lebong “Yang Sejahtera” sama kita ketahui bukan hal yang mudah, banyak kendala, hambatan.”  Dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan bisa timbul dan muncul kapan saja.

Maka pemimpin yang baik, ikhlas membersihkan dirinya dulu, berikut keluarga, lingkungannya.

Harus berani “bersih-bersih”  dari diri sendiri, keluarga dan lembaga besar yang dipimpinnya, “Sisingkan lengan baju, bekerja keras, berfikir cerdas, bertindak benar atas dasar kejujuran”  dan berani mengambil tindakan untuk kepentingan rakyat.

Insyaallah bekerja keras untuk rakyat, akan dapat diwujudkan, sesuai kemampuan (besar) Nya dana, personil bekerja serius dan fokus  dalam menjalankan tugasnya untuk mengabdi kepada rakyat, dengan mendukung Visi dan Misi pemerintah pusat dan visi dan misinya Bupati Rejang Lebong.

Dalam menempatkan pejabat harus dilihat kemampuan dan besic disiplin ilmunya. Dan hentikan menggunakan praktik KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme), yang bisa merusak sistem pemerintahan yang bersih.

Duet, “Fikri-Hendri” adalah duetnya anak muda, sebuah kesempatan untuk menunjukan kinerja baik meninggalkan catatan baik dimata dan hati rakyat nantinya?.

Solusinya, kerja keras, berfikir cerdas, jujur, dan punya target dalam meningkatkan pembangunan Rejang Lebong, lima tahun kedepan.

Guna mewujudkan masyarakat Rejang Lebong yang sejahtera, peningkatan pangan daerah dan nasional, sesuai Visi dan Misi Presiden Prabowo Subianto, Indonesia harus menjadi Lumbung beras. Mampu memenuhi kebtuhan Rakyat Indonesia.

( *** )  ——   Berlanjut pada Bagian Kedua ( 2 ).

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org